KEBIASAAN MENUJU PEMBIASAAN
Utami Dewi
Bangga indonesia, Jember – Kebiasaan, sinonim dari tradisi memiliki pengertian sebuah bentuk perbuatan dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Secara tidak sadar seseorang melakukannya dalam kehidupan nyata. Seringkali kita bersama dengan orang-orang yang memiliki kebiasaan yang selalu begitu.
Kebiasaan bisa saja menyenangkan orang – orang yang berada disekitarnya. Dan ada juga kebiasaan yang justru menimbulkan rasa tidak suka dan tidak nyaman dari orang sekitarnya. Terlepas dari rasa suka dan tidak yang sifatnya subyektif. Maka kebiasaan ini sebenarnya secara tidak langsung menunjukkan sifat asli dari seseorang tersebut. Disadari atau tidak . Itulah watak aslinya. Yang tersembunyi dan bisa muncul sewaktu-waktu.
Jikalau kebiasaan itu bersifat menyenangkan orang lain atau alam maka tidak menjadi masalah. Justru sebaikknya ditularkan dan dikembangkan ke orang lain. Sebaliknya jika kebiasaan itu merugikan dan cenderung membuat orang lain tidak nyaman. Maka perlu dilakukan perubahan atau peralihan kebiasaan.
Tidak mudah untuk merubah kebiasaan. Tetapi masih bisa dilakukan dengan berbagai cara. Baik secara kesadaran pribadi maupun kesadaran yang harus dipaksakan oleh pihak lain. Tindakan ini dinamakan pembiasaan.
Pembiasaan ( habituasi ) adalah penyesuaian pada suatu hal. Proses pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus dan diharapkan bisa menjadi kebiasaan seperti yang diharapkan.
Penampakan seperti terlihat dalam gambar seringkali dijumpai dalam setiap perhelatan. Baik sederhana maupun yang akbar. Tidak sedikit orang yang masih dengan santainya meninggalkan bekas minunmnya sendiri tanpa berpikir apapun.
Kebiasaan seperti ini secara tersembunyi menampakkkan salah satu sifat orang tersebut yang malas, kurang bertanggung jawab, memperbudak orang lain, atau yang lainnya. Meskipun ini tidak tampak nyata. Ada sifat asli yang tercermin dari perbuatan sekecil ini.
Ayo sedikit demi sedikit kita ubah kebiasaan kecil ini. Kita ciptakan menjadi pembiasaan yang menciptakan kebersihan, keindahan dan kenyamanan. Dalam QS. Al – Baqarah ayat 222 yang artinya Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Dari ayat tersebut kita diingatkan untuk tetap bersih dan suci adalah sebagian dari iman.