Selasa, 10 Desember 2024

Gus Yaqut Tak Pernah Membayangkan jadi Menteri Agama

Bangga Indonesia, Jakarta – Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Quomas (Gus Yaqut) mengaku dalam mimpi yang paling liarnya sekali pun tidak pernah membayangkan akan menjadi menteri agama menggantikan Fachrul Razi.
“Assalamualaikum, alhamdulilahi rabiul alamin, innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Bapak ibu sekalian ketika pertama kali saya mendapatkan berita bahwa saya harus menerima amanah sebagai pembantu Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden di kabinet ini sebagai Menteri Agama, tentu yang saya rasakan adalah kaget,” kata dia di beranda Istana Merdeka, Jakarta seperti dilansir Antara, Selasa (22/12/2020).Namun, apapun tugas amanah yang sudah diberikan ini, Gus Yaqut menyatakan tekadnya untuk mewakafkan seluruh hidup dan apa yang dimiliki untuk bangsa dan negara.

“Dan kebetulan sekarang mendapatkan kesempatan melalui Kementerian Agama, saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara ini,” kata alumnus Fisip UI itu.

Pria kelahiran Rembang, 4 Januari 1975 itu, mengatakan setelah nanti ketika resmi menjadi Menag yang pertama ingin dilakukan adalah menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi.

“Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain,” katanya.

Menurut dia, agama lebih baik dibiarkan untuk menjadi inspirasi dan membawa nilai-nilai kebaikan serta kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ia ingin meningkatkan ukhuwah islamiah, ukhuwah “wathoniyah”, dan ukhuwah “basyariyah” di Indonesia.

“Jika ini dilakukan maka saya meyakini ke depan Indonesia ini akan jauh lebih tenteram dan pembangunan yang tadi sudah disampaikan oleh beberapa calon menteri tadi akan berjalan lebih mudah untuk diwujudkan,” katanya.

Di sisi lain, politikus PKB itu juga ingin memajukan pendidikan di lingkup Kemenag, termasuk mendorong pondok pesantren semakin mampu melahirkan kader-kader terbaik bangsa.

“Saya mohon doa restu kepada bapak ibu sekalian dan seluruh rakyat Indonesia agar amanah ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, istikamah dalam kebaikan dan tentu saja membawa kemajuan kepada bangsa dan negara,” katanya. (ant/zal)

Bangga Indonesia, Jakarta – Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Quomas (Gus Yaqut) mengaku dalam mimpi yang paling liarnya sekali pun tidak pernah membayangkan akan menjadi menteri agama menggantikan Fachrul Razi.
“Assalamualaikum, alhamdulilahi rabiul alamin, innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Bapak ibu sekalian ketika pertama kali saya mendapatkan berita bahwa saya harus menerima amanah sebagai pembantu Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden di kabinet ini sebagai Menteri Agama, tentu yang saya rasakan adalah kaget,” kata dia di beranda Istana Merdeka, Jakarta seperti dilansir Antara, Selasa (22/12/2020).Namun, apapun tugas amanah yang sudah diberikan ini, Gus Yaqut menyatakan tekadnya untuk mewakafkan seluruh hidup dan apa yang dimiliki untuk bangsa dan negara.

“Dan kebetulan sekarang mendapatkan kesempatan melalui Kementerian Agama, saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara ini,” kata alumnus Fisip UI itu.

Pria kelahiran Rembang, 4 Januari 1975 itu, mengatakan setelah nanti ketika resmi menjadi Menag yang pertama ingin dilakukan adalah menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi.

“Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain,” katanya.

Menurut dia, agama lebih baik dibiarkan untuk menjadi inspirasi dan membawa nilai-nilai kebaikan serta kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ia ingin meningkatkan ukhuwah islamiah, ukhuwah “wathoniyah”, dan ukhuwah “basyariyah” di Indonesia.

“Jika ini dilakukan maka saya meyakini ke depan Indonesia ini akan jauh lebih tenteram dan pembangunan yang tadi sudah disampaikan oleh beberapa calon menteri tadi akan berjalan lebih mudah untuk diwujudkan,” katanya.

Di sisi lain, politikus PKB itu juga ingin memajukan pendidikan di lingkup Kemenag, termasuk mendorong pondok pesantren semakin mampu melahirkan kader-kader terbaik bangsa.

