Mempersiapkan diri untuk memikirkan identitas dan peran professional kita, serta mengetahui dengan jelas perbedaan di antara keduanya. Hal ini juga berarti bahwa kita meyakini dengan pasti nilai-nilai yang kita pegang teguh sehubungan dengan pekerjaan kita sebagai guru, karena meski kita jarang membicarakannya, nilai-nilai tersebut memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku kita.
Sobat. Identitas adalah titik awal yang bagus untuk mulai memikirkan jati diri kita sebagai seorang pengajar professional. Cara kita memandang pekerjaan menentukan apakah kita enjoy atau tidak dalam menjalankannya. Temukan Passion Anda. Dengan passion kerja membuat kita merasakan momen-momen paling intens dan memuaskan, serta memberi kita identitas dan rasa bangga serta menjalankannya penuh kegembiraan.
Sobat. Kebiasaan Memahami diri sendiri berkutat pada proses mengurai keterkaitan kompleks antara identitas, peran, dan keyakinan serta nilai-nilai yang menjadi pedoman kita, agar tercipta pemahaman yang jernih mengenai pengaruh cara berpikir kita terhadap pekerjaan kita sebagai guru atau dosen.
Cara mudah untuk membedakan identitas dengan peran: Identitas terkait dengan makna, sedangkan peran terkait dengan fungsi. Jadi Identitas professional meliputi keyakinan dan nilai-nilai pedoman yang kita pegang untuk diri sendiri, orang lain, dan seluruh lingkungan social tempat kita hidup dan bekerja. Nilai pribadi dan indentitas kita akan memberi makna ke dalam peran yang kita jalani. Ini berarti ada keseimbangan yang harus dicapai antara system pemaknaan pribadi dan peran, agar kita dapat menjadi guru efektif sekaligus memperoleh kepuasan peran.
Berikut ini sobat, sejumlah keyakinan tentang pendidikan dan pembelajaran yang biasanya menjadi pedoman bagi seorang guru efektif :
• Pendidikan memiliki tujuan moral dan sosial yang luhur, di samping sebagai alat mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia kerja.
• Kecerdasan dapat dipupuk dengan pembelajaran, dan bukan merupakan kapasitas manusia yang sifatnya tetap.
• Setiap manusia merupakan makhluk yang unik, special, dengan gaya berpikir dan belajar masing-masing.
• Jika seorang anak tidak mau belajar, itu adalah sebuah bertanda bahwa gurunya belum menemukan kunci yang dapat membuatnya mau belajar.
• Salah satu hal terbesar yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk siswanya adalah mendorongnya menumbuhkan kepercayaan diri dengan baik.
Ketika membaca pernyataan-pernyataan di atas, ajukan kepada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut : Apakah keyakinan itu sudah Anda miliki ? Jujurlah kepada diri Anda sendiri – seberapa kuat keyakinan Anda? Bagaimana praktek Anda sebagai seorang guru dapat berubah jika anda berkomitmen serius terhadap keyakinan-keyakinan di atas?
Nilai-nilai berevolusi dari keyakinan tentang diri sendiri, dunia di sekitar kita, dan proses terjadinya berbagai hal. Nilai-nilai pedoman menjadi kerangka bagi tiap tindakan kita. Perusahaan paham betul pengaruh nilai-nilai ini dalam mengarahkan kinerja karyawannya. Pimpinan sebuah perusahaan yang sukses memahami bahwa perekat yang menyatukan semua unsur di dalam sebuah perusahaan adalah jawaban dari pertanyaan “ Apa Yang Terpenting ? “ Jadi , hampir semua perusahaan pasti telah meluangkan waktu untuk mendefinisikan nilai-nilai pedoman yang memberikan arah bagi pekerjaan mereka.
Sobat. Nilai-nilai yang kita pegang mempengaruhi semua perkataan dan perbuatan yang kita lakukan. Nilai-nilai tersebut terbentuk dari banyak pengaruh ; latar belakang pendidikan dan budaya, orang-orang yang berinteraksi dengan kita, bacaan, tontonan di TV, atau aturan kerja dan standar profesi kita. Semuanya berkontribusi pada seperangkat nilai yang kita gunakan sebagai panduan dalam kinerja dan kehidupan personal kita.
Sobat. Jika kita memiliki nilai-nilai pedoman yang jelas, semua usaha yang kita lakukan akan lebih bermakna dan terarah. Terlebih lagi, kita bisa bekerja lebih efektif dan merasa lebih puas secara personal.
Kejelasan dalam nilai-nilai pedoman juga berarti bahwa kita memiliki tolok ukur tetap untuk mengukur kualitas kinerja kita. Ketika timbul situasi yang sulit, kita bersikap jujur pada diri sendiri untuk memutuskan apakah hal tersebut disebabkan oleh kinerja kita yang belum memenuhi standar, atau apakah situasinya yang memang pelik dan kita harus berani memegang teguh pedoman kita.
Sobat. Berikut contoh nilai-nilai yang menjadi tagline sebuah perguruan tinggi :
MENGINSPIRASI – MENYELURUH – MEMPENGARUHI
Kata-kata tersebut juga dapat menjadi tujuan yang ingin dicapai organisasi tersebut. Akan tetapi, setelah dibingkai seperti contoh di atas, kata-kata tersebut juga secara efektif mengirimkan pesan tentang prioritas organisasi dan memberikan gambaran mengenai kinerja organisasi melalui cara yang lebih emosional dan bermakna, alih-alih hanya pada tatanan praktis.
Sobat. Guru efektif tahu waktu yang tepat untuk menyesuaikan diri, dan memiliki keberanian untuk bertindak menurut keyakinan dan nilai-nilai pedoman mereka, demi mengubah hal-hal yang mereka tahu tidak tepat.
“ Keguruan adalah Panggilan jiwa – Aku Mengajar tuntas dan penuh integritas “
Salam Dahsyat dan Luar Biasa !
( Spiritual motivator – Dr. N. Faqih Syarif H, M.Si Penulis buku Gizi Spiritual. Sekretaris Komnas Pendidikan Jawa Timur )