Menjadi Pemimpin yang Melayani
Cara terbaik untuk menemukan diri Anda sendiri adalah kehilangan diri Anda sendiri dalam melayani orang lain. ( Mahatma Gandhi)
Sobat. Setiap orang adalah pemimpin dan kita masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :
“Masing-masing kalian adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang orang yang dipimpinnya. Penguasa adalah pemimpin bagi manusia, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anaknya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin terhadap harta tuannya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang harta yang diurusnya. Ingatlah, masing-masing kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar)
Sobat. Hadist diatas telah menerangkan bahwa setiap manusia adalah seorang pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban kelak di akhirat oleh Allah WST dan tak seorangpun mampu melepaskan diri dari tanggungjawabnya.. Menurut Imam Nawawi dalam kitabnya, al-Minhâj Syarh Sahîh Muslim bin al-Hujjâj, bahwa pemimpin harus adil. Harus melaksanakan tugas untuk kebaikan yang dipimpinnya.
Baik yang berikaitan dengan dunia atau akhirat. Imam Ibnu Bathal juga mengatakan bahwa setiap orang yang mendapatkan amanah (menjadi pemimpin) harus mengerahkan kemampuan untuk menjaga amanah itu. Sebab, kelak akan dimintai pertanggung jawaban tentang apa yang ada dalam amanahnya. Dengan demikian, pemimpin yang tidak amanah adalah berdosa.
Pemimpin yang tidak bertanggung jawab juga berdosa. Jika ada satu orang saja tidak baik, maka pemimpin kelak yang akan ditanya. Jika ada satu orang saja terlantar, tidak mendapatkan apa yang harus dia dapatkan, maka pemimpin yang akan mempetanggung jawabkannya di hadapan Allah.
Karena itulah seorang pemimpin seharusnya mengerti tentang pengertian pemimpin itu sendiri, tujuan dan betapa pentingnya tugas pemimpin itu. Dia tak hanya membawa satu orang tapi seluruh warga di bawah kepemimpinannya.
Sobat. Bagaimana Menjadi Pemimpin yang melayani ? Berikut ini adalah ciri-ciri pemimpin yang melayani itu :
- Kasih sayang ( Love ). Kepemimpinan yang mengasihi dengan cinta atau kasih Cinta yang dimaksud adalah melakukan hal hal yang benar pada waktu yang tepat untuk alasan dan keputusan yang terbaik.
- Pemberdayaan ( Empowerment ). Penekanan pada kerjasama yaitu mempercayakan kekuasaan kepada orang lain, dan mendengarkan saran dari pengikutnya.
- Visi ( Vision ). Arah organisasi di masa mendatang yang akan dibawa oleh seorang pemimpin. Visi akan menginspirasi tindakan dan membentuk masa depan.
- Kerendahan hati ( Humility ). Menjaga kerendahan hati dengan menunjukkan rasa hormat terhadap karyawan dan mengakui kontribusi karyawan terhadap tim.
- Kepercayaan ( Trust ). Servant Leader (Pemimpin yang Melayani) adalah orang-orang pilihan yang dipilih berdasarkan suatu kelebihan yang menyebabkan pemimpin tersebut mendapatkan kepercayaan.
Sobat. Pemimpin yang melayani itu memberikan kepercayaan dan wewenang pada pengikutnya. Ia memiliki gambaran yang positif dan optimis tentang mereka. Ia memberdayakan mereka melalui sharing pengetahuan, skill dan perspektif.
Sobat. Pemimpin yang melayani itu bekerja dalam kerangka berpikir waktu yang panjang. Ia tidak mengharapkan hasil spektakuler terlalu cepat karena ia menyadari bahwa untuk menggerakkan dan mentransformasi orang diperlukan waktu yang panjang dan proses berkesinambungan.
Kesimpulannya gaya kepemimpinan yang melayani akan selalu mengoptimalkan pemberdayaan dan pengembangan anggota organisasinya dan melayani orang lain melebihi rasa mementingkan dirinya sendiri.
Maka sudah saatnya para pendidik melaksanakan di kehidupan sehari-hari karena dengan adanya kepemimpinan ini akan datang kesejahteraan bagi para peserta didik. Apalagi pemimpin negara yang menjalankan gaya kepemimpinan melayani akan membawa kesejahteraan bagi rakyatnya, dalam konteks Indonesia adalah keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Salam Dahsyat dan luar biasa!
( Dr Nasrul Syarif M.Si. Penulis Buku Santripreneur. Penggiat Literasi Digital Nasional. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo . Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )