Bangga Indonesia, Surabaya – Dor! Seorang pengedar narkoba tewas kena timah panas aparat.
Tembakan pamungkas itu terpaksa dilakukan Aparat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya ketika meringkus dua orang pengedar narkotika, psikotropika dan obat terlarang (narkoba) asal Kota Malang, Jawa Timur.
Salah satu pelaku dinyatakan tewas karena melawan petugas ketika hendak diamankan. Pelaku yang tewas itu, menurut Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Johnny Eddison Isir bernama Agus Slamet. Warga Sukun, Kota Malang. Berusia 34 tahun.
“Kami terpaksa melakukan tindakan tegas dengan melepaskan tembakan terukur karena pelaku mencoba melawan menggunakan senjata tajam saat hendak ditangkap di wilayah Kota Malang,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu (24/12/2020)..
Agus dibekuk bersama seorang komplotan pengedar narkoba berinisial WIJ, usia 25 tahun, yang juga warga Sukun, Kota Malang.
Kombes Pol Isir menjelaskan penangkapan kedua pengedar ini merupakan hasil pengembangan penyelidikan dari seorang pengedar berinisial AIH. AIH ditangkap terlebih dahulu di rumah kosnya Jalan Watu Tulis, Kecamatan, Prambon, Sidoarjo, Jawa Timur, pada 5 Desember 2020.
Dari ketiga pelaku tersebut, polisi menyita barang bukti narkoba jenis sabu-sabu seberat total 2,04 kilogram.
“Peredaran narkoba menjelang tahun baru meningkat. Barang bukti yang kami amankan dari ketiga pelaku ini bagian dari peredaran narkoba yang dipasarkan untuk pesta pergantian malam tahun baru,” ujar Kombes Pol Isir.
Kapolrestabes Surabaya mengingatkan masyarakat agar tidak merayakan malam pergantian Tahun Baru 2021. Terlebih dengan berpesta narkoba.
“Tidak perlu masyarakat merayakan malam pergantian tahun baru dengan mengonsumsi narkoba, karena itu merusak diri sendiri dan membuat masyarakat jadi tidak produktif,” tuturnya.
Sebagai langkah pencegahan, Kombes Pol Isir telah memerintahkan segenap jajaran khususnya di Satuan Reserse Narkoba untuk membuka mata dan telinga. Pasang radar setinggi-tingginya demi memutus peredaran narkoba yang sengaja dipasok untuk perayaan malam tahun baru.
“Saat ini kami sedang mengawasi 15 titik hotel, apartemen dan kafe di wilayah Kota Surabaya yang diinformasikan menjadi sasaran peredaran narkoba untuk memenuhi permintaan pasar malam tahun baru,” ujarnya. (zal/ant)