Bangga Indonesia, Surabaya – Sebanyak 20 pelaku usaha asal Malaysia membidik investasi sektor e-commerce serta industri halal di Jatim, karena besarnya potensi bahan baku dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki wilayah setempat.
Trade Commissioner Malaysia External Trade Development Corporation (Matrade) Har Man Ahmad di Surabaya, Senin, mengaku telah berbicara masalah itu dengan pengurus Kamar dagang dan Industri (Kadin) Jatim.
“Melalui kerja sama dengan Kadin Jatim, kami berharap bisa meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi dengan Indonesia, khususnya dengan Jatim dan Surabaya, termasuk terkait industri halal,” kata Har Man, saat melakukan kunjungan ke Graha Kadin Jawa Timur, Surabaya.
Har Man mengakui bahwa selama ini dirinya masih fokus dengan Provinsi DKI Jakarta dan Sumatera, sementara dengan Jatim masih belum dimaksimalkan.
“Dan untuk saat ini, fokus kami berikan ke kota besar selain DKI Jakarta, salah satunya dengan Jatim,” ujar Har Man Ahmad.
Untuk itu, Har Man berencana menggelar seminar dan business matching dengan pengusaha Jatim, utamanya dengan pengusaha Surabaya yang dilaksanakan secara hybrid.
Acara yang rencananya akan digelar di Surabaya pada 6-8 Juli 2021 tersebut diikuti oleh 20 pengusaha Malaysia yang bergerak di bidang industri kimia, industri pengolahan limbah, konstruksi dan pengolahan air.
Sementara itu, saat kunjungannya ke Kadin Jatim, pelaku usaha Malaysia diterima Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto yang didampingi oleh Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Perdagangan Internasional dan Promosi Luar Negeri Kadin Jatim, Thomas Stefanus Kaihatu, WKU Perdagangan dan Promosi Dalam Negeri Kadin Jatim, Mochamad Ardi Prasetiawan.
Hadir juga dalam kesempatan itu sejumlah Ketua Umum Kadin Kabupaten Kota, di antaranya Ketua Umum Kadin Kota Surabaya Ali Affandi, Ketua Umum Kadin Kabupaten Gresik Sardjono dan Ketua Umum Kadin Kabupaten Sidoarjo Ali Roid.
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto menyambut baik tawaran kerja sama tersebut, dan menganggap hal ini adalah peluang Jatim untuk memacu peningkatan ekonomi Jatim pascapandemi COVID-19.
Kadin meminta pengusaha Malaysia untuk bersama membangun pasar dan mereka setuju untuk memberikan peluang kepada Jatim dan Surabaya untuk masuk ke pasar Malaysia.
“Karena kami berbicara tidak hanya peluang Malaysia ke Indonesia, tetapi juga join market dan join resources. Malaysia punya keunggulan untuk produk halal dan sejauh ini Malaysia telah menjadi pintu gerbang ke pasar Timur Tengah. Sementara Kadin Jatim memiliki Ekspor Center sehingga yang kita inginkan adalah membuka peluang pasar bersama, baik pasar Indonesia, Malaysia dan pasar luar negeri lainnya,” kata Adik.(ant)