Rabu, 2 Oktober 2024

Mendes PDTT : Tidak Semua Desa Harus Bikin Desa Wisata, tapi Lebih Variatif

“Jadi tidak semua bikin desa wisata, namun bisa lebih variatif dengan produk unggulan seperti kain tenun Wedani ini”

Bangga Indonesia, Gresik, Jatim – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar meminta setiap desa lebih variatif dalam membuat produk unggulan, dan tidak semua bikin desa wisata.

“Jadi tidak semua bikin desa wisata, namun bisa lebih variatif dengan produk unggulan seperti kain tenun Wedani ini,” kata Halim, saat mengunjungi Desa Wedani Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu.

Permintaan pria yang juga akrab dipanggil Gus Menteri itu didasari ketertarikannya ketika melihat Desa Wedani, yang memiliki kerajinan tenun dan bisa menembus pasar ekspor.

“Seiring dengan SDGs Desa yang tujuannya mewujudkan kemandirian desa, Wedani ini sudah menuju ke sana,” ujarnya dalam kesempatan dialog terbatas bertema sinergi industri dan potensi lokal desa yang digelar DPRD Kabupaten Gresik.

Gus Menteri menekankan, kemandirian desa bertujuan menghilangkan kemiskinan akut berangkat dari desa.

“Mengapa demikian?, karena deteksi kemiskinan di desa mudah. Sehingga pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran,” katanya.

Oleh karena itu, Gus Menteri meminta keberhasilan Desa Wedani bisa menjadi contoh dan role model bagi desa lain, sehingga bisa mendiversifikasi ekonomi desa.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani yang mendampingi kunjungan Mendes mengatakan, bila kini pihaknya sangat fokus mengembangkan ekonomi mikro berbasis desa dengan UMKM.

Bupati yang akrab disapa Gus Yani ini membeberkan potensi UMKM dan produk unggulan Kabupaten Gresik sangat berlimpah.

“Selain tenun wedani yang sudah menembus ekspor, ada potensi di bidang perikanan bandeng dengan nilai perputaran uang satu triliun lebih dalam setahun. Ini tentu menolong ekonomi masyarakat yang terpukul di masa pandemi ini,” kata Gus Yani.

Dalam kebijakannya, sektor UMKM, lanjut Gus Yani, akan dikuatkan dengan berbagai regulasi yang memudahkan.

“Bersama DPRD Gresik kami punya komitmen mempermudah proses perizinan, membuka akses permodalan dan pasar,” tuturnya. (ant)

“Jadi tidak semua bikin desa wisata, namun bisa lebih variatif dengan produk unggulan seperti kain tenun Wedani ini”

Bangga Indonesia, Gresik, Jatim – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar meminta setiap desa lebih variatif dalam membuat produk unggulan, dan tidak semua bikin desa wisata.

“Jadi tidak semua bikin desa wisata, namun bisa lebih variatif dengan produk unggulan seperti kain tenun Wedani ini,” kata Halim, saat mengunjungi Desa Wedani Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu.

Permintaan pria yang juga akrab dipanggil Gus Menteri itu didasari ketertarikannya ketika melihat Desa Wedani, yang memiliki kerajinan tenun dan bisa menembus pasar ekspor.

“Seiring dengan SDGs Desa yang tujuannya mewujudkan kemandirian desa, Wedani ini sudah menuju ke sana,” ujarnya dalam kesempatan dialog terbatas bertema sinergi industri dan potensi lokal desa yang digelar DPRD Kabupaten Gresik.

Gus Menteri menekankan, kemandirian desa bertujuan menghilangkan kemiskinan akut berangkat dari desa.

“Mengapa demikian?, karena deteksi kemiskinan di desa mudah. Sehingga pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran,” katanya.

Oleh karena itu, Gus Menteri meminta keberhasilan Desa Wedani bisa menjadi contoh dan role model bagi desa lain, sehingga bisa mendiversifikasi ekonomi desa.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani yang mendampingi kunjungan Mendes mengatakan, bila kini pihaknya sangat fokus mengembangkan ekonomi mikro berbasis desa dengan UMKM.

Bupati yang akrab disapa Gus Yani ini membeberkan potensi UMKM dan produk unggulan Kabupaten Gresik sangat berlimpah.

“Selain tenun wedani yang sudah menembus ekspor, ada potensi di bidang perikanan bandeng dengan nilai perputaran uang satu triliun lebih dalam setahun. Ini tentu menolong ekonomi masyarakat yang terpukul di masa pandemi ini,” kata Gus Yani.

Dalam kebijakannya, sektor UMKM, lanjut Gus Yani, akan dikuatkan dengan berbagai regulasi yang memudahkan.