“Saya mohon doa restu kepada bapak ibu sekalian dan seluruh rakyat Indonesia agar amanah ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, istikamah dalam kebaikan dan tentu saja membawa kemajuan kepada bangsa dan negara,” katanya. (ant/zal)

Bangga Indonesia, Jakarta – Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Quomas (Gus Yaqut) mengaku dalam mimpi yang paling liarnya sekali pun tidak pernah membayangkan akan menjadi menteri agama menggantikan Fachrul Razi.
“Assalamualaikum, alhamdulilahi rabiul alamin, innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Bapak ibu sekalian ketika pertama kali saya mendapatkan berita bahwa saya harus menerima amanah sebagai pembantu Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden di kabinet ini sebagai Menteri Agama, tentu yang saya rasakan adalah kaget,” kata dia di beranda Istana Merdeka, Jakarta seperti dilansir Antara, Selasa (22/12/2020).Namun, apapun tugas amanah yang sudah diberikan ini, Gus Yaqut menyatakan tekadnya untuk mewakafkan seluruh hidup dan apa yang dimiliki untuk bangsa dan negara.

“Dan kebetulan sekarang mendapatkan kesempatan melalui Kementerian Agama, saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara ini,” kata alumnus Fisip UI itu.

Pria kelahiran Rembang, 4 Januari 1975 itu, mengatakan setelah nanti ketika resmi menjadi Menag yang pertama ingin dilakukan adalah menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi.

“Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain,” katanya.

Menurut dia, agama lebih baik dibiarkan untuk menjadi inspirasi dan membawa nilai-nilai kebaikan serta kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ia ingin meningkatkan ukhuwah islamiah, ukhuwah “wathoniyah”, dan ukhuwah “basyariyah” di Indonesia.

“Jika ini dilakukan maka saya meyakini ke depan Indonesia ini akan jauh lebih tenteram dan pembangunan yang tadi sudah disampaikan oleh beberapa calon menteri tadi akan berjalan lebih mudah untuk diwujudkan,” katanya.

Di sisi lain, politikus PKB itu juga ingin memajukan pendidikan di lingkup Kemenag, termasuk mendorong pondok pesantren semakin mampu melahirkan kader-kader terbaik bangsa.

“Saya mohon doa restu kepada bapak ibu sekalian dan seluruh rakyat Indonesia agar amanah ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, istikamah dalam kebaikan dan tentu saja membawa kemajuan kepada bangsa dan negara,” katanya. (ant/zal)

Bangga Indonesia, Jakarta – Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Quomas (Gus Yaqut) mengaku dalam mimpi yang paling liarnya sekali pun tidak pernah membayangkan akan menjadi menteri agama menggantikan Fachrul Razi.
“Assalamualaikum, alhamdulilahi rabiul alamin, innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Bapak ibu sekalian ketika pertama kali saya mendapatkan berita bahwa saya harus menerima amanah sebagai pembantu Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden di kabinet ini sebagai Menteri Agama, tentu yang saya rasakan adalah kaget,” kata dia di beranda Istana Merdeka, Jakarta seperti dilansir Antara, Selasa (22/12/2020).Namun, apapun tugas amanah yang sudah diberikan ini, Gus Yaqut menyatakan tekadnya untuk mewakafkan seluruh hidup dan apa yang dimiliki untuk bangsa dan negara.

“Dan kebetulan sekarang mendapatkan kesempatan melalui Kementerian Agama, saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara ini,” kata alumnus Fisip UI itu.

Pria kelahiran Rembang, 4 Januari 1975 itu, mengatakan setelah nanti ketika resmi menjadi Menag yang pertama ingin dilakukan adalah menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi.

“Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain,” katanya.

Menurut dia, agama lebih baik dibiarkan untuk menjadi inspirasi dan membawa nilai-nilai kebaikan serta kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ia ingin meningkatkan ukhuwah islamiah, ukhuwah “wathoniyah”, dan ukhuwah “basyariyah” di Indonesia.

“Jika ini dilakukan maka saya meyakini ke depan Indonesia ini akan jauh lebih tenteram dan pembangunan yang tadi sudah disampaikan oleh beberapa calon menteri tadi akan berjalan lebih mudah untuk diwujudkan,” katanya.

Di sisi lain, politikus PKB itu juga ingin memajukan pendidikan di lingkup Kemenag, termasuk mendorong pondok pesantren semakin mampu melahirkan kader-kader terbaik bangsa.

“Saya mohon doa restu kepada bapak ibu sekalian dan seluruh rakyat Indonesia agar amanah ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, istikamah dalam kebaikan dan tentu saja membawa kemajuan kepada bangsa dan negara,” katanya. (ant/zal)

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News