Site icon Bangga Indonesia

Hipmi Temanggung Mengajak Pelaku UMKM Menata Ulang Usaha

Ilustrasi - Usaha pembuatan gula aren tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19 FOTO ANTARA untuk Bangga Indonesia

Bangga Indonesia, Temanggung – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengajak para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terdampak COVID-19 menata ulang usaha untuk bangkit.

“Hipmi Temanggung yang anggotanya didominasi UMKM menyerukan kepada anggota dan pelaku usaha agar menata ulang usahanya menuju tatanan ekonomi baru pascapandemi nantinya,” kata Ketua Umum BPC Hipmi Temanggung, Abas Zahrotin di Temanggung, Minggu.

Menurut dia jika UMKM telah bersiap,  percepatan perkembangan ekonomi dapat terjadi.

Ia menyampaikan vaksinasi COVID-19 sudah mulai dijalankan. Hal ini menjadi pintu meninggalkan era pandemi di mana semua sektor kehidupan akan kembali berjalan.

Selain itu, Presiden Jokowi sudah menggalakkan kampanye Aku Cinta Produk Indonesia untuk membangun sentimen pasar lokal. Prasyarat ini sudah cukup, UMKM harus mulai bangkit dari sekarang.

“Ketika pandemi berakhir, sementara yang lain masih mencoba menata usahanya, kita sudah berjalan,” katanya dalam Forum Ekonomi Hipmi Temanggung di Kabelukan, Kaloran.

Ia mengatakan di Kabupaten Temanggung UMKM  memiliki potensi besar untuk berkembang. Kekhasan produk daerah yang dimiliki seperti tembakau, kopi, dan komoditas pertanian telah dikenal memiliki kualitas baik, bahkan mendapat sertifikat indikasi geografis untuk item tersebut.

“Jika nama sudah punya, tinggal memulai untuk menata ulang, mengagendakan ulang apa yang dulu telah diplanning namun terhantam pandemi,” katanya.

Ia mengakui memang untuk menata ulang usaha pada situasi sekarang masih cukup merugikan jika dikalkulasi di atas kertas. Namun, akan menjadi lebih baik jangka panjangnya terutama dalam menata agenda dan perencanaan usaha jangka panjang.

“Tentu harus mengalami minus dalam beberapa bulan awal, tetapi ini momentum yang tepat untuk kita bangkit,” katanya.

Anggota Hipmi Temanggung Margo Susilo mengatakan selain menata usaha personal, penataan ulang asosiasi usaha juga perlu dilakukan untuk mendata base semua sektor usaha yang ada. Prinsip untuk saling menguatkan antarusaha dengan mengenal satu sama lain dimulai dari data base yang valid.

“Jadi sektor usaha yang ada di jejaring kita, didata semua kemudian dikampanyekan secara bersama-sama usaha tersebut. Tentu juga diperkuat dengan nglarisi usahanya juga. Nah, dari data base itu kita jalankan penguatan ekonomi kolektif,” kata pengusaha konstruksi ini.

Ia menyampaikan selain data base, penguatan sektor permodalan juga harus didukung untuk memperkuat starting usahanya. Hipmi sudah bekerja sama dengan sejumlah perbankan plat merah dan swasta untuk mengakses modal bagi anggotanya.

“Secara kelembagaan Hipmi sudah komunikasi dengan BRI, BNI, Danamon dan perbankan lainnya, jadi akses modal bisa direkomendasikan. Catatannya adalah usaha yang dijalankan benar-benar terarah dan terpetakan sehingga perjalanan ke depan semakin mudah. Dengan ini, tidak ada alasan lagi untuk tidak menekan tombol restart usaha dari sekarang,” katanya.(ant)

Exit mobile version