Bangga Indonesia, Banjarmasin – Wabah virus Lassa di Nigeria telah menyebabkan sebanyak 156 orang meninggal dunia dalam waktu 4 bulan terakhir. Demam Lassa ini bisa ditularkan ke manusia melalui hewan dan bisa berdampak fatal bagi penderitanya.
Berdasarkan penjelasan dari Pusat Pengendalian Penyakit di Nigeria (NCDC), pasalnya wabah virus Lassa ini terindikasi telah menyebar hingga ke sebanyak 28 negara bagian. Virus ini menyebar dari sejak tanggal 1 Januari sampai 28 April 2024 kemarin, termasuk di Ibukota Abuja.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa dalam periode waktu tersebut, sudah ada sebanyak 857 kasus teridentifikasi mengalami demam Lassa. Pada tahun lalu, pihak otoritas Nigeria telah mencatat ada sebanyak 1.170 kasus yang mengalami demam Lassa serta mengakibatkan sebanyak 219 kematian.
Munculnya demam Lassa pada kali pertamanya di Nigeria tahun 1969, tepatnya di Negara Bagia Borno. Manusia biasanya terinfeksi oleh virus ini lewat paparan makanan hingga peralatan yang sudah terkontaminasi oleh kotoran atau urine tikus yang sudah terinfeksi.
Apa Itu Wabah Virus Lassa?
Jadi, wabah virus Lassa ini menyebabkan demam Lassa, sebagai penyakit akibat virus yang biasanya terjadi di Afrika Barat. Adapun Lassa termasuk sejenis VHF atau virus demam berdarah, sebagai virus penyebab pendarahan pada manusia tanpa terkendali.
Sebagian besar penderita demam Lassa mengalami gejala ringan, mulai dari demam, kelelahan dan sakit kepala. Akan tetapi, sebanyak 20% penderitanya telah mengalami sakit parah. Pasalnya, wanita hamil sangat beresiko mengalami komplikasi dan keguguran.
Penyakit ini menyebar lewat kencing dan kotoran tikus yang telah terinfeksi. Bahkan Anda juga dapat tertular jika kontak langsung dengan cairan dari tubuh penderita atau yang sudah terinfeksi.
Gejala Demam Lassa
Sebagian besar penderita penyakit demam Lassa ini mengalami gejala yang ringan, seperti :
- Kelelahan
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Demam
- Sakit kepala
Sementara sebagian kecilnya bisa mengalami sakit parah, seperti gejala berikut :
- Kesulitan bernafas
- Diare atau muntah parah
- Sakit perut, dada atau leher
- Pendarahan dari hidung, mulut, atau mata
- Kebingungan
- Kejang
Faktor Penyebab Demam Lassa
Virus Lassa mengakibatkan timbulnya demam lassa. Pembawa penyakit demam Lassa ini adalah tikus Mastomys, yang biasanya tinggal di negara-negara bagian Afrika Barat. Wabah virus Lassa bisa membuat pembuluh darah rusak sekaligus dapat menurunkan tingkat penggumpalan darah, karenanya bisa mengakibatkan pendarahan secara tidak terkendali.
Komplikasi Penyakit Demam Lassa
Pada kasus ringan sendiri, ada sekitar satu dari tiga penderita wabah penyakit ini mengalami masalah pendengaran, baik sebagian maupun seluruhnya. Hal tersebut bisa saja bersifat sementara hingga permanen. Seseorang yang mengalami demam Lassa parah bisa menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Berikut ini :
- Peradangan lapisan di area sekitar jantung
- Terjadinya keguguran. Ada 75% lebih kehamilan harus berakhir dengan keguguran saat terinfeksi.
- Peradangan organ dan infeksi, seperti hati
- Cairan di area paru-paru
- Mengalami gagal ginjal akut atau mendadak
- Terjadii gangguan pada fungsi otak.
- Mengalami gangguan berupa pembekuan darah parah
- Sindrom gangguan saluran pernafasan akut, sehingga bisa mencegah tubuh memperoleh suplai oksigen yang cukup
Pengobatan Demam Lassa
Biasanya dokter akan mengatasi demam Lassa menggunakan obat antivirus berupa ribavirin. Selain itu, dokter akan menyarankan perawatan lain biasanya tergantung dari kondisi pasien, seperti :
- Tambahan oksigen untuk membantu saluran pernafasan
- Dialisis jika terjadi kerusakan ginjal
- Cairan IV, suplemen atau obat-obatan untuk mengatasi ketidakseimbangan elektrolit.
Wabah virus Lassa telah menjadi salah satu ancaman di dunia, namun Anda bisa mengurangi resiko terjadinya demam Lassa . Caranya adalah dengan menjaga lingkungan tempat Anda tinggal terbebas dari tikus atau hewan pengerat lainnya. (Mel)