Bangga Indonesia, Jakarta– Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng perguruan tinggi di Jawa Barat (Jabar), salah satunya Universitas Kuningan (Uniku), untuk mencetak lebih banyak wirausaha baru dari kalangan mahasiswa.
Sekretaris KemenkopUKM Arif Rahman Hakim usai bersilaturahmi dengan jajaran Rektorat Universitas Kuningan (Uniku) dalam keterangannya, Sabtu, menargetkan lahirnya 500.000 wirausaha produktif sampai dengan tahun 2024 untuk mencapai target rasio kewirausahaan sebesar empat persen di tahun itu. Saat ini rasio kewirausahaan di Indonesia masih 3,47 persen atau di kisaran 8,5 juta pengusaha.
“Target rasio kewirausahaan sebesar empat persen produktif itu diprediksi banyak bersumber dari kampus atau perguruan tinggi,” katanya.
Dalam kunjungan ke Jabar itu, Sekretaris KemenkopUKM didampingi Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Talkah Badrus, Kepala Biro Komunikasi dan Teknologi Informasi Budi Mustopo. Sementara Rektorat Uniku diwakili Wakil Rektor III Haris Budiman, dan jajarannya.
SesmenkopUKM memberikan apresiasi kepada Uniku yang sudah memiliki unit kewirausahaan dan sudah menjadi inkubator pengembangan UMKM baik di kampus maupun sekitar.
“Uniku punya target menumbuhkan wirausaha dan itu sejalan dengan salah satu fokus KemenkopUKM yaitu menumbuhkembangkan wirausaha di Tanah Air. Nanti kita konsolidasikan kerja sama program kewirausahaan, mudah-mudahan Uniku mampu jadi pusat pengembangan wirausaha di Kuningan,” kata Arif Rahman Hakim.
SesmenkopUKM mengatakan kampus juga bisa menjadi wadah diseminasi dan sosialisasi kegiatan koperasi dan UKM, misalnya UU Cipta Kerja dan PP Nomor 7 Tahun 2021, di mana kalangan kampus juga harus tahu bagaimana informasi seputar pengembangan UMKM.
“Contohnya sekarang kita memiliki 69 juta UMKM yang mayoritas belum memiliki legalitas usaha. Mahasiswa juga harus memahami proses membentuk badan usaha yang sederhana. Kita bisa kerja sama,” kata Arif Rahman Hakim.
Ia memaparkan ada empat fokus yang sedang dilakukan KemenkopUKM, salah satunya adalah menumbuhkan wirausaha produktif, yang diharapkan banyak tumbuh dari kampus.
“Saat ini sudah ada seratusan kampus yang bergabung sehingga kita udah bisa melakukan kerja sama dan sinergi. Yang sudah misalnya dengan ITB, Prasetya Mulya, Universitas Pamulang dan banyak lagi. Kami memperkirakan ada 500 kampus yang potensial untuk pengembangan unit wirausahanya,” kata Arif.
Dengan menggandeng potensi wirausaha di kampus, juga kerja sama dengan Pemda yang mencapai 514 kabupaten/kota, sehingga semua ikut terlibat, maka diharapkan target 500 ribu wirausaha produktif akan tercapai.
Sementara itu Wakil Rektor II Uniku Haris Budiman mengatakan program mahasiswa merdeka yang dicanangkan Mendikbud mengharuskan kampus melakukan reorientasi kurikulum, terutama Tridarma Perguruan Tinggi, yang mengharuskan kampus bermitra dengan instansi dan lembaga, dunia usaha atau dunia industri, agar mahasiswa saat lulus langsung bekerja.
Hal itu juga membuat Uniku sangat perhatian pada pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kewirausahaan kemahasiswaan.
Karena itu Haris berharap kerja sama dengan KemenkopUKM bisa menumbuhkan wirausaha baru dan produktif di kalangan mahasiswa. Begitu juga dengan pengembangan Kopma yang diarahkan pada koperasi modern. Uniku yang berdiri 2003 kini memiliki 350 dosen dan 6.700 mahasiswa lima fakultas, satu jurusan pasca-sarjana.(ant)