Site icon Bangga Indonesia

Cemerlang dalam Manajmen Waktu

Sumber gambar google

Cemerlang  dalam  Manajemen Waktu

Sobat.  Waktu tidak sekedar diartikan emas atau uang, namun dalam Islam  waktu laksana nyawa  dan kehidupan. Jika waktu terbuang  atau  hilang, seperti nyawa  dan  kehidupan  yang tidak dapat tergantikan. Manusia yang  tidak pandai  dalam  aspek  penggunaan  waktu  akan  menyia-nyiakan  dan  manusia  seperti  itu  sebenarnya tidak menghargai  hidup  dan nyawanya.

Sobat. Imam Al-Ghazali  berkata, “ Modal bagi seorang  hamba Allah  adalah  waktunya. Jika dia  gunakan waktu itu pada hal  yang  tidak diperlukan dan tidak digunakannya untuk mencari pahala akherat, dia  telah menyia-nyiakan  modalnya.”

Sobat. Allah SWT  memberikan  kepada setiap manusia modal waktu yang sama yakni sehari semalam 24 jam. Mereka  yang  berhasil   adalah  mereka  yang mengisi 24 jam itu dengan hal-hal yang bermanfaat. Suka menunda-nunda pekerjaan  adalah  penyakit yang sering  menyerang golongan yang gagal.

Sobat. Umat Islam  berpotensi untuk berhasil  karena  agama Islam mendidik umatnya agar tidak menunda-nunda pekerjaan. Menurut Imam Bukhari, sahabat Nabi, Abdullah bin Umar pernah berkata, “ Apabila kamu  pada saat petang, janganlah kamu menanti pagi dan apabila kamu pada saat pagi hari janganlah kamu menanti petang.”  Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq  pernah  berpesan kepada sahabat Nabi, Umar bin khattab, “ Wahai Umar, tanggung jawab  yang Allah serahkan pada malam hari janganlah ditangguhkan  ke siang hari dan yang diserahkan pada pagi hari janganlah ditangguhkan ke malam hari.”

Sobat. Imam Mujahid  meriwayatkan, beliau telah mendengar sahabat Nabi, Abdullah ibn Abbas, berkata, “ Ada lima hal  yang sangat  aku  sukai  melebihi kesukaanku  terhadap kuda yang dihadiahkan kepadaku ; 1. Tidak berkata-kata dalam hal yang tidak bermanfaat. 2. Tidak bertengkar  dengan orang yang penyantun dan orang yang bodoh. 3. Tidak berkata-kata  tentang seorang sahabat dengan perkataan yang kita sendiri tidak suka. 4. Bergaul dengan kawan dengan cara yang kita sendiri suka. 5. Melakukan sesuatu dengan penuh kesadaran  bahwa perbuatan itu akan dibalas, baik itu perbuatan yang baik ataupun yang buruk.

Sobat. Waktu akan dapat dikelola dengan baik jika kita memahami skala prioritas. Umat Islam dididik untuk mengutamakan prioritas sesuai kaidah hukum Islam. Isilah waktu-waktu kita untuk melakukan sesuatu yang wajib  dan Sunnah, kalau toh melakukan sesuatu yang mubah usahakan yang menunjang  visi hidup kita, jauhi  yang makhruh apalagi yang haram.

Sobat. Berikut ini ada tips  bagaimana mengelola waktu  secara efektif :

