Bangga Indonesia, Surabaya – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Dr Wahid Wahyudi menyatakan bahwa provinsi jawa timur sangat antusias sekali menyambut Gerakan Literasi Nasional yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi terbukti membuat nota dinas kepada kepala cabang dinas pendidikan di berbagai kota/kab di jawa timur untuk mengerahkan sekolah-sekolah untuk mengikuti webinar Literasi Digital Nasional yang dilaksanakan kominfo dan komnas pendidikan jawa timur yang dilaksanakan setiap hari sampai 7 bulan ke depan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Tahun 2021 akan memulai dan mendorong sekolah melakukan Digitalisasi sekolah.
Kemendikbud mengalokasikan dana 1,49 T meliputi pengembangan platform, konten pembelajaran melalui TVRI, bahan ajar, model media pendidikan digital, serta sarana dan prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Sobat. Oleh karena itu kompetensi tenaga pendidik harus terus ditingkatkan, tidak hanya kompetensi pedagogik , kompetensi kepribadian , kompetensi sosial, kompetensi profesional, namun harus ditambahkan kompetensi digital.
Sobat. kemampuan Guru dalam mengimplementasikan teknologi dalam proses pembelajaran.
- Level 1 Literasi
- Level 2 Implementasi
- Level 3 Kreasi
- Level 4 berbagi
Tahun ini Pembatik ( Pembelajaran berbasis TIK ) diikuti sekitar 70.000 lebih Guru di Level Literasi (Level 1) dan yang sampai ke Level 4 hanya 1.020 Guru yang akan dijadikan sebagai Duta Rumah Belajar.
“ Di sinilah Pentingnya Gerakan Literasi Nasional Pendidikan guna menunjang program Jatim Cerdas yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur.”Lanjut Wahid Wahyudi. Bagi para guru-guru dan para pelajar di Jawa Timur melalui Gerakan Literasi Nasional agar memiliki digital skills :
- Terampil Memanfaatkan Media Sosial dalam Konteks Pendidikan.
- Terampil Membuat Media Pembelajaran yang Menarik.
- Terampil Menggunakan Search Engine untuk Mencari Materi Pembelajaran.
- Terampil Menciptakan Game-Based Learning.
“Jika guru tidak membuat perencanaan dalam mengajar, maka sesungguhnya guru itu merencanakan kegagalan belajar” kata pakar Pendidikan Munif Chatib.