Kamis, 18 April 2024

Penderita Jantung Perlu Perhatikan Hal Berikut Saat Berpuasa

“Mengikuti aturan minum obat dari dokter sangat penting. Apalagi bagi penderita penyakit kronis yang tidak boleh sama sekali melewatkan minum obat secara rutin.”

Bangga Indonesia, Jakarta – Apotek daring Lifepack menyebutkan penderita jantung tetap bisa berpuasa namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar ibadah Ramadhan tetap dapat dilaksanakan dengan aman.

Salah seorang tim dokter apotek online Lifepack.id, dr. Amanda Ismoetia mengungkapkan pasien dengan penderita penyakit kronis seperti jantung salah satunya, harus berkonsultasi dengan dokter jika ingin menjalani ibadah puasa.

“Diskusikan dengan dokter apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk berpuasa atau tidak, karena penyakit jantung adalah jenis penyakit yang memiliki risiko tinggi. Pasien yang menderita penyakit ini biasanya harus minum obat untuk menjaga kondisi tubuhnya. Serangan jantung secara tiba-tiba apalagi saat rutin menjalankan ibadah puasa dapat berakibat fatal bahkan hingga kematian. Untuk itu, minum obat secara rutin yang telah menjadi bagian wajib dilakukan setiap penderita jantung diharapkan membantu menurunkan risiko kambuh gejala seperti, sesak nafas, serta nyeri di bagian dada. Sebagai penyakit paling ditakuti nomor satu di Indonesia dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi untuk menjaga kondisi tubuh,” kata Amanda.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah terus mengalami peningkatan. 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung dengan angka tertinggi penderita di umur 75 tahun ke atas dan 65-74 tahun.

Dengan tingginya angka penderita penyakit jantung yang juga didominasi oleh lansia (lanjut usia), dalam hal berpuasa diperlukan aturan-aturan yang harus dipatuhi.

Berikut ini yang harus diperhatikan oleh pasien setelah berkonsultasi dengan dokter dan diperbolehkan untuk berpuasa; pertama adalah penuhi asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Kedua, pastikan tubuh terhidrasi dengan mengonsumsi dua gelas air putih setelah berbuka, dua gelas air putih setelah tarawih, dan dua gelas air putih saat sahur. Ketiga, tetap rutin untuk melakukan kontrol secara berkala gejala penyakit jantung yang mungkin datang pada saat tubuh sedang menjalankan puasa, dan pastikan untuk tetap melakukan konsultasi dengan dokter secara berkala. Selain itu yang paling terpenting adalah atur waktu minum obat, karena penderita penyakit kronis tidak boleh berhenti mengonsumsi obat. Jangan dibiarkan rasa sakit menjadi hal yang biasa atau menahan karena sedang berpuasa, urai dr. Amanda.

Menurut Kimberly DeFronzo, R.Ph., M.S., M.B.A. dari Center for Drug Evaluation and Research, mengikuti aturan minum obat dari dokter sangat penting. Apalagi bagi penderita penyakit kronis yang tidak boleh sama sekali melewatkan minum obat secara rutin.

Agar penderita penyakit kronis dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman tanpa khawatir terlewat minum obat, pasien dapat memanfaatkan layanan apotek online Lifepack yaitu fitur reminder minum obat dan juga kotak obat spesial (blister). Dengan adanya ketentuan meminum obat secara rutin bagi para penderita penyakit jantung, membuat para pasien harus membeli obat secara rutin setiap bulannya dengan dana yang tidak kecil.

Komitmen membantu masyarakat agar cepat sembuh dan menjalankan kepatuhan minum obat secara rutin, membuat apotek online Lifepack memberikan diskon 50% hingga Rp1.500.000 untuk tebus obat resep khusus semua penyakit kronis yang berlaku hingga 31 Mei 2021.

“Agar lebih jelasnya masyarakat dapat mengakses informasi ini melalui Whatsapp Lifepack https://obat.link/wa50chronic. Ke depan, kami berharap apotek online Lifepack dapat menjadi solusi untuk kepatuhan minum obat khususnya bagi penderita penyakit kronis.” tutup April Cabello, Chief Marketing Officer Lifepack & Jovee.(ant)

“Mengikuti aturan minum obat dari dokter sangat penting. Apalagi bagi penderita penyakit kronis yang tidak boleh sama sekali melewatkan minum obat secara rutin.”

