Site icon Bangga Indonesia

Inflasi Jember Pada Maret Tertinggi Se-Jawa Timur

Foto dokumentasi (sebelum pandemi): Kepala BPS Jember Arif Joko Sutedjo (tengah) memaparkan laju inflasi setiap awal bulan

Bangga Indonesia, Jember – Inflasi di Kabupaten Jember pada Maret 2021 tertinggi se-Jawa Timur, yakni mencapai 0,45 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,36 persen.

“Dari delapan kota indeks harga konsumen (IHK) di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,45 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,08 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Arif Joko Sutejo dalam rilis yang diterima Antara, Kamis.

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,45 persen diikuti oleh Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,31 persen; Kota Madiun sebesar 0,19 persen; Kota Probolinggo sebesar 0,18 persen; Kota Kediri sebesar 0,15 persen.

Kemudian Kabupaten Sumenep sebesar 0,12 persen; Kota Surabaya inflasi sebesar 0,09 persen; dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang inflasi sebesar 0,08 persen; sedangkan Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,11 persen.

Dari sebelas kelompok pengeluaran inflasi di Jember, lanjut dia, tiga kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan enam kelompok pengeluaran stabil.

“Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,66 persen, dan kelompok yang mengalami inflasi terendah adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,06 persen,” katanya.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi terbesar adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,32 persen, dan kelompok yang mengalami deflasi terendah adalah kelompok transportasi sebesar 0,26 persen.

Sementara Kasi Statistik Distribusi BPS Jember Candra Birawa mengatakan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi pada Maret 2021 adalah cabai rawit, daging ayam ras, rokok kretek, sawi hijau, dan air kemasan.

“Komoditas cabai rawit memberikan sumbangan atau andil inflasi sebesar 0,2231 persen; kemudian daging ayam ras sebesar 0,0653 persen; dan rokok kretek sebesar 0,0531 persen,” katanya.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah emas perhiasan, mobil, kacang panjang, kentang, tomat, dan ketimun. Terkait harga mobil turun karena dampak kebijakan pemerintah PPNBM nol persen.(ant)

Exit mobile version