Bangga Indonesia, Denpasar – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan bahwa Bali menerima 31.000 dosis vaksin COVID-19 untuk tahap pertama yang akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan.
“Sementara disimpan di Dinas Kesehatan Provinsi Bali dengan kapasitas 300 ribu. Dengan dua ‘cold room’ jadi bisa total 600 ribu. Selanjutnya menunggu izin edar dari Badan POM dulu setelah ada izin edar kami distribusikan ke kabupaten/kota untuk dilakukan pemberian vaksinasi yang pertama,” kata Ketut Suarjaya saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Denpasar, Selasa dini hari.

Ia mengatakan secara teknis, Dinkes Bali telah melatih lebih dari 3.000 vaksinator di Bali dan akan ditempatkan di seluruh rumah sakit, puskesmas, dan puskesdes.
Sebanyak 31.000 vaksin COVID-19 tiba di Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada (5/01) sekitar pukul 00.40 Wita, langsung menuju ruang penyimpanan khusus (cold room).

Vaksin COVID-19 diangkut oleh satu mobil boks bertuliskan Bio Farma. Selama proses penerimaan vaksin COVID-19 dijaga ketat oleh petugas kepolisian wilayah Bali.

“Untuk Bali secara keseluruhan dengan jumlah penduduk 4,3 juta, paling tidak ada 70 persen yang kita harapkan mendapat. Total penerimaan di Bali lebih dari 2,8 juta. Nanti sasaran yang akan diberikan secara bertahap, jadi tidak seketika dan setiap sasaran mendapatkan dua dosis dari vaksin tersebut,” katanya.

Sementara itu pendistribusian vaksin untuk empat kabupaten/kota di Bali dengan peningkatan kasus COVID-19 bergantung dari jumlah penduduk. “Tergantung sasaran bukan karena angka meningkat, tapi dari sasaran yang ada tergantung dari jumlah penduduk. Kota Denpasar dapat porsi paling besar untuk vaksin tersebut,” kata Suarjaya.

Ia menambahkan bahwa pada tahap kedua pendistribusian vaksin COVID-19 ini akan diberikan kepada pemberi pelayanan masyarakat yaitu TNI-Polri, Satpol PP, guru, dan yang melayani bidang peradilan, hingga seluruh masyarakat. (  Ant )