Bangga Indonesia, Jakarta – Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah (Sesditjen PAUDDikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sutanto mengapresiasi peran swasta dalam membantu penyediaan modul pendidikan jarak jauh (PJJ).
“Kami mengapresiasi langkah swasta yang membantu modul PJJ siswa selama masa pandemi COVID-19,” ujar Sutanto di Jakarta, Kamis (04/03).
Dia menambahkan PJJ merupakan adaptasi yang telah dilakukan di masa pandemi. Namun, tidak semua wilayah bisa dijangkau dengan teknologi, terutama di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) di Indonesia.
“Kekurangan infrastruktur seperti listrik dan internet inilah tantangan kita dalam melaksanakan PJJ. Kami berterima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Danone Indonesia yang telah berkenan membantu memberikan modul pembelajaran kepada peserta didik di daerah yang membutuhkan akses,” jelas dia.
Keterbatasan sarana dan prasarana, teknologi dan kesediaan fasilitas jaringan membuat PJJ harus dilaksanakan secara luring di daerah 3T.
“Hal itu dilakukan untuk menghindari hilangnya minat belajar. Untuk itu, kami menyiapkan modul berbentuk fisik yang dapat digunakan untuk belajar di daerah tanpa listrik,” kata Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud, Sri Wahyuni.
Danone Indonesia, PT Sarihusada Generasi Mahardhika dan PT Tirta Investama mendukung Kemendikbud dalam pencetakan dan pendistribusian 33.480 buah modul fisik yang dapat digunakan oleh peserta didik, orang tua, serta para guru untuk dapat mendukung pendidikan selama pandemi.
Bantuan itu diberikan kepada seluruh SD 12 Kecamatan Kabupaten Beli, Nusa Tenggara Timur yang juga merupakan daerah yang tergolong 3T.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menambahkan komitmen terhadap pengembangan sumber daya manusia sangat berkaitan dengan visi Danone Indonesia yaitu One Planet One Health, yang bertujuan untuk membawa dampak positif bagi kesehatan masyarakat dan bumi.
“Pendidikan merupakan pilar penting yang saat ini penuh tantangan tidak hanya bagi peserta didik tetapi juga guru dan orang tua. Maka dari itu, kami ingin mendukung Kemendikbud dalam pemberian akses edukasi agar mereka tidak terdampak lebih jauh lagi,” kata Vera. (ant)