Site icon Bangga Indonesia

Kenaikan Harga Cabai Rawit Picu Inflasi Jember

Kasi Statistik Distribusi BPS Jember Candra Birawa saat memaparkan laju inflasi bulan Januari 2021 di Jember, Senin (1/2/2021) (ANTARA/ HO - BPS Jember)

Bangga Indonesia, Jember – Kenaikan harga cabai rawit menjadi salah satu penyumbang tertinggi dan memicu angka inflasi di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Inflasi 0,25 persen pada bulan Januari 2021 itu, seiring dengan kenaikan harga cabai yang melonjak di pasar tradisional pada awal tahun.

“Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi bulan Januari 2021 di Jember adalah cabai rawit, tempe, pemeliharaan/service, cat tembok, dan susu bubuk,” kata Kasi Statistik Distribusi BPS Jember Candra Birawa di Kantor BPS setempat, Selasa.

Harga cabai rawit cukup tinggi pada Januari 2021 yakni berkisar Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram di sejumlah pasar tradisional. Sehingga kenaikan yang cukup signifikan itu menyumbang angka inflasi di Jember.

“Cabai rawit mengalami inflasi month to month (mtm) sebesar 28,53 persen dan memberikan andil inflaso sebesar 0,078 persen, sehingga menjadi penyumbang inflasi tertinggi dibandingkan komoditas lainnya,” tuturnya.

Menurutnya pada Januari 2021 di Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,25 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 105,75 persen, sedangkan laju inflasi year on year sebesar 1,94 persen.

Angka inflasi tahun kalender Januari 2021 sebesar 0,25 persen lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender 2020 sebesar 0,38 persen dan inflasi year-on-year Januari 2021 sebesar 1,94 persen lebih rendah bila dibanding dengan Januari 2020 sebesar 2,43 persen.

“Dari sebelas kelompok pengeluaran, tujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan dua kelompok pengeluaran stabil,” tuturnya.

Ia mengatakan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok transportasi sebesar 0,51 persen dan kelompok yang mengalami inflasi terendah adalah kelompok penyedia makanan, dan minuman/restoran sebesar 0,13 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya masing-masing sebesar 0,01 persen.

“Kelompok pengeluaran yang stabil yakni kelompok informasi, komunikasi, dan jasa Keuangan dan satunya kelompok pengeluaran pendidikan,” katanya.

Inflasi bulan Januari 2021 pada delapan kota IHK di Jawa Timur semua kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Madiun sebesar 0,60 persen; diikuti oleh Kota Surabaya sebesar 0,37 persen; Kota Probolinggo sebesar 0,28 persen.

Kemudian Kabupaten Jember sebesar 0,25 persen; Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,18 persen; Kota Kediri sebesar 0,16 persen; dan Inflasi terendah terjadi di Kota Malang inflasi sebesar 0,06 persen. Sedangkan Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,32 persen. (ant)

Exit mobile version