Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
“Allahush Shomad” artinya , Allah tidak butuh terhadap sesuatu. Sebaliknya, segala sesuatu butuh pada-Nya. Dia yang dituju oleh setiap hamba saat mereka berada dalam kesempitan . inilah yang dimaksud dengan kebutuhan mutlak sepanjang waktu, Dia yang dituju saat ada kebutuhan. Dialah Dzat yang tidak butuh pada yang lain.
Sobat. Jagalah perintah-perintah-Nya, jauhi segala larangan-Nya, niscaya Dia akan menjagamu dalam segala tindak-tandukmu. Jika Allah telah menjagamu, maka kau dapat mengatasi dunia dan perhiasannya, serta berserah diri pada Tuhan Pencipta dunia yakni Allah SWT.
Ketahuilah, bahwa jiwamu adalah titipan dari-Nya, karenanya kau harus menjaganya dengan menyerahkannya kepada Allah, layaknya seorang mukmin dan hamba. Buanglah sikap putus asa dengan pisau amal dan keyakinan kepada Allah. Potong pula dengan pisaumu tali temali nafsu syahwat, kemudian sambunglah dengan tali temali keimanan. Cangkullah tanah kering kerontang di hatimu, lalu tebarkan dan semaikan benih keimanan di atasnya. Gunakan Al-Quran sebagai bantuan, sebab ia adalah dalil terbaik untuk menunjuki jalanmu.
Sobat. Rasulullah Saw bersabda, “ Allah pasti akan menghitung setiap makhluk-Nya sekali hitungan.” Para sahabat bertanya, “ Ya Rasylullah, bagaimanakah caranya Allah menghitung amal hamba-Nya dengan sekali hitungan?” Beliau menjawab, “ sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada hamba-Nya dengan sekali pemberian, maka Dia pun juga akan menghitung hamba-Nya dengan sekali hitungan.”
Oleh karena itu berserah dirilah pada Allah dalam amalmu, sholatmu, hijabmu, dan akhlakmu. Pasrahkan hatimu pada Allah, jangan sekali-kali mengira ada seseorang yang mampu memberimu manfaat, mudarat, atau menguasaimu. Sebaliknya serahkan dirimu pada Allah dan rasakan nikmatnya berserah diri pada-nya dalam beribadah.
Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah Saw mengirimkan seorang laki-laki dalam pasukan. Saat sholat berjamaah, laki-laki tersebut membacakan pada para sahabatnya : “Qul huwallahu ahad” dst. Ketika telah kembali dari peperangan, mereka melaporkannya pada Nabi Saw. Beliau bersabda,”Tanyakan kepadanya kenapa ia melakukan hal tersebut?” laki-laki tersebut menjawab, “ Sebab surah itu merupakan sifat ar-Rahman, dan aku sangat suka membacanya.” Rasulullah Saw bersabda,” Beritahukan padanya bahwa Allah SWT telah mencintainya.” ( HR Bukhari ).
Sobat. Rasulullah Saw pernah bersabda, “ Manusia yang paling bahagia atas syafaatku adalah orang yang mengatakan Laa ilaaha illallah dengan tulus dari hati dan jiwanya.” ( HR. Bukhari ).
Imam Hasan al-Bashri berkata,” Siapa yang menunaikan hak dan kewajibannya, maka ia akan masuk surga. Bukan hanya sekadar pembicaraan.”
Sobatku. Jangan kau membuat pembatas antara dirimu dengan Allah SWT. Sebab untuk memcapai Allah bukan dengan jalan pintas atau melampaui batas tempat. Hubungan hamba dengan Tuhannya tidak membutuhkan ruang dan waktu. Karena itu, sesungguhnya orang yang terlarang adalah orang yang jauh dari Allah. Hijab manusia dengan Tuhannya adalah hati yang keras dan hilangnya rasa khusyuk.
Sobat. Mencapai Allah dan makrifatullah adalah hilangnya tabir pembatas, seperti; nafsu syahwat, maksiat, harta haram, dan sebagainya yang menghalangi seorang hamba dari Tuhan. Ketika tabir ini telah hilang, maka akan muncul dalam dirinya perasaan akan kekurangan dirinya dan penyesalan. Selanjutnya, ia akan melihat kenikmatan-kenikmatan yang belum ia syukuri atau ia merasa kurang bersyukur pada Allah. Dari sini, maka kenalilah Allah sehingga rasa khusyuk kembali hadir di hatimu. Hati nuranimu kembali ke dalam pekerjaanmu, akal pikiranmu kembali menunjuki dan jiwa kembali pada kesuciannya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra katanya, “ Kami berjalan bersama Rasulullah SAW lalu beliau mendengar seseorang membaca Qulhuwallahu ahad. Rasulullah Saw kemudian bersabda,” Dia wajib!” “Wajib, bagaimana ya Rasulullah?” Tanya sahabat. Sabda beliau, “ Masuk Surga.”
Sobat. Al- Quran memiliki lebih dari 300.000 huruf. Dan sepertiga Al-Quran sama dengan 100.000 huruf. Setiap huruf memiliki sepuluh kebaikan sama dengan sejuta kebaikan. Ketika dibaca 3 kali maka sama dengan 3 juta kebaikan. Jika kau sebarkan kebaikannya dan dibaca oleh sepuluh orang, maka akan bertambah hitungan kebaikanmu kira-kira menjadi 30 juta. Apalagi dilakukan di bulan Ramadhan. Maka baca al-ikhlas, pahami maknanya yang begitu dalam dan itu hanya butuh waktu kira-kira tiga puluh menit.
Yuk Ramaikan Ramadhan dengan banyak dzikir, istighfar dan makrifatullah dengan membaca Al-Quran. Subhaanallah !
( Spiritual Motivator – DR.N.Faqih Syarif H,M.Si. Penulis Buku Gizi Spiritual. Dewan Pembina PP Al-Amri Leces Probolinggo. Majelis Kyai PP Al-Ihsan Baron Nganjuk. Sekretaris Komnas Pendidikan Jawa Timur )