Site icon Bangga Indonesia

KIAT DAHSYAT MENJADI PEMBICARA YANG HEBAT

Sumber gambar google

Kiat Dahsyat Menjadi Pembicara Yang Hebat

 “Keinginan adalah peta harta karun. Pengetahuan adalah peti harta karun. Kearifan adalah batu permata. Namun tanpa tindakan semuanya tetap terkubur di bawah lautan luas.”

Sobat, Saat  stay at home  karena pandemic covid 19 penulis sudah hampir 1 bulan melakukan aktivitas  pekerjaan di rumah, namun banyak  permintaan masuk dari para kolega, pendidik, mahasiswa  untuk berbagi  ilmu public speaking dan dunia kepenulisan via internet maka muncullah tulisan ini di hadapan  Anda.

Sobat. Ada beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan pada saat mentor atau training public speaking diantaranya adalah bagaimana kiat menjadi pembicara yang hebat? Jawaban yang sering saya katakan kuncinya ada 5 B : Berlatih,Berlatih, Berlatih, Berlatih dan Berlatih  serta jangan lupa mantapkan DNA, apa itu DNA?  Dream N  Action.

Sobat, ada kata-kata mutiara yang layak kita renungkan, “Keinginan adalah peta harta karun. Pengetahuan adalah peti harta karun. Kearifan adalah batu permata. Namun tanpa tindakan semuanya tetap terkubur di bawah lautan luas.” Maka lupakan kesalahan masa lalu. Lupakan kegagalan. Lupakanlah segalanya selain apa yang akan kita kerjakan sekarang dan take action.

Sobat, kali ini saya akan memberikan beberapa tips untuk menjadi pembicara yang hebat. Pesan saya tidak hanya dibaca sebagai pengetahuan namun praktekkan dan perbanyaklah latihan sebagaimana yang saya sebutkan di atas. Bukankah bisa karena biasa!

