Bangga Indonesia, New York – Dolar AS jatuh ke level terendah dua minggu terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pedagang membukukan keuntungan setelah penguatan Maret dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah dari tertinggi baru-baru ini memberikan tekanan pada mata uang AS.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, turun 0,239 persen menjadi 92,341, terendah sejak 23 Maret.
Dolar telah meningkat tahun ini bersama dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS, karena investor bertaruh Amerika Serikat akan pulih lebih cepat dari pandemi virus corona daripada negara maju lainnya, di tengah stimulus besar-besaran dan vaksinasi agresif.
Kenaikan indeks dolar 2,5 persen pada Maret adalah kenaikan bulanan terbesar bagi greenback sejak akhir 2016.
“Saya kira kami melihat beberapa aksi ambil untung untuk memulai kuartal baru,” kata John Doyle, wakil presiden transaksi dan perdagangan di perusahaan pembayaran valas Tempus Inc.
“Imbal hasil surat utang pemerintah telah memainkan peran dalam membantu dolar menemukan pijakannya. Imbal hasil yang lebih rendah hari ini akan menambah pemicu pada kenaikan ekuitas dan juga mengurangi permintaan untuk greenback.”
Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun pada Selasa (6/4/2021), sementara saham AS mencapai level tertinggi baru, semakin melemahkan permintaan untuk mata uang safe-haven dolar AS.
Terhadap yen Jepang, dolar tergelincir 0,29 persen menjadi 109,855 yen, level terendah satu minggu.
Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan prospeknya untuk pertumbuhan ekonomi global lagi pada Selasa (6/4/2021), memperkirakan output di seluruh dunia akan naik 6,0 persen tahun ini, mencerminkan prospek ekonomi AS yang cerah dengan cepat.
Penilaian optimis mengikuti laporan pekerjaan AS yang menggembirakan pada Jumat (2/4/2021) dan data aktivitas jasa-jasa AS yang kuat pada Senin (5/4/2021).
“Kenaikan sentimen kemungkinan merupakan hasil dari IMF menaikkan perkiraan pertumbuhan global mereka,” kata Doyle.
Taruhan bearish bersih spekulan pada dolar AS jatuh dalam minggu terakhir ke level terendah sejak Juni 2020, perhitungan oleh Reuters dan data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS yang dirilis pada Jumat (2/4/2021) menunjukkan.
Sterling tergelincir pada Selasa (6/4/2021) karena investor menarik sebagian uang tunai setelah melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu, sementara pedagang terus bertaruh pada pembukaan kembali ekonomi Inggris yang cepat.
Mata uang kripto ethereum mencapai puncak 2.151,63 dolar AS pada Selasa (6/4/2021), sebelum mengupas kembali keuntungannya.
Kenaikan ethereum, yang seperti kebanyakan mata uang kripto kecil lainnya cenderung bergerak seiring dengan bitcoin, telah membantu kapitalisasi pasar mata uang kripto mencapai rekor 2 triliun dolar AS pada Senin (5/4/2021), data dan pelacak pasar CoinGecko dan Blockfolio menunjukkan. (ant)