Site icon Bangga Indonesia

Pahami Agama dan Ikuti Syariat-Nya!

Segera Daftarkan Putra Anda di Pesantren TEJ Ummul Quro Seloliman Trawas chat.me/6281330447814

Bangga Indonesia, Surabaya – Pahami Agama dan Ikuti syariat-Nya !

Sobat.  Dengan mengikuti Syariat, kebaikan di dapat. Dan dengan melanggar syariat, keburukan didapat. Barangsiapa syariat bukan teman seperjalanan dalam setiap keadaan, ia binasa bersama orang-orang binasa.

Sobat. “Tidak ada kesuksesan bagimu hingga engkau mengikuti Al-Quran dan Sunnah. Ikutilah para syekh yang mengerti serta mengamalkan Al-Quran dan Sunnah. Berbaik sangkalah kepada mereka dan belajarlah dari mereka. Beradablah dengan baik dihadapan mereka dan pergaulilah mereka dengan baik, niscaya engkau sukses.” ( Syekh Abdul Qadir al-Jailani 470-561H)

Sobat. Tak  ada  pengabulan  bagimu. Pengabulan  ada  setelah pemenuhan  perintah. Jika  Engkau  memenuhi perintah-Nya  dengan mengamalkan, niscaya  Dia  mengabulkanmu saat engkau meminta kepada-Nya. Tanaman ada  setelah  ditanam. Menanamlah, engkau akan menuai. Rasulullah Saw bersabda , “ Dunia adalah  ladang akherat.”

Maka  tanamlah  tanaman ini  dengan  hati  dan badan, yaitu Iman, pemeliharaannya, serta pengairan  dan  penyiramannya  denga amal-amal sholeh. Jika  hati memiliki kelembutan, belas kasih, dan kasih sayang, tanaman akan tumbuh di dalam hati. Namun, jika  hati keras, kasar,  dan  beringas, tanahnya  tandus dan  tanaman tidak  akan tumbuh  di tanah  yang tandus.

Sobat. Menaati perintah Allah SWT dan Rasul-Nya adalah konsekuensi keimanan seorang Muslim. Allah SWT berfirman:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

Tidak patut bagi Mukmin dan Mukminat, jika Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (lain) tentang urusan mereka. Siapa saja yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, sungguh dia telah tersesat secara nyata. (TQS al-Ahzab [33]: 36)

Nabi SAW bersabda:

إِنِّي تَرَكْتُ فِيْكُمْ شَيْئَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا بَعْدَ هُمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّتِيْ

Sungguh aku telah meninggalkan dua perkara, kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku… (HR al-Hakim).

Sobat. Inilah jaminan dari Nabi SAW. Siapa pun yang berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Sunnah pasti tidak akan tersesat. Akan selamat di dunia dan akhirat.

Islam membimbing kaum Muslim dengan ajaran yang mulia. Penerapan Islam secara paripurna menghasilkan masyarakat yang mulia, yang di dalamnya ada Muslim dan non-Muslim.

Fakta sejarah menunjukkan itu semua. Sejarah Islam sejak masa Rasulullah SAW, hingga Kekhilafahan berisi kemuliaan terhadap umat manusia. Tak pernah terjadi pemaksaan agama Islam kepada non-Muslim. Apalagi aksi genosida (pembunuhan massal) terhadap kalangan kafir. Sejarah menyaksikan Khilafah sepanjang sejarahnya justru menjadi payung kebersamaan untuk berbagai agama.

Reza Shah-Kazemi dalam bukunya, The Spirit of Tolerance in Islam, menjelaskan bahwa Khilafah Utsmani pernah memberikan perlindungan kepada komunitas Yahudi. Seorang tokoh Yahudi terkemuka, Rabbi Isaac Tzarfati, pernah menulis surat kepada Dewan Yahudi Eropa Tengah setelah berhasil menyelamatkan diri dari persekusi di Eropa Tengah dan tiba di wilayah Khilafah Utsmani menjelang 1453 M. Melalui suratnya, pria kelahiran Jerman itu memuji Khilafah Utsmani sebagai: “Negeri yang dirahmati Tuhan dan penuh kebaikan.” Selanjutnya dia mengaku, “Di sini (aku) menemukan kedamaian dan kebahagiaan. Kami (kaum Yahudi) tidak ditindas dengan pajak yang berat. Perniagaan kami dapat berlangsung bebas. Kami dapat hidup dalam damai dan kebebasan.”

Sobat. Umar ibnu Khattab ra  pernah berkata  kepada Abu Ubaidah Ibn al Jarrah, “ Kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah  dengan Islam. Jika kita mencari kemuliaan  dengan  selain Islam pasti Allah  akan  menghinakan kita.”

Wahai umat Islam, kemenangan kita ditentukan oleh pertaubatan kita  kepada Allah  dan  sekuat apa kita memegang  tali Allah  yang kokoh. Kemenangan kita ditentukan oleh kemenangan kita  melawan nafsu  dan kebersatuan kita  sebagai sesama muslim  yang  saling  mencinta  dan mengasihi.  Rasulullah Saw  bersabda, “ Tidaklah sempurna keimanan salah seorang  di antara kalian  sebelum mencintai  untuk saudaranya  sesuatu yang ia cintai untuk  dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim ).

Sobat. Kemenangan  dan kemuliaan  kaum muslimin diraih  dengan sikap  tunduk  kepada Allah  serta  menegaskan penghambaan kepada-Nya. Mereka  merendah  dan  lembut di hadapan kaum muslimin serta bersikap tegas kepada kaum kafir.

Sobat. “Taat kepada Allah  merupakan cahaya, kemuliaan  dan penyingkapan hijab. Lawannya adalah maksiat, kegelapan, kehinaan, dan hijab antara Allah dan dirimu.” Demikian penjelasan Ibnu Athaillah.

( Spiritual Motivator – DR. N.Faqih Syarif  H,M.Si  Penulis Buku Buatlah Tanda di alam semesta. Direktur Pesantren TEJ  Ummul Quro Seloliman Trawas )

Exit mobile version