  1. Persiapan sederhana namun amat penting sebelum presentasi. Minumlah Air yang banyak sehari sebelum presentasi. Sediakan satu botol atau satu teko air selama presentasi.Nikmati musik atau putar lagu kegemaran anda menjelang presentasi. Isi Tenaga. Selama jeda, kunyahlah makanan yg berprotein atau kudapan gizi utk mempertahankan energi tubuh. Mengenang yang Indah. Biarkan kenangan yang menyamankan menginspirasi Anda.Tarik nafas dengan pola 1-4-2 serangkaian tarikan nafas akan melambatkan denyut jantung Anda, dan menyuplai tubuh Anda dengan oksigen yang cukup. Termasuk upaya bagaimana menaklukan rasa grogi.
  2. Masukilah ruangan dari sisi kiri pendengar. Hal ini mengakibatkan mata dan kepala para pendengar bergerak ke arah kiri dan ini merangsang otak belahan kanan – yg bersifat tidak menghakimi – untuk bekerja. Dengan tidak aktifnya kemampuan analisis belahan kiri utk sementara waktu, Pendengar akan lebih bersikap terbuka dan menerima. Kita sbg pembicara mempunyai waktu ekstra dalam membuka pikiran, sebelum pendengar mulai menilai secara kritis.
  3. Tampakkan sikap percaya diri, antusiasme, kesungguhan sepenuhnya. Tariklah Napas panjang. Keluarkan segenap pengetahuan,keterampilan, dan keyakinan yg menjadi dasar kepercayaan diri anda.
  4. Tersenyumlah dan biarkan tubuh Anda mengekspresikan kondisi batiniah Anda yang demikian.
  5. Ketika berpidato di depan pendengar Anda. Lakukanlah kontak mata dengan satu orang selama tiga hingga lima detik.Kemudian lihatlah wajah yang lain dan sepasang mata lain. Tataplah mata mereka. Berbicaralah kepada mereka, dan pertahankan kontak mata saat anda bersiap-siap mengulangi pola “percakapan mata” ini dengan setiap pendengar yang berada dalam ruangan tersebut.
  6. Ketika Anda bergerak mendekati seseorang, ulurkan telapak tangan Anda secara terbuka ke depan dengan sudut sekitar 45 derajat. Melangkahlah dengan luwes menuju orang tersebut sambil menganggukkan kepala Anda dan tersenyum.
  7. Gunakan modalitas bahasa apakah itu ; Visual , Auditori, dan Kinestetik dengan memilih pola-pola bahasa yang tercermin dalam setiap modalitas.
  8. Berbisik. Dalam setiap presentasi,terdapat frase-frase kunci, pernyataan-pernyataan, dan pemikiran penting yg patut diingat. Bantulah proses pembelajaran peserta Anda dengan secara sengaja membisikkan suatu poin penting dari presentasi Anda. Di tengah-tengah sebuah kalimat, kecilkan suara Anda menjadi bisikan, dan amati pendengar mencodongkan tubuh mereka pada intonasi perlahan Anda. Gunakan dengan hemat cara bisikan utk memaksimalkan keefektifannya. Ingatlah utk mencodongkan tubuh ke depan dan riangkan wajah Anda ketika Anda bersiap untuk berbisik.
  9. Anda dapat menyisipi setiap poin dengan jeda. Dengan sengaja Mengambil Jeda, Anda memberi waktu bagi diri Anda untuk memperoleh gairah, mendapatkan perhatian, dan menyampaikan pesan Anda dengan tepat.
  10. Puncak gelombang adalah keterampilan mengatur irama diskusi. Memahami kapan peralihan dari diskusi kelompok kecil ke besar membedakan fasilitator yang baik dari yang terbaik. Sadarilah naik turunnya dinamika kelompok, lalu giring mereka pada kegiatan berikutnya ketika volume mencapai suatu puncak.
  11. Seringkali ketika peserta sedang terlibat dalam tugas individu atau kelompok, Anda harus pindah ke belakang ruangan.Hal ini bahkan dapat terjadi saat mitra anda sedang melakukan presentasi. Ketika Anda berjalan,lakukanlah dengan perlahan agar tidak menimbulkan gangguan, dan bergeraklah ibarat ninja.
  12. Gantungkan poster. Seringkali poin-poin kunci, diagram dan grafik di buat saat presentasi. Pada saat istirahat, gantungkan poster-poster tersebut di dinding. Selama pelatihan, ketika para peserta memandang sekeliling ruangan, daya ingat mereka meningkat melalui pembelajaran dari ruang di sekelilingnya.
  13. Gunakan ungkapan-ungkapan bijak dalam presentasi Anda.
  14. Ceritakan kejadian pribadi atau profesional yang berkaitan dengan tema presentasi. Dalam Cerita ini sisipkanlah metafora kehidupan karena otak berkomunikasi dalam bahasa metaforis- simbolis.
  15. Pernahkah Anda lupa tentang apa yang akan anda katakan? Tariklah nafas panjang dan begeraklah dari tempat Anda buntu tersebut. Ketika Anda menggerakkan tubuh Anda, Anda menggerakkan otak Anda.
  16. Manfaatkan musik untuk menenangkan, memberi inspirasi, menciptakan mood, menandai transisi, dan membangkitkan emosi.
  17. Gunakan alat bantu sebagai ice breaking atau game.
  18. Menyiapkan Panggung: Menciptakan suasana hangat, mengundang, dan membangkitkan minat untuk belajar.
  19. Jika ada pertanyaan. Persilahkan siapa pun kecuali yang pertama mengacung. Biarkan yg lain berbicara dulu kemudian persilahkan org yang pertama tadi jika dia masih mengacungkan tangan.
  20. Menghafalkan nama audience tiga atau empat orang selama presentasi manfaatkan nama-nama ini mungkin dalam contoh-contoh.
  21. Pujian dapat menyemangati peserta, memberikan kegembiraan, dan mendorong keinginan belajar sepanjang masa.

Sobat, sebagai penutup dari tulisan singkat ini, saya akan memberikan tips bagaimana mengatasi grogi? Karena ternyata hasil riset menyatakan kita dapat mengurangi 75 % rasa grogi ini melalui persiapan yang mudah dan banyak latihan. Ingat 5 B di atas. 15 % dengan menarik nafas panjang, dan sisanya 10 % melalui persiapan mental. Kendalikanlah suara negatif di benak pikiran kita. Jejali pikiran kita dengan afirmasi-afirmasi positif yang dapat memberikan kekuatan dan keyakinan. Dan ingatlah selalu untuk memfokuskan pikiran kita pada peserta. Dengan demikian, tidak ada waktu untuk mengkhawatirkan diri-sendiri.

Selamat mempraktekkan!  Salam Dahsyat dan Luar Biasa! Never Give Up!

( Spiritual Motivator – DR.N.Faqih Syarif H, M.Si   Penulis Buku Gizi Spiritual , Pengasuh Kelas Menulis Online 90 Hari Menulis Buku. Sekretaris Komnas Pendidikan Jawa Timur )

#90HariMenulisBuku

#InspirasiIndonesiaMenulis

#StayAtHome

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Exit mobile version