Site icon Bangga Indonesia

Gojek Prediksi Layanan antar Makanan Semakin Melesat

Ilustrasi pesan antar makanan melalui aplikasi Gojek (ANTARA/HO)

Bangga Indonesia, Jakarta – Platform layanan on-demand Gojek melihat layanan pengantaran makanan, food delivery, akan tumbuh semakin pesat tahun ini jika melihat trend yang ada.

“Kami melihat trend 2020 layanan pengantaran makanan sangat pesat karena pandemi. Pembatasan Sosial Berskala Besar membuat (masyarakat) tidak bisa keluar, tapi, tetap butuh makanan,” kata Head of Merchat Platform Business Gojek, Novi Tandjung, saat jumpa pers virtual, Selasa (09/02/2021).

Gojek kini memiliki sekitar 20 juta menu makanan dari mitra yang bergabung dengan layanan pesan-antar makanan GoFood.

Bukan hanya layanan pengantaran makanan, Gojek juga melihat layanan pengiriman barang GoSend naik, 80 persen diantaranya untuk pengantaran makanan.

Gojek melihat fenomena ini merupakan peluang bagi pelaku usaha, khususnya di bidang kuliner.

Tahun lalu, menyikapi lonjakan layanan GoFood, Gojek membuat fitur “pick-up”, memesan makanan lewat aplikasi kemudian mengambil langsung ke toko.

Gojek sejak tahun lalu juga membuka fitur pendaftaran mandiri untuk mitra yang ingin bergabung dengan layanan pengantaran makanan, yang tidak ada sebelumnya di aplikasi tersebut.

“Kami melihat (layanan pengantaran makanan) 2021 pasti akan meningkat,” kata Novi.

Gojek juga berencana menambah fitur-fitur baru untuk layanan GoFood dan dompet digital GoPay.

Survei dari lembaga konsultan Singapura, Momentum Works, menunjukkan layanan pesan antar di Asia Tenggara naik hingga 183 persen pada 2020, dibandingkan 2019. Gross Merchandise Value (GMV) layanan pengantaran di enam negara di Asia Tenggara mencapai 11,9 miliar dolar Amerika Serikat tahun lalu.

Indonesia merupakan pasar layanan pengantaran makanan terbesar di Asia Tenggara, dengan GMW sebesar 3,7 miliar dolar AS tahun lalu, lewat layanan yang disediakan Gojek dan Grab selaku pemain terbesar di Indonesia. (ant)

Exit mobile version