Bangga Indonesia, Gresik – Data jumlah kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpapar Covid-19 bertambah. Dari hasil tes swab PCR pada Senin (28/12/2020) sekitar pukul 20.00, Bupati Sambari Halim Radianto juga dinyatakan terkonfirmasi positif virus korona. Bupati dua periode itu pun langsung menjalani isolasi di salah satu rumah sakit (RS) di Surabaya.
Belakangan aktivitas bupati alumnus doktor Unair tersebut memang sangat padat. Bahkan pada saat libur dan tanggal merah sekalipun. Sebut saja, menjelang Natal lalu, bupati berkeliling ke sejumlah gereja untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jemaat. Selain itu, dia selalu mengingatkan masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan (prokes).
Pada akhir pekan kemarin, bupati bersama jajarannya mengadakan pertemuan kedinasan dengan para pimpinan organisasi perangkat dinas (OPD) di Prigen. Lalu, dari mana potensi bupati terpapar? Apakah aktivitasnya sebagai bupati? Informasi yang dihimpun seperti dilansir jawapos.com, Kamis (31/12/2020) ada dugaan bupati terpapar dari anggota keluarganya sendiri.
Pada 21 Desember lalu, bupati bersama keluarganya menjalani tes swab PCR di RSUD Ibnu Sina. Tes itu dilakukan karena ada kerabat dekatnya yang dinyatakan positif Covid-19. Hasilnya? Bupati beserta sejumlah anaknya dinyatakan negatif. Namun, Hj Maria Ulfa, istri bupati, terkonfirmasi positif.
Nah, selang empat hari setelah sang istri positif, sebetulnya bupati hendak menjalani tes swab kedua. Namun, karena kepadatan aktivitas, rencana itu diundur. Lalu, pada Senin (28/12/2020), bupati merasakan kurang enak badan seperti rasa pegal-pegal. Sore itu, tim medis langsung melakukan tes swab. Hasil tes keluar sekitar pukul 20.00. Bupati dinyatakan positif.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Gresik drg Syaifuddin Ghozali tidak menampik bahwa bupati terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, kondisi bupati terus menunjukkan perkembangan yang baik dan sehat. ’’Beliau menjalani isolasi di Surabaya. Awalnya, beliau bergejala ringan. Kurang enak badan, kemudian setelah dites swab, hasilnya positif. Mohon doanya semoga beliau dan keluarga terus sehat,” ujar Ghozali yang didampingi Asisten I Sekda Tursilowanto Harijogi.
Ghozali menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan tracing terhadap mereka yang dinilai kontak erat dengan bupati. Terutama keluarga dan para staf bupati. ’’Ada sekitar 20 orang yang sudah dites swab. Sejauh ini, hasilnya yang sudah keluar negatif. Tapi, masih ada hasil yang belum keluar,” katanya.
Apakah tracing sudah selesai? Mantan kepala Puskesmas Bungah itu menyatakan belum. Sebab, belakangan bupati memiliki banyak agenda kerja dan kegiatan. Karena itu, pihaknya masih harus berkoordinasi dengan bagian humas dan protokol terkait agenda bupati dalam dua minggu terakhir. ’’Tracing juga dilakukan pada pimpinan OPD yang mungkin sempat berinteraksi,’’ ungkapnya.
Dia kembali mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin prokes dengan melaksanakan 3M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak atau menjauhi kerumunan. Sebab, masa pandemi belum berakhir. Belakangan tren di banyak daerah juga menunjukkan peningkatan. Di beberapa ruang isolasi di rumah sakit, pasiennya kembali banyak. ’’Mari kita selalu melaksanakan prokes. Selain itu, terus berdoa semoga wabah ini segera berakhir,” ujar Ghozali. (zal)