Bangga Indonesia, Madiun – PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) turut serta secara virtual dalam penyelenggaraan pameran Hannover Messe 2021 atau HM21 yang berlangsung pada 12 hingga 16 April di Hannover, Jerman.
Senior Manager Pengembangan Produk dan Teknologi PT INKA (Persero) Febry Pandu Wijaya mengatakan keikutsertaan INKA dalam ajang pameran terbesar dunia untuk teknologi industri tersebut dalam rangka mendorong percepatan digitalisasi atau Making Indonesia 4.0. Adapun produk yang ditampilkan dalam Pameran HM21 di antaranya adalah Bus Listrik “E-Inobus”.
“PT INKA mulai menerapkan Industri 4.0 dalam proses produksinya pada tahun 2017. Bersama dengan tim IT INKA, kami bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk merealisasikan penerapan Industri 4.0. Konsep “Configurable Virtual Workstation” (CVWS) telah diusulkan oleh tim ITB sebagai implementasi yang lebih sesuai dari konsep Industry 4.0 di PT INKA tanpa mengubah industri menjadi mode otomatis penuh,” ujar Febry dalam keterangannya di Madiun, Selasa.
Menurut dia, konsep CVWS Industri 4.0 ini juga akan diterapkan dalam proses manufaktur Bus Listrik E-Inobus. Dimana dengan diaplikasikannya konsep tersebut, kondisi “shoop floor” secara “realtime”, progres produksi yang lebih akurat, jam kerja operator, dan lainnya dapat dipantau.
“Sampai sekarang, tim IT INKA terus menyempurnakan aplikasi Industri 4.0 untuk proses produksinya,” kata dia.
Sementara, dalam penyelenggaraan Hannover Messe 2021 kali ini, Indonesia bertindak sebagai negara mitra sekaligus menjadi satu-satunya negara ASEAN yang pernah mendapat kehormatan tersebut. Hal itu akan mendukung upaya branding negara atas posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pelaku manufaktur global.
Partisipasi Indonesia tersebut juga sejalan dengan inisiatif strategis peta jalan industri nasional “Making Indonesia 4.0” yang telah diluncurkan Jokowi pada 4 April 2018.
Sebagai negara mitra, Indonesia menghadirkan sekitar 156 eksibitor pada salah satu pameran terbesar dunia untuk teknologi industri yang telah berjalan selama lebih dari 72 tahun tersebut.
Para eksibitor itu berasal dari perusahaan industri skala besar, industri menengah, kecil, dan rintisan, kemudian kawasan industri, asosiasi industri, BUMN, serta kementerian dan lembaga, termasuk INKA. (ant)