“Bersama DPRD Gresik kami punya komitmen mempermudah proses perizinan, membuka akses permodalan dan pasar,” tuturnya. (ant)

“Jadi tidak semua bikin desa wisata, namun bisa lebih variatif dengan produk unggulan seperti kain tenun Wedani ini”

Bangga Indonesia, Gresik, Jatim – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar meminta setiap desa lebih variatif dalam membuat produk unggulan, dan tidak semua bikin desa wisata.

“Jadi tidak semua bikin desa wisata, namun bisa lebih variatif dengan produk unggulan seperti kain tenun Wedani ini,” kata Halim, saat mengunjungi Desa Wedani Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu.

Permintaan pria yang juga akrab dipanggil Gus Menteri itu didasari ketertarikannya ketika melihat Desa Wedani, yang memiliki kerajinan tenun dan bisa menembus pasar ekspor.

“Seiring dengan SDGs Desa yang tujuannya mewujudkan kemandirian desa, Wedani ini sudah menuju ke sana,” ujarnya dalam kesempatan dialog terbatas bertema sinergi industri dan potensi lokal desa yang digelar DPRD Kabupaten Gresik.

Gus Menteri menekankan, kemandirian desa bertujuan menghilangkan kemiskinan akut berangkat dari desa.

“Mengapa demikian?, karena deteksi kemiskinan di desa mudah. Sehingga pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran,” katanya.

Oleh karena itu, Gus Menteri meminta keberhasilan Desa Wedani bisa menjadi contoh dan role model bagi desa lain, sehingga bisa mendiversifikasi ekonomi desa.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani yang mendampingi kunjungan Mendes mengatakan, bila kini pihaknya sangat fokus mengembangkan ekonomi mikro berbasis desa dengan UMKM.

Bupati yang akrab disapa Gus Yani ini membeberkan potensi UMKM dan produk unggulan Kabupaten Gresik sangat berlimpah.

“Selain tenun wedani yang sudah menembus ekspor, ada potensi di bidang perikanan bandeng dengan nilai perputaran uang satu triliun lebih dalam setahun. Ini tentu menolong ekonomi masyarakat yang terpukul di masa pandemi ini,” kata Gus Yani.

Dalam kebijakannya, sektor UMKM, lanjut Gus Yani, akan dikuatkan dengan berbagai regulasi yang memudahkan.

“Bersama DPRD Gresik kami punya komitmen mempermudah proses perizinan, membuka akses permodalan dan pasar,” tuturnya. (ant)

“Jadi tidak semua bikin desa wisata, namun bisa lebih variatif dengan produk unggulan seperti kain tenun Wedani ini”

Bangga Indonesia, Gresik, Jatim – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar meminta setiap desa lebih variatif dalam membuat produk unggulan, dan tidak semua bikin desa wisata.

“Jadi tidak semua bikin desa wisata, namun bisa lebih variatif dengan produk unggulan seperti kain tenun Wedani ini,” kata Halim, saat mengunjungi Desa Wedani Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu.

Permintaan pria yang juga akrab dipanggil Gus Menteri itu didasari ketertarikannya ketika melihat Desa Wedani, yang memiliki kerajinan tenun dan bisa menembus pasar ekspor.

“Seiring dengan SDGs Desa yang tujuannya mewujudkan kemandirian desa, Wedani ini sudah menuju ke sana,” ujarnya dalam kesempatan dialog terbatas bertema sinergi industri dan potensi lokal desa yang digelar DPRD Kabupaten Gresik.

Gus Menteri menekankan, kemandirian desa bertujuan menghilangkan kemiskinan akut berangkat dari desa.

“Mengapa demikian?, karena deteksi kemiskinan di desa mudah. Sehingga pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran,” katanya.

Oleh karena itu, Gus Menteri meminta keberhasilan Desa Wedani bisa menjadi contoh dan role model bagi desa lain, sehingga bisa mendiversifikasi ekonomi desa.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani yang mendampingi kunjungan Mendes mengatakan, bila kini pihaknya sangat fokus mengembangkan ekonomi mikro berbasis desa dengan UMKM.

Bupati yang akrab disapa Gus Yani ini membeberkan potensi UMKM dan produk unggulan Kabupaten Gresik sangat berlimpah.

“Selain tenun wedani yang sudah menembus ekspor, ada potensi di bidang perikanan bandeng dengan nilai perputaran uang satu triliun lebih dalam setahun. Ini tentu menolong ekonomi masyarakat yang terpukul di masa pandemi ini,” kata Gus Yani.

Dalam kebijakannya, sektor UMKM, lanjut Gus Yani, akan dikuatkan dengan berbagai regulasi yang memudahkan.

“Bersama DPRD Gresik kami punya komitmen mempermudah proses perizinan, membuka akses permodalan dan pasar,” tuturnya. (ant)

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News