BANGGAMEDIA | SURABAYA – Minggu, 16 Februari 2020 Komisi Nasional Pendidikan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan “Paud ABK” Komunitas Happy CP Family Surabaya mengadakan Workshop. Workshop tersebut bertema “Peningkatan Kesehatan Intelegensia Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Pendidikan Ramah Otak Dan Ramah Hati”. Acara ini daidkan di BG Junction Mall Surabaya.
Isu mengenai kebutuhan dan ketepatan treatment terhadap ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) merupakan isu yang sangat penting. ABK juga memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraannya sebagai anak dengan penanganan-penanganan yang tepat. Maka dari itu KOMNASDIK Jawa Timur menggelar acara workshop untuk ABK guna memenuhi kebutuhan anak dan orang tua akan pengetahuan mengenai treatment yang tepat.
Ir. Rini Medyaningtyas Yuni Sri Redjeki, S. Psi turut membenarkan bahwa ABK memang memerlukan treatment spesial agar dapat tumbuh dan berkembang lebih optimal. Salah satunya dengan model pendidikan yang ramah otak dan ramah hati. “ABK membutuhkan layanan pendidikan yang spesifik dan karakteristik sesuai dengan jenis hambatannya. Layanan pendidikan ramah otak ramah jantuk sudah melalui uji empiris dan bahkan telah dilakukan mulai ribuat tahun yang lalu”.
Menurut penelitian terakhir didapatkan fakta bahwa ternyata jantung (baca:hati) kita sangat sensitif terhadap kondisi emosi dan selanjutnya jantung mengirim sinyal ke otak dimana hal ini mempunyai pengaruh besar terhadap kerja otak. Jika emosi yang dirasakan positif seperti senang, bahagia, cinta dan kasih sayang, maka sinyal yang dikirim bentuknya koheren (beraturan) yang selanjutnya dapat membuat otak bekerja maksimal. Namun, apabila energi yang dipahami jantung berupa emosi negatif seperti stress, ketakutan, marah, tertekan, dan sebagainya maka jantung akan mengirim sinyal yang bentuknya tidak beraturan (incoherence) dan hal itu hanya akan mengaktifkan otak reptile (reptilian brain) dimana modus otak ini bukan untuk berpikir melainkan respon untuk bersiaga, menyerang, atau lari.
Suasana qolbu/hati yang positif dapat pula menyebabkan energi positif kepada lingkungan sekitarnya. Ketika seorang guru atau orang tua mentreatment ABK dengan penuh cinta dan kasih sayang, maka aura energi positif pada diri kita akan sampai dan direspon positif pula oleh mereka dan selanjutnya tubuh si anak akan memproduksi hormone endhorphins, serotonin dan dopamine yang akan memicu otak bagian neokorteks (otak cerdas) untuk bekerja maksimal sehingga akan meningkatkan kemampuan akademik dan kreativitas anak berkebutuhan khusus, menjadi anak lebih aktif, semangat dan termotivasi untuk belajar.
Ibu Desi (30) yang merupakan peserta dengan Anak yang mengalami autisme menyampaikan bahwa, “Acara ini bagus untuk perkembangan anak, dan orang tua juga supaya tahu bagaimana cara yang tepat menangani anak-anaknya. Awalnya memang sulit menangani anak dengan kebutuhan khusus, tapi lama-lama dibuat enjoy saja”. Ibu Desi juga menjelaskan bahwa, “Banyak manfaat yang didi dapat salah satunya yaitu bagaimana cara memijat anak. Diharapkan lebih banyak acara seperti ini diadakan, agar kita lebih tau bagaimana cara mentreatment anak dengan kebutuhan khusus”.
Selain memberikan pembelajaran mengenai pendidikan ramah otak dan ramah jantung, pemateri juga menejelaskan terapi-terapi yang diberikan kepada anak untuk menangani situasi-situasi tertentu. Seperti ketika anak menangis, untuk menenangkan anak, dan masih banyak lagi.