Mewujudkan Kemerdekaan Hakiki
Sobat. 76 tahun sudah Indonesia merdeka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna merdeka adalah bebas dari penghambaan, penjajahan dan sebagainya. Sekarang, apakah Indonesia sudah benar-benar terlepas dari penjajahan tersebut? Kata “merdeka” sepertinya masih menjadi mimpi di siang bolong. Kemerdekaan hanya sekadar simbol belaka. Faktanya, penjajahan masih tetap ada dengan wajah berbeda.
Sobat.Indonesia tengah dicengkeram penjajahan gaya baru (neoimperialisme). Penjajahan yang sama bahayanya dengan penjajahan fisik.
Sobat. Penjajah tetap berkuasa melalui pelaksanaan regulasi yang pro-kapitalis. Atas nama pembangunan ekonomi bangsa, nyatanya undang-undang tersebut tak serta-merta membuat rakyat negeri ini sejahtera. Justru kemiskinan makin meningkat tiap tahunnya.
Siapa yang tidak mengenal PT. Freeport, Exxon Mobile, dan berbagai nama lainnya. Apakah kekayaan alam yang terhampar di bumi kita murni pula kita kuasai? Tidak! Mereka para kapitalis-lah yang berkuasa menduduki sumber daya alam negeri ini.
Sobat. Petaka bagi negeri ini tak berhenti di sini. Peran pemerintah beralih fungsi tak lagi menjadi pelayan rakyat. Pemerintah melepas tanggung jawab dalam mengurusi urusan rakyat. Segala hal dikomersilkan. Bahkan negara tak lagi menjamin pendidikan, kesehatan dan keamanan rakyatnya.
Hal ini membuktikan bahwa kapitalisme sekuler radikal telah menyebabkan negeri ini terpenjara dan makin terpuruk, meski telah berpuluh tahun merdeka.
Sobat. Tidak ada solusi lain kecuali kembali kepada hukum Allah dan menerapkannya secara sempurna. Kemerdekaan hakiki akan terwujud di bawah naungan ridho-Nya, dan dengan izin-Nya.
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Merdeka adalah Hijrah multidimensi secara total bukan karena trend, bukan karena friend dan bukan karena kereen tapi semata-mata menggapai ridho Allah SWT.
#HakikatMerdeka