Bangga Indonesia, Bali – Banyak yang penasaran dengan penyakit aplastik yang dialami oleh Babe Cabita. Namun, apa itu anemia plastik? Ini merupakan sebuah kondisi gangguan kekurangan darah akibat sel darah yang baru tidak dapat diproduksi dalam jumlah yang cukup oleh sumsum tulang.
Istilah ini memang belum lama kita dengar, dan sebagian orang mungkin saja kesulitan untuk membedakan antara anemia biasa dengan anemia aplastik. Inilah kenapa, penting sekali memahami apa itu anemia plastik dan gejalanya secara spesifik.
Apa Itu Anemia Aplastik?
Pengertian anemia aplastik yaitu sebuah gangguan kondisi kesehatan yang menandakan kurang darah atau anemia akibat ketidakmampuan sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah yang baru dalam jumlah yang cukup. Entah itu leukosit, eritrosit, trombosit atau bahkan ketiganya.
Meskipun kasus aplastik sangat jarang terjadi, tapi wajib kita waspadai sebab gangguan ini bsia saja menyerang berbagai kalangan. Ada dua jenis anemia aplastik, antara lain acquired aplastic anemia dan inherited aplastic anemia.
Jenis acquired aplastic anemia adalah sejenis aplastik, yang mana menyerang penderitanya di semasa hidupnya. Biasanya jenis ini menyerang pasien yang memiliki penyakit autoimun. Sedangkan inherited aplastic anemia yaitu anemia aplastik dengan kondisi akibat kerusakan genetik.
Apa yang Menyebabkan Anemia Aplastik?
Ada dua penyebab kondisi aplastik, antara lain akibat gangguan kesehatan yang menyerang semasa hidup atau akibat keturunan alias faktor genetik. Berikut ini, ada beberapa gangguan yang mengakibatkan aplastik, antara lain :
- Terpapar zat kimia yang berbahaya dalam jangka panjang, semisal benzene, pestisida dan sebagainya.
- Terinfeksi oleh virus tertentu, baik itu hepatitis, epstein-barr, cytomegalovirus, hepatitis dan sebagainya.
- Pemakaian berbagai macam obat tertentu, semisal obat berjenis rheumatoid arthritis dan antibiotik.
- Penyakit autoimun sebagai penyebab sistem daya tahan tubuh yang -menyerang sel-sel tubuh yang sehat, seperti pada bagian sumsum tulang.
- Kehamilan, akibat masa kehamilan yang beresiko sehingga mengakibatkan sistem imun tubuh dari ibu dapat menyerang sel di bagian sumsum tulang.
Faktor Resiko Penyakit Anemia Aplastik
Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko kondisi anemia aplastik yang penderita alami, antara lain :
- Berusia 20-25 tahun
- Wanita hamil
- Ras Asia
- Pengidap kanker
- Mempunyai kelainan sistem kekebalan tubuh
- Menjalani kemoterapi atau terapi radiasi
Gejala Penyakit Anemia Aplastik
Biasanya setiap tipe sel darah dalam tubuh mempunyai fungsi tersendiri. Fungsi utama dari sel darah merah adalah untuk menyuplai oksigen hingga ke seluruh tubuh, sementara sel darah putih berfungsi melawan infeksi.
Ada beberapa gejala yang muncul pada pengidap penyakit aplastik dengan gejala yang tidak selalu sama antara setiap pengidapnya, biasanya tergantung dari jenis pada sel darah yang mengalami terjadinya defisiensi.
Sementara itu, ketika tubuh mengalami defisiensi pada sel darah merah, maka akan menimbulkan beberapa gejala di bawah ini :
- Gampang mengantuk
- Pucat
- Nyeri dada
- Lemas
- Lemah
- Sesak Napas
- Nyeri kepala atau pusing
- Jantung berdebar kencang
- Sering mengalami infeksi yang berulang
- Demam
- Gampang memar
- Mengalami pendarahan, seperti pendarahan gusi atau mimisan.
Pengobatan Anemia Aplastik
Setelah memahami apa itu anemia aplastik, ada beberapa metode pengobatan yang umumnya dappat dilakukan, sebagai berikut :
1. Transfusi Darah
Tujuan dari transfusi darah ialah untuk dapat mempertahankan kadar dari sel darah dalam tubuh supaya tubuh tetap sehat. Di samping itu, juga untuk mengontrol pendarahan sekaligus meminimalisir gejala dengan menyumbangkan sel darah merah pada pengidam yang tidak dapat memproduksi sel darah merah.
2. Obat-obatan
Dokter biasanya akan menawarkan terapi obat-obatan sebagai pencegah sekaligus dapat mengobati terjadinya infeksi, menekan sistem daya tahan tubuh agar dapat mencegah semakin beratnya penyakit dan dapat menstimulasi bagian sumsum tulang.
Adapun jenis obat-obatan yang akan diresepkan dokter biasanya tergantung dari jenis infeksinya. Dokter akan memberikan antibotik untuk pasien mengingat kondisi ini dapat membuat imun tubuh menurun, karenanya bisa membuat pengidapnya rentan terserang penyakit.
Demikian ulasan tentang apa itu anemia aplastik, gejala dan pengobatan yang perlu pasien lakukan untuk mengatasi penyakit ini. (Mel)