Site icon Bangga Indonesia

Jadilah Guru yang mampu Me-Coaching

Jadilah Guru yang mampu me-Coaching

Sobat. Orang-orang  hebat pasti  memiliki  seorang coach, merekalah  yang melejitkan  potensi dan karirnya, meski  seorang coach tidak mendapatkan  perhatian  dari public, karena memang itulah tugasnya.

Di balik kehebatan  petinju Mike Tyson  ada seorang coach yang hebat yang bernama Constantino D’amato. Di balik kehebatan Tiger Woods ada seorang ayah sekaligus coach bagi dia adalah Earl Woods. Yip Man master seni bela diri aliran Wing Chun dan beliau lah coach dari Bruce Lee.

Sobat. Penulis  menggunakan definisi Coaching dari International Coach Federation. Coaching  sebagai  bentuk kemitraan   bersama klien  untuk  memaksimalkan  potensi pribadi  dan professional  yang dimilikinya melalui proses  yang menstimulasi  dan  mengeksplorasi pemikiran   dan proses kreatif.

Sobat. Maka Proses coaching ada  tiga hal yang harus ditekankan di dalamnya :

  1. Berdasarkan  prinsip kemitraan  dan kesetaraan , maka coach berfokus  pada tujuan dan mendukung  klien agar dapat  mencapai hasil  yang lebih baik dibandingkan klien melakukan  proses  eksplorasi sendiri.
  2. Memberdayakan pikiran cenderung dalam bentuk dialog, diskusi, atau  Tanya jawab antara  seorang coach dengan klien yang memancing dan merangsang  proses  berpikir mendalam  di diri klien tersebut. Dari Proses  memberdayakan  pikiran tersebut akan mampu menggali dan menginspirasi klien  menemukan jawaban-jawaban sendiri yang mungkin mereka  tidak sadari  sebelumnya.
  3. Peran seorang coach selanjutnya adalah mampu mengoptimalkan potensi  pribadi atau professional  mereka dengan powerfull.

Sobat. Proses coaching  sangat  dihargai dalam hal : Keberanian  untuk  mengatakan  yang sesungguhnya. Mengungkapkan  segala sesuatunya  dengan ketulusan hati. Menghargai  kehidupan setiap orang dalam jalannya.Kesetiaan atau  konsiten dalam kehidupan. Menghargai  untuk tidak  memiliki prasangka.

Sobat. Coaching  membangun kepercayaan  dengan  : Dengan mendukung  dan bukannya mengendalikan, mendorong gagasan  daripada  membagikannya, menghasilkan tanggung jawab  bukan mengambilnya, memproses keputusan  bukan kita yang membuat  keputusan, percaya pada orang tersebut bukan mengkhawatirkan pendapatnya, memenuhi janji  dan menghormati kerahasiaanya.

“ Saya  tidak bisa  mengubah  arah angin, namun saya bisa  menyesuaikan  pelayaran saya  untuk selalu menggapai tujuan saya .” Jimmy Dean

Salam Dahsyat  dan Luar biasa !

( Dr Nasrul Syarif M.Si.  CEO Educoach. Direktur Utama Edutama Global Indonesia. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur. www.educoach.id )

Exit mobile version