Bangga Indonesia, Surabaya – Terus Asah Analytical Thinking Anda
Sobat. Kompetensi lunak ini penting sekali dalam menghadapi era digital yang begitu cepat. Generasi sekarang berpikir kritis dan kreatif sudah menjadi bagian dari hidupnya, sehingga yang diperlukan para guru yaitu analytical thinking, sebuah aksi memecahkan sesuatu yang kompleks menjadi sebuah informasi yang lebih sederhana dan dapat dengan mudah dipahami.
Sobat. Kemampuan berpikir analitis mencakup kemampuan memecahkan masalah ( problem solving) dan kemampuan membuat keputusan ( decision making ).
Aturan dasar untuk berpikir analitis adalah memaksa pikiran kita untuk menyebar dengan memikirkan banyak alternatif, kemudian membuat lebih sempit dengan memilih alternative terbaik saat ini dengan segala mitigasi risiko.
Sobat. Seorang yang memiliki kemampuan analytical thinking biasanya mampu untuk mengidentifikasi sebuah masalah, menemukan fakta-fakta dan bukti yang relevan, menyederhanakan informasi , menggunakan logika dan beralasan.
Para pelajar di Finlandia biasa dalam menanggapi suatu hal dengan analitis, kritis dan logis karena memang pola pendidikan yang dilakukan di sana dibiasakan berpikir analytical thinking.
Ada lima bentuk perilaku yang menjadi ciri analytical thinking :
- Berpikir Kritis : Selalu mempertanyakan apa yang unik dan penting sehinga mengeksplorasi diri untuk menemukan jawaban ( Who, what, where, when, why dan How ).
- Berpikir Kreatif : Selalu melihat situasi dengan cara yang berbeda, mengidentifikasi masalah dan membuat sebuah cara baru yang menghasilkan output yang lebih baik.
- Memberi Solusi : Berpikir untuk mendapatkan solusi yang paling bermanfaat dan minimal risiko.
- Komunikator : Menyederhanakan informasi dengan logika yang jelas, sehingga mudah dipahami.
- Ingin Menemukan Pengetahuan baru : Selalu tertantang dengan dengan hal-hal yang baru.
Sobat. Keterampilan yang saya sebut dengan kompetensi lunak yakni, Innovation, collaboration, communication, analytical thinking, computing logic, compassion, agility harus diinternalisasikan melalui pendidikan formal dan keluarga sehingga peran guru dan orang tua sangat penting dalam membawa keberhasilan anak didik.
Sobat. Memahami tantangan dan kebutuhan generasi now, memberi ruang mengubah diri secara efektif sebelum berusaha mendidik orang lain, membangun keselarasan dengan anak didik di sekolah atau anak-anak di rumah, sehingga mampu mencapai tujuan bersama.
Yuk Ikuti Webinar Literasi Digital Nasional Setiap hari kecuali hari minggu mulai jam 09.00 sd 11.30 Kominfo Jakarta bekerja sama dengan Komnas Pendidikan Jawa Timur untuk wilayah Jatim 1.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa!
Indonesia # MakinCakapDigital
( Dr Nasrul Syarif M.Si. Penulis Buku Santripreneur. Penggiat Literasi Digital Nasional. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )

















































