“Kita harus menjadi lebih baik di tahun 2021 dari tahun 2020,” ucap Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Palu Dr Abidin Djafar di Sigi, Kamis malam.
Molabe merupakan bahasa daerah bagi Suku Kaili yang bermukim di Lembah Palu, Sigi dan Donggala hingga sebagian Parigi Moutong.
Molabe merupakan pemanjatan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang di dalamnya disertai dzikir. Dalam pelaksanaannya juga mengakomodir unsur budaya Suku Kaili.
Selain memanjatkan doa (molabe) juga dilaksanakan pembacaan barjanzi yang diikuti oleh unsur pimpinan IAIN Palu dan warga desa setempat.
Pelaksanaan pemanjatan doa dan pembacaan barjanzi dilaksanakan secara sederhana, atau hanya beberapa warga dan unsur IAIN Palu yang mengikutinya.
Hal itu karena mengingat adanya pandemi COVID-19 yang kemudian diikutkan dengan larangan pemerintah untuk melaksanakan kegiatan yang mengundang kerumunan warga.
Selain menyambut tahun baru 2021, pembacaan barjanzi dan pemanjatan doa, juga dimaksudkan sebagai bentuk syukur atas selesainya pembangunan gedung kuliah atau sarana prasarana penunjang kegiatan akademik kampus II IAIN Palu, yang ada di Desa Pombewe.
“Pembacaan doa ini dan barjanzi merupakan bentuk kesyukuran kita atas selesainya pembangunan gedung kuliah di Desa Pombewe,” ungkap Dr Abidin Djafar.
Kepada warga, Dr Abidin Djafar mengemukakan bahwa IAIN Palu saat ini sedang menyusun skema pemanfaatan gedung kuliah yang ada di Desa Pombewe agar segera digunakan untuk kegiatan akademik.
Namun, kata dia, hal itu tetap mengacu dan memperhatikan edaran pemerintah pusat dan daerah terkait dengan pelaksanaan belajar dan mengajar di masa pandemi COVID-19.
Selain itu, Dr Abidin Djafar juga meminta kepada warga Desa Pombewe untuk turut serta berperan menjaga kampus IAIN Palu.
“Mari kita bersama-sama menjaga kampus ini, karena tempat ini merupakan tempat pendidikan,” ujarnya. ( Ant )