Bangga Indonesia, Surabaya – *KARYA ILMUWAN MUSLIM DI MASA KEKHILAFAHAN , BUKTI KEJAYAAN ISLAM*
Oleh Uswatun Hasanah
Pada masa kekhilafahan Islam banyak terdapat ilmuwan muslim yang karyanya berpengaruh di dunia. Bahkan hingga kini ilmunya masih dipakai dalam perkembangan sains.
Setidaknya ada 7 ilmuwan muslim yang karyanya berpengaruh di dunia, yaitu diantaranya :
*1. Ibnu Sina (980-1037 M)*
Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā (Persia ابوعلى سينا Abu Ali Sina, Arab : أبو علي الحسين بن عبد الله بن سينا). Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan dan meninggal bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. ” George Sarton menyebut Ibnu Sina “ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat dan waktu”. Karyanya yang paling terkenal adalah Kitab Penyembuhan dan Qanun Kedokteran (Al-Qanun fi At Tibb. Ia bahkan dijuluki sebagai Bapak Kedokteran Modern.
Dua karyanya yang paling berpengaruh adalah ensiklopedia filsafat Kitab al-Shifa’ (The Book of Healing) dan The Canon of Medicine. Keduanya kini dipakai sebagai standar ilmu medis di seluruh dunia.
*2. Al Zahrawi*
Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi atau Al-Zahrawi (Madinatuz Zahra’, 936 – 1013), (Bahasa Arab: أبو القاسم) dikenal di Barat sebagai Abulcasis, adalah salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan.
Ia adalah Bapak Ilmu Bedah Modern. Ia berhasil mengenalkan catgut (benang) sebagai alat untuk menutup luka.
Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, kumpulan praktik kedokteran yang terdiri 30 jilid, yang menjadi rujukan dokter hingga sekarang. Di dalamnya, Al Zahrawi menuliskan hal-hal yang terkait dengan bedah, penyakit, dan temuan-temuannya berupa alat kedokteran.
Abul Qasim lahir di Zahra, yang terletak di sekitar Kordoba, Spanyol. Di kalangan bangsa Moor Andalusia, dia dikenal dengan nama “El Zahrawi”. Al-Qasim adalah dokter khalifah pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah.
*3. Al Khawarizmi (780-850)*
Beliau lahir sekitar tahun 780 M di Khwarizm (sekarang Khiva, Uzbekistan). Ada beberapa versi tentang kelahiran beliau, ada yang mengatakan di Bukhara, dan ada juga yang mengatakan di Khwarizm, salah satu Provinsi di Negara Uzbekistan. Belum ada sumber yang menjelaskan secara detail tentang riwayat kehidupan al-khawarizmi, diperkirakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9 M. Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarizm, Uzbekistan pada tahun 194H/780 M dan wafat pada 266H/850M di Baghdad, Irak.
Al-Khawarizmi adalah ahli matematika Islam yang dikenal sebagai penemu aljabar. Selain itu, ilmuwan asal Persia ini juga menemukan algoritma dan sistem penomoran. Al-Khawarizmi juga dikenal ahli di berbagai bidang, seperti astrologi dan astronomi.
Ilmu algoritma karya Al Khawarizmi inilah yang menjadi pijakan terciptanya Facebook yang kini banyak dimanfaatkan oleh seluruh dunia.
*4. Abbas Ibn Firnas (810–887 M )*
Ia juga dikenal sebagai Abbas Abu al-Qasim bin Firnas ibn Wirdas al-Takurini (bahasa Arab: عباس بن فرناس), adalah seorang polimatik Andalusia: seorang penemu, fisikawan, kimiawan, teknisi, musisi Andalusia dan penyair berbahasa Arab.
Selama ini kita mengenal Wright bersaudara sebagai penemu pesawat terbang sekaligus manusia pertama yang berhasil terbang. Padahal pada tahun 9 Masehi, Abbas Ibn Firnas sudah berhasil mendesain alat yang memiliki sayap, mirip seperti kostum burung.
Alat tersebut dibuat dengan perhitungan dan penelitian yang rumit. Pada waktu percobaannya, ia berhasil terbang cukup jauh hingga kemudian jatuh dan mematahkan tulang belakangnya. Ia kemudian menginspirasi ilmuwan barat untuk mengembangkan pesawat.
*5. Ibn Al Haytham (965-1039 M)*
Abu Ali Muhammad al-Hasan bin al-Haitsam (Bahasa Arab:ابو علی، حسن بن حسن بن الهيثم) atau Ibnu Haitsam (lahir di Bashrah,tahun 965 – dan meninggal di Qahirah tahun 1039 pada umur 74 tahun), dibarat lebih dikenal dengan nama Alhazen. Adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penelitian mengenai cahaya, dan telah memberikan banyak inspirasi pada ahli sains barat, seperti Roger Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.Ia dikenal sebagai Bapak Optik Modern. Karyanya yang terkenal adalah Kitab al-Manazir (Book of Optics) yang hingga kini diakui sebagai rujukan ilmu optik.
*6. Jabir Ibn Hayyan*
Abu Musa Jabir bin Hayyan (Bahasa Arab: جابر بن حیان, Bahasa Persia: جابر بن حیان, atau juga nisbahs al-Bariqi, al-Azdi, al-Kufi, al-Tusi dan al-Sufi; fl. c. 721 – c. 815), atau dikenal dengan nama Geber di dunia Barat, seorang polymath terkemuka; kimiawan, alkimiawan, ahli astronomi dan astrologi, insinyur, ahli bumi, ahli filsafat, ahli fisika, apoteker dan dokter, diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 750 dan wafat pada tahun 803.
Jabir Ibn Hayyan berhasil melarutkan emas dan menemukan asam kuat seperti asam sulfat, hidroklorik dan nitrat. Untuk menetralisir “monster” yang ia ciptakan, yaitu asam, ia kemudian memproduksi alkali. Karya-karyanya yang berupa buku adalah Kitab Al-Kimya, Kitab Al-Sab’een, Kitab Al-Rahmah, dan lain-lain.
*7. Ahmad Ibn Tulun (835-905 M)*
Ia adalah orang pertama yang mencetuskan perawatan medis modern berupa rumah sakit Al-Fustat di Kairo, Mesir. Tulun yang saat itu menjabat sebagai gubernur menyediakan layanan kesehatan yang gratis untuk semua orang membutuhkannya.
Rumah sakit yang dibangun pada abad ke-9 tersebut sudah memiliki manajemen perawatan yang modern, rinci, dan maju. Al-Fustat juga menyediakan perawatan untuk pasien gangguan jiwa.
Sebetulnya masih banyak lagi ilmuwan muslim di masa Khilafah yang karyanya berjasa bagi dunia teknologi sekarang.
Karya-karya mereka yang masih digunakan hingga kini, menjadi bukti kejayaan Islam. Tentunya kita merindukan akan kembalinya kejayaan Islam. Bukankah begitu?