Bangga Indonesia, Jakarta – Apotek daring Lifepack menyebutkan penderita jantung tetap bisa berpuasa namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar ibadah Ramadhan tetap dapat dilaksanakan dengan aman.

Salah seorang tim dokter apotek online Lifepack.id, dr. Amanda Ismoetia mengungkapkan pasien dengan penderita penyakit kronis seperti jantung salah satunya, harus berkonsultasi dengan dokter jika ingin menjalani ibadah puasa.

“Diskusikan dengan dokter apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk berpuasa atau tidak, karena penyakit jantung adalah jenis penyakit yang memiliki risiko tinggi. Pasien yang menderita penyakit ini biasanya harus minum obat untuk menjaga kondisi tubuhnya. Serangan jantung secara tiba-tiba apalagi saat rutin menjalankan ibadah puasa dapat berakibat fatal bahkan hingga kematian. Untuk itu, minum obat secara rutin yang telah menjadi bagian wajib dilakukan setiap penderita jantung diharapkan membantu menurunkan risiko kambuh gejala seperti, sesak nafas, serta nyeri di bagian dada. Sebagai penyakit paling ditakuti nomor satu di Indonesia dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi untuk menjaga kondisi tubuh,” kata Amanda.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah terus mengalami peningkatan. 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung dengan angka tertinggi penderita di umur 75 tahun ke atas dan 65-74 tahun.

Dengan tingginya angka penderita penyakit jantung yang juga didominasi oleh lansia (lanjut usia), dalam hal berpuasa diperlukan aturan-aturan yang harus dipatuhi.

Berikut ini yang harus diperhatikan oleh pasien setelah berkonsultasi dengan dokter dan diperbolehkan untuk berpuasa; pertama adalah penuhi asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Kedua, pastikan tubuh terhidrasi dengan mengonsumsi dua gelas air putih setelah berbuka, dua gelas air putih setelah tarawih, dan dua gelas air putih saat sahur. Ketiga, tetap rutin untuk melakukan kontrol secara berkala gejala penyakit jantung yang mungkin datang pada saat tubuh sedang menjalankan puasa, dan pastikan untuk tetap melakukan konsultasi dengan dokter secara berkala. Selain itu yang paling terpenting adalah atur waktu minum obat, karena penderita penyakit kronis tidak boleh berhenti mengonsumsi obat. Jangan dibiarkan rasa sakit menjadi hal yang biasa atau menahan karena sedang berpuasa, urai dr. Amanda.

Menurut Kimberly DeFronzo, R.Ph., M.S., M.B.A. dari Center for Drug Evaluation and Research, mengikuti aturan minum obat dari dokter sangat penting. Apalagi bagi penderita penyakit kronis yang tidak boleh sama sekali melewatkan minum obat secara rutin.

Agar penderita penyakit kronis dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman tanpa khawatir terlewat minum obat, pasien dapat memanfaatkan layanan apotek online Lifepack yaitu fitur reminder minum obat dan juga kotak obat spesial (blister). Dengan adanya ketentuan meminum obat secara rutin bagi para penderita penyakit jantung, membuat para pasien harus membeli obat secara rutin setiap bulannya dengan dana yang tidak kecil.

Komitmen membantu masyarakat agar cepat sembuh dan menjalankan kepatuhan minum obat secara rutin, membuat apotek online Lifepack memberikan diskon 50% hingga Rp1.500.000 untuk tebus obat resep khusus semua penyakit kronis yang berlaku hingga 31 Mei 2021.

“Agar lebih jelasnya masyarakat dapat mengakses informasi ini melalui Whatsapp Lifepack https://obat.link/wa50chronic. Ke depan, kami berharap apotek online Lifepack dapat menjadi solusi untuk kepatuhan minum obat khususnya bagi penderita penyakit kronis.” tutup April Cabello, Chief Marketing Officer Lifepack & Jovee.(ant)

“Mengikuti aturan minum obat dari dokter sangat penting. Apalagi bagi penderita penyakit kronis yang tidak boleh sama sekali melewatkan minum obat secara rutin.”

