Bangga Indonesia, Pati – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Unicef menetapkan Desa Kedungsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sebagai desa peduli pendidikan dengan memanfaatkan data sistem informasi pembangunan berbasis masyarakat (SIPBM).
Menurut Bupati Pati Haryanto di Pati, Rabu, Desa Kedungsari merupakan salah satu desa binaan Pemkab Pati dalam program pemanfaatan SIPBM dalam rangka monitoring dan penanganan anak tidak sekolah (ATS) atau anak berisiko putus sekolah (ABPS).
Selain itu, kata dia, desa tersebut juga sudah selesai melakukan pendataan SIPBM ATS, yang dialokasikan dari APBDes perubahan Tahun 2020.
Tindak lanjut dari hasil pendataan atas inisiatif desa, kemudian hasil pendataannya ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana kegiatan, khususnya dalam penanganan ATS dan ABPS, termasuk untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan penyandang disabilitas yang dimasukkan dalam rencana kerja pemerintahan desa dan APBDes Tahun 2021.
Desa tersebut juga memiliki nilai lebih karena APBDes Kedungsari sebagian telah digunakan untuk membiayai warganya untuk mengikuti program Kejar Paket C. Kemudian mengalokasikan anggaran untuk mengikuti kursus-kursus keterampilan untuk masyarakat desa.
Untuk itu, kata dia, layak berbangga karena hari ini (23/12), Kemendesa PDTT bersama Unicef memberikan penghargaan kepada Desa Kedungsari sebagai desa peduli pendidikan.
Penghargaan ini diserahkan bersamaan dengan kegiatan peluncuran strategi nasional penanganan anak tidak sekolah dan diseminasi nasional hasil monitoring ATS dan ABPS akibat pandemi COVID-19 yang digelar secara virtual oleh Kemendes PDTT.
“SIPBM ATS juga dilaksanakan di 33 provinsi, 347 kabupaten/kota, dan 1.104 desa. Alhamdulillah, Desa Kedungsari termasuk dari empat desa yang mendapatkan penghargaan sebagai desa peduli pendidikan,” ujarnya.
Ia berharap prestasi tersebut dapat menginspirasi desa-desa lainnya di Kabupaten Pati. Sehingga pembangunan desa tidak hanya fokus pada infrastruktur namun juga perlu memperhatikan peningkatan kualitas SDM desa yang merupakan investasi jangka panjang untuk kemajuan desa nantinya. (lia)