Bangga Indonesia, Malang, Jawa Timur – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah Malang menggenjot penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah kerjanya untuk menjadi salah satu upaya memulihkan perekonomian dari dampak pandemi COVID-19.
Pemimpin Wilayah BRI Kanwil Malang Prasetya Sayekti mengatakan bahwa pada Januari 2021, pihaknya telah menyalurkan KUR mencapai Rp1,45 triliun, dengan jumlah debitur sebanyak 53.208 debitur.
“Pada intinya kami akan selalu siap dalam mendukung program pemerintah. Termasuk KUR. Kami akan tetap fokus dan memberikan komitmen bahwa BRI akan selalu hadir di situasi apapun, dan pada saat apapun,” kata Prasetya, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Prasetya menjelaskan mengacu pada data tahun sebelumnya, BRI Kanwil Malang menyalurkan KUR sebesar Rp16,7 triliun untuk 695.295 debitur sepanjang 2020.
Dengan data tersebut, lanjut Prasetya, maka penyaluran KUR sebesar Rp1,45 triliun pada awal tahun 2021 tersebut menjadi bukti bahwa BRI Kanwil Malang terus mendorong pelayanan masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Prasetya menambahkan ada tiga sektor yang paling dominan dalam penyaluran pembiayaan BRI Kanwil Malang, yakni sektor perdagangan dengan porsi 44,9 persen, lalu sektor pertanian sebesar 15,54 persen, dan sektor industri pengolahan dengan porsi 7,44 persen.
BRI Kanwil Malang tetap berupaya untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
“Hal ini terutama untuk menunjang program yang ditetapkan dari pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian nasional,” ujar Prasetya.
Salah satu upaya dukungan terhadap program pemerintah adalah turut sertanya BRI Kanwil Malang ambil bagian dalam program restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak COVID-19. BRI Kanwil Malang telah melakukan restrukturisasi kepada 333.273 debitur dengan total outstanding Rp14,8 triliun.
Sementara itu, lanjut Prasetya, indikator lain yang juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Dari data yang dihimpun, total realisasi kredit BRI Kanwil Malang selama tahun 2020 sebesar Rp32,5 triliun dengan jumlah debitur sejumlah 969.390.
Prasetya menyebutkan pertumbuhan kredit pada tahun 2020 sebesar 18,72 persen secara year on year (YoY) dibanding penyaluran tahun 2019.
“Yang cukup menggembirakan, sebagian besar untuk pembiayaan di segmen mikro mampu tumbuh 26,97 persen. Ini merupakan bukti kami benar-benar hadir untuk masyarakat di segmen mikro,” kata Prasetya. (ant)