Bangga Indonesia, Surabaya – Komunitas Senioret Global the Universal Line Dance (SG ULD) Jawa Timur mengajak masyarak lanjut usia (lansi) tetap bugar selama pandemi COVID-19 dengan latihan line dance.

Pembina SG ULD Jatim, Lilis Suryadi di Surabaya, Minggu mengatakan para lansia rawan terpapar COVID-19 jika tidak rutin melakukan olahraga.

“Untuk itu kami tetap melakukan latihan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di tiap sanggar, mengingat sebagian besar anggota SG ULD merupakan lansia yang rentan terpapar COVID-19,” ujarnya.

Lilis mengungkapkan selama pandemi dalam satu kelompok latihan biasanya diikuti 15 anggota. Berbeda dengan sebelum pandemi yang dalam satu kali latihan bisa diikuti hingga 200 peserta.

“Yang takut keluar rumah juga tetap diminta latihan di rumah. Bisa memakai gerakan yang sudah dipelajari atau koreo baru yang dikirim lewat video dari instruktur,” katanya.

Lebih lanjut, Lilis mengemukakan latihan line dance di rumah akan sangat bermanfaat untuk menjaga kebugaran. Apalagi target dan tema pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Universal Line Dance (ULD) Indonesia adalah Bugar 2045.

Selain itu, menghafal koreo line dance juga dapat melatih daya ingat para lansia.

“Saat ini kami punya tujuh instruktur di wilayah Jatim dan bertambah 14 instruktur di cabang yang sudah mendapat sertifikasi. Para instruktur ini yang membantu kami latihan, karena kami punya delapan cabang, 105 sanggar dan 2.001 anggota,” ujarnya.

Selain para lansia, anggota SG ULD juga merupakan ibu muda dan remaja. Mereka biasanya mengikuti ULD untuk berkompetisi hingga tingkat ASIA.

Ketua SG ULD wilayah Jatim Tatik Toha Ali Husein menambahkan saat pandemi banyak anggota yang memilih latihan sendiri di rumahnya.

“Selain kelompok kecil di sanggar, juga ada kelompok kecil berisi dua atau tiga anggota bersama instruktur di rumah. Dan biasanya juga bisa berlatih bersama anggota lain lewat Zoom,” katanya.

Tatik menambahkan SG ULD memang didominasi lansia sehingga kadang kesulitan jika harus latihan dengan instruktur secara daring.

Sehingga tak jarang mereka dibantu anak atau cucu mereka yang paham dengan gawai untuk berlatih di rumah.

“Kadang juga dikirim berupa video latihan koreo baru dari instruktur. Kalau begitu gampang tinggal di putar saja videonya. Kami sekarang punya 71 koreografi,” ujarnya.

Meskipun pandemi, dikatakan Tatik peminat ULD terus bertambah. Bahkan di kalangan muda, hingga meraih berbagai kejuaraan ULD di berbagai daerah. (ant)