Bangga Indonesia, Jakarta – Selebritas Cut Memey yang juga instruktur STRONG Nation™ mengadakan Master Class STRONG Nation™ virtual gratis pada Senin (8/3) guna menggalang donasi untuk perempuan korban pelecehan di Indonesia.

Penggalangan dana ini diikuti oleh 70 peserta dan diarahkan oleh 8 instruktur perempuan STRONG Nation™ dari berbagai negara seperti Turki, Kanada, Swiss, Jerman, serta Italia dan salah satunya Ai Lee Syarief, Lead Master Trainer dan salah satu pengembang STRONG Nation™.

“Meski kemajuan sudah terlihat, tidak ada ruang untuk merasa puas, karena masih ada kesenjangan gender dan kesempatan kerja yang tidak setara, hingga kekerasan fisik yang terjadi dimana-mana hingga saat ini,” kata Cut Memey dalam siaran persnya, ditulis Jumat.

Dana yang terkumpul dari Master Class ini disumbangkan melalui Yayasan Pulih, sebuah organisasi nirlaba berbasis komunitas di Indonesia, yang memberikan pemulihan psikologis dan pemberdayaan psikososial terhadap korban kekerasan rumah tangga dan pelecehan seksual.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menujukkan, 1 dari 3 wanita di seluruh dunia mengalami kekerasan dalam hidup mereka. Di Asia Tenggara, sebanyak 40,2 persen penduduk dilaporkan mengalami kekerasan fisik dan seksual dan ini angka tertinggi setelah Afrika jika dibandingkan dengan wilayah lain di dunia.

Di Indonesia, tercatat 299.911 kasus kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2020, menurut laporan Komnas Perempuan. Tahun 2019, tercatat sebagai rekor tertinggi yakni 431.471 kasus.

“Hingga saat ini, perempuan menjadi pihak yang paling banyak menjadi korban kekerasan, baik kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan dalam pacaran (KDP), maupun kekerasan seksual. Apalagi dalam konteks kekerasan seksual, saat ini Indonesia masih belum memiliki payung hukum yang secara spesifik melindungi para korban,” ujar Manager Public Relations, Yayasan Pulih, Wawan Suwandi.

Menurut Wawan, korban kekerasan biasanya enggan melaporkan kasus yang menimpanya karena khawatir laporan sulit diproses. Belum lagi, ada situasi psikologi khas korban kekerasan yang membuatnya memilih menunda atau tidak melaporkan kasusnya.

Cut Memey mengatakan, membutuhkan waktu bertahun-tahun bagi dia dan rekan-rekannya untuk mempercepat partisipasi, dukungan, dan kesetaraan yang sesuai bagi wanita.

“Namun, kami perlu tetap memerangi diskriminasi terhadap perempuan dalam bentuk apa pun, tidak peduli berapa lama pencapaiannya,” kata dia.

Hingga Senin (8/3), penggalangan dana telah mengumpulkan lebih dari Rp 11 juta dan kegiatan donasi masih berlanjut hingga akhir minggu ini melalui akun PayPal milik Claudia, instruktur STRONG Nation™, melalui Claudia.le@me.com.(Ant)