  1. Luangkan waktu untuk merencanakan. Gagal untuk merencanakan maka berarti merencanakan  untuk gagal. Apabila Anda tahu ke mana hendak pergi dan bagaimana  hendak pergi, Anda boleh segera bertindak  tanpa  membuang waktu.
  2. Tentukan tujuan. Kejelasan tujuan akan memudahkan perjalanan Anda. Tanpa tujuan manusia menjadi seperti kapal tanpa nakhoda. Kapan akan hanyut diterpa arus. Sebaliknya  dengan tujuan yang jelas, manusia menjadi seperti kapal yang sanggup berlayar melawan arus menuju tujuan. Perbedaan antara  hanyut dan berlayar  ditentukan oleh tujuan.
  3. Tentukan Prioritas. Banyak orang gagal  karena  mereka  membuang waktu dengan melakukan  sesuatu yang tidak utama, atau yang mubah-mubah saja bahkan meninggalkan yang utama atau wajib. Prinsip Pareto menetapkan bahwa untuk keberhasilan  menyalurkan 80% dari waktu dan tenaganya  untuk  melaksanakan 20 % hal-hal  yang utama dalam hidup anda.
  4. Tuliskan daftar hal yang harus dikerjakan. Jika setiap hari Anda menulis daftar tentang hal-hal yang harus  anda lakukan  berdasarkan prioritas  akan banyak  waktu yang dapat Anda  Banyak orang membuang waktu sebab mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
  5. Bersikap Fleksibel. Pakar-pakar manajemen waktu mengusulkan agar Anda merencanakan dengan teliti untuk hanya 50% dari waktu anda setiap hari. Dengan cara demikian, Anda dapat bersikap fleksibel dengan perncanaan Anda  jika diperlukan.
  6. Tentukan masa produktif anda. Setiap orang  harus  mengetahui  putaran atau jam biologis  dirinya masing-masing. Ada yang orang yang lebih produktif pada waktu pagi, atau siang dan  ada yang lebih produktif  pada waktu malam. Lakukan hal-hal yang utama pada waktu-waktu yang produktif tersebut.
  7. Lakukan hal dengan benar. Orang yang suka melakukan hal yang benar adalah yang mementingkan hasil. Mereka adalah golongan orang yang efektif.
  8. Hapuskan pekerjaan-pekerjaan yang mendesak. Pekerjaan yang harus diutamakan adalah pekerjaan-pekerjaan yang penting dan bukannya pekerjaan yang mendesak.  Lakukan  pekerjaan-pekerjaan yang penting dalam kondisi  tidak genting sehingga kita bisa membuat skala prioritas.
  9. Kesampingkan tugas secara bijak. Jika memberikan tumpuan pada hal-hal remeh, Anda akan mengabaikan  pekerjaan-pekerjaan yang penting. Belajarlah untuk mendelegasikan tugas kepada orang lain. Beri kepercayaan dan latihlah orang lain  agar mereka mampu memikul tugas-tugas tertentu.
  10. Jangan jadi Sang Sempurna. Hanya Allah saja yang Mahasempurna. Jika anda takut mencoba karena takut gagal, Anda tidak akan mencapai ke mana-mana.
  11. Hilangkan sikap suka menunda pekerjaan. Karena dengan menunda-nunda pekerjaan maka beban pekerjaan di kemudian menjadi jauh lebih banyak dan berat sehingga bisa jadi tidak bisa dilakukan.
  12. Belajar untuk berkata “ Tidak”. Banyak ajakan  dan jemputan yang tidak penting  terpaksa Anda layani sampai akhirnya  Anda mengabaikan tugas-tugas yang penting. Anda harus  belajar  untuk  menjadi  seorang yang lebih tegas di dalam hidup Anda.
  13. Anugrahi diri Anda. Jika  anda berhasil menyelesaikan suatu tugas dengan baik maka syukurilah  dengan menghadiahi diri anda dan keluarga  bisa dengan melakukan rekreasi bersama keluarga, berbagi pada sesama yang mengalami kekuarangan, makan malam bersama isteri dan anak-anak di tempat yang istemewa, melakukan Umrah perjalanan ibadah suci. Anugerah seperti ini dapat  mendamaikan hati serta mengistirahatkan tubuh sebelum anda melangkah untuk memikul tugas  yang baru.

Sobat. Islam mengajarkan akan pentingnya waktu dan senantiasa mengingatkannya. Sebagaimana dalam Surat Al- ‘Ashr   ayat  1-3 : “ Demi masa (waktu). Sesungguhnya, manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati supaya  menaati  kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.”

Salam Dahsyat  dan Luar Biasa !

( Spiritual Motivator – DR.N.Faqih Syarif H, M.Si  Penulis buku Gizi Spiritual. Pengasuh 90 Hari Menulis Buku. Sekretaris Komnas Pendidikan Jawa Timur )

Exit mobile version