Bangga Indonesia

Ketua Komnasdik Jatim memberikan Pembekalan ASN Belajar : Upaya Mewujudkan ASN bersinar ( Bersih Narkoba ).

Ketua Komnasdik Jatim memberikan Pembekalan ASN Belajar : Upaya Mewujudkan ASN bersinar ( Bersih Narkoba ).

Kamis, 20 Januari 2022 Webinar seri ke-3 dengan bertajuk ASN  Belajar yang digagas oleh BPSDM Jatim kali ini mengambil tema Upaya mewujudkan ASN bersinar ( Bersih Narkoba )  dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten : Keynote Speaker  Aries Agung Paewai Kepala BPSDM Prov. Dilanjutkan sebagai narasumber 1 : Brig.Jend. Pol Drs.Mohamad Aris Purnomo selaku Kepala BNNP Jawa Timur.  Narasumber ke-2 Kunjung Wahyudi M.Si Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur. Yang dihadiri dan diikuti sekitar 1000 ASN di lingkungan pemerintah provonsi Jawa Timur.

“ Daya rusak Narkoba lebih  serius dibanding korupsi dan terorisme karena  merusak otak yang tidak  ada jaminan sembuh. Di tambah lagi Penduduk Indonesia ±270  juta jiwa sebagai pasar potensial narkoba. Penyalahgunaan narkoba di  Indonesia ±5 juta orang. Diperkirakan 40 -50 orang  meninggal dunia per hari karena narkoba (Potensi Loss  Generation) dan kerugian  akibat penyalahgunaan  Narkoba ±63,1 trilyun rupiah. Seluruh lapisan masyarakat  telah terkontaminasi Narkoba  (Pejabat, AparatTNI/POLRI/ASN/Jaksa/Hakim, hingga masyarakat umum). Narkoba telah menyebar keseluruh pelosok wilayah dan menyasar kalangan  anak-anak (regenerasi  pangsapasar). Ditemukan 71 jenis  narkoba baru (NPS)danjumlahnyaakan terus  berkembang. Maka sekarang ini Indonesia Darurat Narkoba. Sehingga perlu kerjasama dan sinergitas untuk mengatasi hal ini.” Kata Kunjung Wahyudi Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

“ Pentingnya sinergisitas antar instansi terkait dan elemen masyarakat guna menanggulangi penyalahgunaan narkoba dan mewujudkan Indonesia Bersinar ( Bersih Narkoba ) khususnya di Jawa Timur. Kebijakan seimbang supply dan demand reduction  penanganan narkoba : Mengembangkan immunitas masyarakat  melalui upaya promotif dan pengembangan kecakapan sejak usia dini. Mengembangkan sistem deteksi dini penyalahgunaan  narkoba di lingkup keluarga, pendidikan, pekerja, ASN dan masyarakat. Mengoptimalisasi peran instansi pemerintah, swasta  dan ormas dalam kampanye masif anti narkoba. Mengembangkan layanan rehablitasi secara terpadu dan berkelanjutan. Inilah Demand Reduction.” Lanjut Kunjung Wahyudi.

“ Adapun Supply Reduction penanganan narkoba : Memperkuat sistem interdiksi di wilayah jalur-jalur  masuk (pelabuhan laut, bandara, dan lintas batas  darat). Mengungkap jaringan tindak kejahatan narkoba  hingga tuntas. Menyita   aset  sindikat   narkoba   yang   berasal dari kejahatan narkoba. Meningkatkan kerjasama lintas instansi dan negara dalam ungkap tindak pidana narkoba. Mendorong percepatan eksekusi mati bagi terpidana kasus narkoba utk memberi efek jera maksimal.” Jelas Kunjung Wahyudi

Di akhir paparannya Kunjung wahyudi menyampaikan harapan bahwa Instansi Pemerintah, Swasta, Pendidikan, ASN dan Masyarakat berkoordinasi tentang P4GN agar mempunyai konsep Pembangunan BerwawasanAnti Narkoba.  Kemudian Penguatan kapasitas masing-masing untuk mempunyai komitmen upaya pencegahan penyalahggunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba di masing-masing lingkungan. Mendorongkemandirianuntukmelaksanaanprogram P4GN di instansi masing-masing. Melaksanakan ASN ASIK, PENDIDIK ASIK, MASYARAKAT yang ASIK  yakni (Antusiasme, Strategi Diri, Insiaitif dan Kolaborasi )

www.educoach.id

#BergerakSerentakmewujudkanIndonesiaCerdas!

Exit mobile version