Bangga Indonesia, Situbondo – Kawasan Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur, menjadi proyek percontohan pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi dan pengembangan halal value chain produk industri kecil dan menengah (IKM) dan usaha kecil dan menengah (UKM) Jawa Timur.
Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, H Noor Shodiq Askandar menyampaikan bahwa memilih Situbondo sebagai percontohan industri halal dan sekaligus penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pemberdayaan ekonomi dan pengembangan halal value chain karena banyak pesantren di Situbondo.
“Memilih Situbondo karena istimewa, juga di sini Kota Santri, yang kedua Pasir Putih ini tempat wisata melegendaris dan perlu disentuh kembali. Selain itu, Situbondo juga menjadi pintu masuk wisatawan dari barat maupun dari timur,” katanya, usai acara Kunjungan Lapangan Persiapan Display Mata Rantai Halal Produk IKM/UKM di Gedung Serbaguna Pasir Putih Situbondo, Rabu.
Ia menjelaskan ada dua hal dan program pemberdayaan ekonomi dan pengembangan halal value chain. Pertama terkait dengan pemberdayaan ekonomi kepada UKM untuk mengarahkan ke halal, kedua juga kepada IKM bagaimana produknya halal.
“Karena kami ingin Jawa Timur menjadi sentra produk halal di Indonesia. Mengenai sertifikasi halal produk IKM dan UKM, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten akan memfasilitasinya,” tuturnya.
Mengenai peluang di lingkungan pesantren, kata Gus Shodiq, pesantren sebenarnya basis ekonomi yang cukup besar, hanya saja perlu dikerjakan dengan lebih baik lagi. Oleh karena itu dari sejumlah pesantren juga digandeng untuk pemberdayaan ekonomi.
“Nantinya pemberdayaan ekonomi itu salah satunya dari pesantren, sehingga alumni pesantren nantinya memiliki keterampilan khusus,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jama Timur Khofifah Indar Parawansa dan Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Jatim, yang telah menajdikan “Kota Santri” itu sebagai percontohan program pemberdayaan ekonomi dan pengembangan halal value chain di Jawa Timur.
“Tentunya kami dari pemerintah daerah akan menindaklanjuti apa yang menjadi komitmen Pemkab Situbondo dan Pemprov Jatim. Karena ini menjadi percontohan di Jatim dan bahkan nasional, tentu harus sukses dan kami sangat mendukungnya,” katanya.
Menurut Bung Karna (sapaan bupati), pemerintah daerha akan lebih maksimal dengan dipilihnya Situbondo sebagai percontohan pemberdayaan ekonomi dan pengembangan halal value chain.
“Tentunya produk-produk IKM/UKM di Situbondo akan mendapatkan support dari pemerintah daerah, mulai dari sertifikasi halal,” katanya.
Dari pantauan, kegiatan KPEU MUI Jatim ini juga dihadiri Gubernur Khofifah Indar Parawansa sebagai Dewan pertimbangan MUI Jatim, perwakilan sejumlah pesantren, universitas, perbankan, serta pemangku kepentingan lainnya. (ant)