BANGGAJATIM.COM | Tulungagung – Akhir September 2019 lalu Pemkab Tulungagung melelang tujuh jabatan tinggi pratama yang kosong. Itu karena pejabat sebelumnya sudah memasuki masa pensiun maupun berhalangan tetap.
Ketujuh jabatan itu adalah asisten administrasi umum, staf ahli bidang ekonomi keuangan, kepala inspektorat, kepala dinas perumahan kawasan permukiman dan SDA, kepala dinas koperasi dan usaha mikro, kepala dinas sosial keluarga berencana dan perlindungan anak, serta kepala dinas perindustrian dan perdagangan.
Namun lebih dari sebulan pasca pengumuman lelang jabatan hingga pengumuman tiga besar hasil seleksi berdasarkan nilai ujian, Pemkab Tulungagung belum juga merilis nama-nama yang lolos.
Sesuai aturan, tiga besar nama hasil seleksi lelang jabatan kemarin akan dipilih salah satunya oleh Bupati Maryoto Birowo untuk mengisi jabatan yang kosong.
Namun kini, 14 pejabat yang masuk dalam tiga besar masing-masing posisi, yakni Imroatul Mufidah, Tri Hariyadi, Sudarmaji, Galih Nusantoro, Sugiyanto, Anang Pratistianto, Suparni, Hartono, Rahadi Puspita, Nina Hartini, Slamet Sunarto, Endah, Suyanto, dan Samroatul Fuad harus menunggu lebih lama. Sebab hingga akhir Oktober ini Bupati Maryoto belum mengumumkan nama-nama yang terpilih.
Kepada sejumlah awak media, Bupati Maryoto Birowo mengaku masih menimbang-nimbang nama yang akan dipilihnya. “Tunggu saja, pokoknya tidak sampai tahun depan. Tunggu saja yang sabar,” terangnya, kemarin.
Ketika diminta menyebutkan satu saja nama yang akan masuk, bupati tidak mau berkomentar. Menurut Maryoto, adanya arahan Presiden Jokowi soal pemangkasan jabatan eselon, menjadikan pihaknya lebih berhati-hati dalam memutuskan. “Apalagi pidato presiden soal jabatan eselon, kita tidak mau terburu- buru lah soal ini,” ungkapnya.
Masih menurut Maryoto Bhirowo, pihaknya mengakui akan memasukkan unsur anak muda dalam pengisian jabatan ini. Namun dirinya tidak menjelaskan lebih detail, apakah akan nama-nama pejabat muda yang diutamakan dalam seleksi ini, atau ada ketentuan lain.
“Ya jelas anak muda yang akan dipilih. Itu sudah hukum alam. Nanti yang menggantikan pasti anak muda,” pungkas Maryoto Birowo. (*)
sumber : memorandum