Bangga Indonesia, Jakarta – Pakar pendidikan dari Sekolah Global Sevilla mengatakan hubungan yang positif dan dekat antara orang tua dan anak memainkan peranan penting dalam proses pembelajaran terutama pembelajaran daring yang dilakukan pada masa pandemi COVID-19.
“Keterikatan yang aman dengan orang tua membantu meningkatkan perkembangan kognitif, emosional dan sosial anak. Keterlibatan orang tua yang sehat dalam kehidupan sehari-hari anak-anak mereka membantu memastikan bahwa anak-anak mereka dapat tampil lebih baik secara emosional dan akademis,” ujar Superintendent Sekolah Global Sevilla, Michael Thia, dalam “Creating Connection Between Parents and Kids” secara daring yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Selama pandemi COVID-19, terjadi perubahan yang mendadak yang harus dihadapi orang tua dan anak. Orang tua memiliki tanggung jawab ganda, tidak hanya tanggung jawab sebagai orang tua tetapi juga tanggung jawab sebagai guru di rumah. Hal itu, lanjut Michael, menimbulkan banyak pro dan kontra dalam pendidikan.
“Karenanya penting membuat dan menjaga hubungan antara orang tua dengan anaknya. Agar saling percaya dan peduli satu sama lain terhadap kelangsungan hidup ke depannya,” jelas dia.
Sementara, psikolog pendidikan dan juga praktisi penyembuhan, Alva Paramitha, mengatakan saat pandemi COVID-19 penting menjaga kesehatan mental orang tua dan anak.
“Banyak kondisi orang tua dan anak yang tidak stabil, terutama kita sebagai orang tua yang juga pendidik. Dalam keadaan pandemi, sulit sekali mencapai situasi ideal,” kata Alva.
Alva menjelaskan bahwa pada pandemi, sama halnya dengan hidup dengan penuh tekanan. Untuk mengendalikan stres selama masa pandemi mulai dari rehat sejenak dan menyadari perasaan, berhenti sejenak menonton, membaca maupun mendengar berita yang berdampak buruk, fokus pada hobi, gaya hidup sehat, tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman, dan mencintai diri sendiri.
“Salah satu cara agar kita dapat peduli terhadap kesehatan mental kita adalah dengan menerapkan mindful living yaitu praktik rutin harian sederhana, yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan membantu menjaga kesejahteraan mental dan fisik,” jelas Alva.
Dalam pengasuhan, praktik mindfulness atau kesadaran penuh tersebut juga dapat diterapkan, dengan cara membantu dan mengenali perasaan dan emosi anak, serta menunjukkan keberadaan dan rasa cinta pada anak.
“Mendengarkan dengan sepenuh hati atau empati, sebelum mampu mendengarkan dan perlu meninjau ulang batin dan sadar bahwa anda sebagai orang tua,” kata dia lagi.
Orang tua juga perlu menyadari dan lebih peka terhadap berbagai macam komunikasi anak. Nonverbal sering kali memberikan informasi lebih banyak dibandingkan komunikasi verbal. Juga perlu dibatasi screen time atau paparan menatap layar baik TV maupun gawai, serta nutrisi dan makanan yang baik serta istirahat cukup.(ant)