Bangga Indonesia, Jakarta – Apotek daring Lifepack menyebutkan penderita jantung tetap bisa berpuasa namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar ibadah Ramadhan tetap dapat dilaksanakan dengan aman.

Salah seorang tim dokter apotek online Lifepack.id, dr. Amanda Ismoetia mengungkapkan pasien dengan penderita penyakit kronis seperti jantung salah satunya, harus berkonsultasi dengan dokter jika ingin menjalani ibadah puasa.

“Diskusikan dengan dokter apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk berpuasa atau tidak, karena penyakit jantung adalah jenis penyakit yang memiliki risiko tinggi. Pasien yang menderita penyakit ini biasanya harus minum obat untuk menjaga kondisi tubuhnya. Serangan jantung secara tiba-tiba apalagi saat rutin menjalankan ibadah puasa dapat berakibat fatal bahkan hingga kematian. Untuk itu, minum obat secara rutin yang telah menjadi bagian wajib dilakukan setiap penderita jantung diharapkan membantu menurunkan risiko kambuh gejala seperti, sesak nafas, serta nyeri di bagian dada. Sebagai penyakit paling ditakuti nomor satu di Indonesia dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi untuk menjaga kondisi tubuh,” kata Amanda.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah terus mengalami peningkatan. 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung dengan angka tertinggi penderita di umur 75 tahun ke atas dan 65-74 tahun.

Dengan tingginya angka penderita penyakit jantung yang juga didominasi oleh lansia (lanjut usia), dalam hal berpuasa diperlukan aturan-aturan yang harus dipatuhi.

Berikut ini yang harus diperhatikan oleh pasien setelah berkonsultasi dengan dokter dan diperbolehkan untuk berpuasa; pertama adalah penuhi asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Kedua, pastikan tubuh terhidrasi dengan mengonsumsi dua gelas air putih setelah berbuka, dua gelas air putih setelah tarawih, dan dua gelas air putih saat sahur. Ketiga, tetap rutin untuk melakukan kontrol secara berkala gejala penyakit jantung yang mungkin datang pada saat tubuh sedang menjalankan puasa, dan pastikan untuk tetap melakukan konsultasi dengan dokter secara berkala. Selain itu yang paling terpenting adalah atur waktu minum obat, karena penderita penyakit kronis tidak boleh berhenti mengonsumsi obat. Jangan dibiarkan rasa sakit menjadi hal yang biasa atau menahan karena sedang berpuasa, urai dr. Amanda.

Menurut Kimberly DeFronzo, R.Ph., M.S., M.B.A. dari Center for Drug Evaluation and Research, mengikuti aturan minum obat dari dokter sangat penting. Apalagi bagi penderita penyakit kronis yang tidak boleh sama sekali melewatkan minum obat secara rutin.

Agar penderita penyakit kronis dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman tanpa khawatir terlewat minum obat, pasien dapat memanfaatkan layanan apotek online Lifepack yaitu fitur reminder minum obat dan juga kotak obat spesial (blister). Dengan adanya ketentuan meminum obat secara rutin bagi para penderita penyakit jantung, membuat para pasien harus membeli obat secara rutin setiap bulannya dengan dana yang tidak kecil.

Komitmen membantu masyarakat agar cepat sembuh dan menjalankan kepatuhan minum obat secara rutin, membuat apotek online Lifepack memberikan diskon 50% hingga Rp1.500.000 untuk tebus obat resep khusus semua penyakit kronis yang berlaku hingga 31 Mei 2021.

“Agar lebih jelasnya masyarakat dapat mengakses informasi ini melalui Whatsapp Lifepack https://obat.link/wa50chronic. Ke depan, kami berharap apotek online Lifepack dapat menjadi solusi untuk kepatuhan minum obat khususnya bagi penderita penyakit kronis.” tutup April Cabello, Chief Marketing Officer Lifepack & Jovee.(ant)

“Mengikuti aturan minum obat dari dokter sangat penting. Apalagi bagi penderita penyakit kronis yang tidak boleh sama sekali melewatkan minum obat secara rutin.”

