Site icon Bangga Indonesia

Kominfo Percepat Bangun Akses Internet di Seluruh Desa

lustrasi - Sejumlah pelajar dan mahasiswa mengikuti proses belajar mengajar dalam jaringan (daring) di atas pengunungan supaya bisa mendapat sinyal di Desa Cangai, Pante Ceureumen, Aceh Barat, Aceh, Rabu (26/8/2020). ANTARA FOTO For BANGGA INDONESIA

Bangga Indonesia, Banda Aceh – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI mempercepat pembangunan akses internet ke seluruh desa di seluruh Indonesia, sebagai upaya dalam mendukung transformasi digital di Tanah Air.

“Saat ini Kominfo sedang membangun infrastruktur digital, yang hingga saat ini masih ada 12.400-an desa belum bisa akses internetnya,” kata Staf Ahli Menkominfo RI Prof Henri Subiakto di Banda Aceh, Rabu (17/2) malam.

Hendri mengatakan Kominfo terus mempercepat pembangunan infrastruktur guna mendukung transformasi digital di Tanah Air, di samping juga terus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM). Target pemerintah pembangunan infrastruktur digital itu selesai pada 2023.

Kata dia, dari 12 ribu desa lebih yang belum memiliki akses internet itu, Kominfo mendapat jatah sebanyak 9.113 desa, untuk segera membangun akses internet meliputi daerah-daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

“Kominfo dapat jatah sekitar 9.113 (desa) harus jadi on, internet harus hidup di desa-desa yang ada di 3T. Sedangkan sekitar 3.400-an (desa) itu tugas dari operator selular untuk membangun akses internet. Jadi ada keadilan dalam mengakses internet,” katanya.

Target penyelesaian infrastruktur digital ini pada 2023. Walaupun demikian, jika ada banyak kendala mungkin selesai pada 2024, Indonesia semua sudah tersalurkan internet, katanya lagi.

Ahli Ilmu Komunikasi itu menyebutkan, menghadapi transformasi digital tidak cukup hanya dengan membangun infrastrukturnya. Selain itu juga perlu membangun sistem tata kelola, mulai dari layanan pemerintahan, bisnis, kesehatan dan pendidikan, yang semuanya berbasis internet.

“Termasuk regulasi-regulasinya yang harus dipersiapkan. Kita dengan DPR itu sedang menyelesaikan rancangan undang-undang perlindungan data pribadi. Ini juga ditambah mau revisi UU ITE dan sebagainya, itu semuanya dalam mempersiapkan transformasi digital,” katanya

Di samping kita terus mempersiapkan sumber daya manusia. Karena enggak mungkin kita infrastrukturnya bagus, tapi sumber daya manusia belum bisa produktif, malah mereka bisa terjebak dengan hal-hal yang buruk, kata Henri. (ant)

Exit mobile version