Site icon Bangga Indonesia

Kompetensi Lunak Yang Dibutuhkan Dalam Era Digital

Bangga Indonesia, Surabaya – Kompetensi Lunak Yang dibutuhkan dalam era digital

Sobat. Salah  satu  upaya  terbaik  untuk menyiapkan mereka anak-anak yang berada di era digital menghadapi tantangan  yang  ada sekaligus  mampu  menentukan  pilihan  hidup yang tepat  adalah  dengan memperkuat  kompetensi  lunak mereka sejak dini

Sobat. Ada Tujuh kompetensi lunak atau Soft Competencies for Teachers  merupakan  konsep fenomenal yang  memberikan  penguatan pribadi yang mampu  menyelaraskan  prinsip-prinsip efektivitas  dengan  budaya, teknologi dan inovasi. Kompetensi  merupakan elemen penting  dalam mendukung  kesuksesan individu.

  1. Innovation – Memiliki keinginan  terus  belajar  dan  berkreativitas  yang tinggi.
  2. Collaboration – Melakukan sinergi  baik  dengan sesama dan lingkungan.
  3. Communication – Mampu menyatakan tujuannya dan dapat memengaruhi orang  lain  untuk melakukan tindakan
  4. Analytical Thinking – Tidak hanya sekedar kritis  dan  kreatif , perlu  ditopang kemampuan  untuk menganalisa.
  5. Computing Logic – Dunia digital  dan sains  menjadi  bagian kehidupan  yang tidak bisa dihindarkan  lagi di era  industry 4.0, sehingga  kemampuan  berfikir  secara logic  dengan  menggunakan  teknologi  menjadi kemestian.
  6. Compassion – Sikap belas kasih, peduli  dan berbagi  menjadi ciri  penting  dalam  kehidupan  yang tidak tergantikan  oleh mesin.
  7. Agility – Menghadapi perubahan yang  sangat  cepat  dibutuhkan kelincahan  sehingga  dapat  bertahan dan bertumbuh dalam berbagai situasi.

Sobat. Menurut Center for Teaching Quality, hubungan  yang  baik  antara  guru, orang tua dan murid  adalah  penting. Hubungan  yang baik  hanya  dapat tercipta  karena  adanya  saling percaya. Siswa dan  orang tua mempercayakan  semuanya  kepada guru, sehingga jembatan  di antara mereka adalah  komunikasi. Komunikasi  yang  baik  tentu  dapat  mempermudah  para guru  dalam mengembangkan program belajar  yang  akan diterapkan  kepada  anak didiknya.

Sobat. Ada lima bentuk perilaku yang membantu terbentuknya komunikasi  yang baik :

  1. Saling Percaya.  Membangun  saling percaya sangat dibutuhkan  dalam berkomunikasi, karena memiliki dampak  menjadi komunikasi  yang  terbuka  dan jujur.
  2. Presence ( Hadir ). Dalam komunikasi bentuk  kehadiran  sangat diperlukan, hadir itu dapat dirasakan  dan merasakan, hadir itu terlibat meski tidak banyak bicara, hadir itu memberi kekuatan.
  3. Active Listening. Fokus apa  yang dibicarakan (nyimak), mendengar bukan  untuk mendebat, bukan untuk marah, bukan untuk menasehati dan bukan untuk melarang. Mendengar untuk memahami dan mencari solusi
  4. Power Question. Bertanya apa  yang menjadi kaitannya  dalam pembicaraan sehingga mendapatkan  manfaat yang maksimal.
  5. Direct Communication. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa   yang memberikan dampak positif  terbesar bagi orang lain.

Sobat. Analytical Thinking sangat dibutuhkan bagi anak didik ketika menghadapi pesatnya dunia digital. Mampu untuk mengidentifikasi sebuah masalah, menemukan fakta-fakta  dan bukti yang relevan, menyederhanakan informasi, menggunakan logika dan beralasan. Bentuk perilakunya sobat adalah: Berpikir kritis – Selalu mempertanyakan apa  yang unik, penting sehingga mengeksplorasi  diri untuk  menemukan jawaban ( 5W 1 H ). Berpikir Kreatif – Selalu  melihat situasi  dengan  cara  yang berbeda, mengidentifikasi  masalah  dan membuat  sebuah cara  baru  yang menghasilkan output  yang lebih baik. Memberi solusi – berpikir  untuk  mendapatkan  solusi  yang paling bermanfaat  dan  minimal risiko.Komunikator – Menyederhanakan  informasi  dengan logika  yang jelas, sehingga mudah  dipahami. Ingin menemukan pengetahuan baru – Selalu tertantang  dengan  hal-hal   yang baru.

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

( Spiritual Motivator – Dr Nasrul Syarif M.Si. Penulis Buku Santripreneur. Penggiat Literasi Digital Nasional. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )

Exit mobile version