Bangga Indonesia, Jakarta – Apotek daring Lifepack menyebutkan penderita jantung tetap bisa berpuasa namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar ibadah Ramadhan tetap dapat dilaksanakan dengan aman.

Salah seorang tim dokter apotek online Lifepack.id, dr. Amanda Ismoetia mengungkapkan pasien dengan penderita penyakit kronis seperti jantung salah satunya, harus berkonsultasi dengan dokter jika ingin menjalani ibadah puasa.

“Diskusikan dengan dokter apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk berpuasa atau tidak, karena penyakit jantung adalah jenis penyakit yang memiliki risiko tinggi. Pasien yang menderita penyakit ini biasanya harus minum obat untuk menjaga kondisi tubuhnya. Serangan jantung secara tiba-tiba apalagi saat rutin menjalankan ibadah puasa dapat berakibat fatal bahkan hingga kematian. Untuk itu, minum obat secara rutin yang telah menjadi bagian wajib dilakukan setiap penderita jantung diharapkan membantu menurunkan risiko kambuh gejala seperti, sesak nafas, serta nyeri di bagian dada. Sebagai penyakit paling ditakuti nomor satu di Indonesia dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi untuk menjaga kondisi tubuh,” kata Amanda.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah terus mengalami peningkatan. 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung dengan angka tertinggi penderita di umur 75 tahun ke atas dan 65-74 tahun.

Dengan tingginya angka penderita penyakit jantung yang juga didominasi oleh lansia (lanjut usia), dalam hal berpuasa diperlukan aturan-aturan yang harus dipatuhi.

Berikut ini yang harus diperhatikan oleh pasien setelah berkonsultasi dengan dokter dan diperbolehkan untuk berpuasa; pertama adalah penuhi asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Kedua, pastikan tubuh terhidrasi dengan mengonsumsi dua gelas air putih setelah berbuka, dua gelas air putih setelah tarawih, dan dua gelas air putih saat sahur. Ketiga, tetap rutin untuk melakukan kontrol secara berkala gejala penyakit jantung yang mungkin datang pada saat tubuh sedang menjalankan puasa, dan pastikan untuk tetap melakukan konsultasi dengan dokter secara berkala. Selain itu yang paling terpenting adalah atur waktu minum obat, karena penderita penyakit kronis tidak boleh berhenti mengonsumsi obat. Jangan dibiarkan rasa sakit menjadi hal yang biasa atau menahan karena sedang berpuasa, urai dr. Amanda.

Menurut Kimberly DeFronzo, R.Ph., M.S., M.B.A. dari Center for Drug Evaluation and Research, mengikuti aturan minum obat dari dokter sangat penting. Apalagi bagi penderita penyakit kronis yang tidak boleh sama sekali melewatkan minum obat secara rutin.

Agar penderita penyakit kronis dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman tanpa khawatir terlewat minum obat, pasien dapat memanfaatkan layanan apotek online Lifepack yaitu fitur reminder minum obat dan juga kotak obat spesial (blister). Dengan adanya ketentuan meminum obat secara rutin bagi para penderita penyakit jantung, membuat para pasien harus membeli obat secara rutin setiap bulannya dengan dana yang tidak kecil.

Komitmen membantu masyarakat agar cepat sembuh dan menjalankan kepatuhan minum obat secara rutin, membuat apotek online Lifepack memberikan diskon 50% hingga Rp1.500.000 untuk tebus obat resep khusus semua penyakit kronis yang berlaku hingga 31 Mei 2021.

“Agar lebih jelasnya masyarakat dapat mengakses informasi ini melalui Whatsapp Lifepack https://obat.link/wa50chronic. Ke depan, kami berharap apotek online Lifepack dapat menjadi solusi untuk kepatuhan minum obat khususnya bagi penderita penyakit kronis.” tutup April Cabello, Chief Marketing Officer Lifepack & Jovee.(ant)

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News