Bangga Indonesia, Surabaya – Pendidikan Indonesia Harus Terus Berbenah.
Sobat. Ada beberapa hal yang menyebabkan membangun perubahan di pendidikan ternyata jauh lebih sulit karena :
- Kepemimpinannya system hierarki. Jika atasannya orang-orang di zona nyaman, tidak pernah membaca buku, gagap teknologi, apalagi gaya kepemimpinan yang otoriter maka perubahan tidak bisa diharapkan.
- Begitu banyak beban administratif buat guru, karena tenaga kependidikan terlalu kreatif membuat pedoman, SOP, dan peraturan yang tidak fleksibel (ribet).
- Materi – materi pelatihan tidak kekinian dan diadakan kurang serius serta tidak
Sobat. Beberapa kali saya diminta oleh lembaga pelatihan pendidikan pemerintah untuk melatih dan yang terjadi peserta pelatihan di atas 50 orang, peserta keluar masuk mainan Hp, dan meminta segera selesai dan dipadatkan sehingga waktu dikurangi, hanya ceremonial dan gugur kewajiban saja dan ini beda dengan pelatihan yang dilakukan oleh Industri, perusahaan nasional dan multinasional, BUMN, pelatihan menjadi kebutuhan mudah diaplikasikan dalam pekerjaan mereka.
Sobat. Kegagalan pelatihan tenaga pendidik dan kependidikan ( soft skill) dikebanyakan sekolah, dikarenakan pengembangan kepemimpinan dan rencana suksesi bersifat tidak konsisten, tidak menentu, tanpa disiplin dan keteraturan.
Sobat. Teknik coaching sangat mendukung untuk setiap pemimpin yang menggunakan kepemimpinan yang melayani dan menolong guru untuk memberdayakan dan mengoptimalkan potensi peserta didik, sehingga terjadi kolaborasi antara pendidik dengan peserta didik, kolaborasi antara pimpinan dan guru serta terjadi relasi yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua siswa.
Sobat. Pesatnya perkembangan teknologi berujung pada pergeseran budaya yang mau tak mau mempengaruhi pola piker dan perilaku generasi now. Pendekatan guru dan orang tua seharusnya membuka peluang untuk menggeser paradigma tentang mereka, sehingga mampu memahami dunia mereka dan mendampingi dalam segala tantangannya.
Sobat. Pendidikan karakter yang baik, pertama-tama harus diajarkan dan diteladankan di rumah. Lalu ditekankan kembali oleh komunitas dan sekolah formal. Dalam menghadapi perubahan generasi dan kita sebagai orang tua berhadapan dengan generasi now yang memiliki karakteristik yang berbeda dalam budaya, teknologi dan inovasi, maka diperlukan pendekatan parenting yang mampu mengakomodasi kebutuhan mereka.
Di sinilah penulis menawarkan parenting coaching yakni parenting sebagai bentuk kemitraan bersama antara orang tua, guru dan anak, untuk memberdayakan anak dengan menyediakan alat-alat yang diperlukan agar kehidupannya ke depan menjadi lebih baik. Keduanya menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dengan proses kreatif, sehingga anak mampu mengoptimalkan potensinya.
Makna yang terungkap dari parenting coaching ditekankan dalam 3 hal yaitu : Pertama.Kemitraan. Guru dan orang tua menjadi sahabat bagi anak-anak. Kedua. Memberdayakan. Memberdayakan pikiran cenderung dalam bentuk dialog, diskusi, atau Tanya jawab antara orang tua, guru dan anak yang memancing dan merangsang proses berpikir mendalam bersama anak. Jadi menggali dan menginspirasi anak untuk bertindak melalui kesadaran. Ketiga. Kreatif. Peran orang tua, guru bukan hanya sekedar sebagai penjaga yang pasif namun keduanya memiliki relasi yang baik sehingga orang tua. Guru mampu memenuhi kebutuhannya secara kreatif dan memastikan anak melakukan berbagai bentuk tindakan-tindakan nyata yang pada akhirnya mampu mengoptimalkan potensinya. Dampaknya anak merasa bahagia karena menemukan sesuatu yang baru dari buah pikirannya.
“ Ada dua jenis guru : Jenis yang akan mengisimu dengan banyak tembakan sehingga kamu tidak bisa bergerak, dan jenis yang memberikan kamu sedikit lecutan di belakang sehingga kamu akan melompat ke langit.” Robert Frost.
Sobat. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang professional berdasarkan Standar Nasional Pendidikan meliputi :
- Kompetensi Pedagogik. Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
- Kompetensi Personal. Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
- Kompetensi Profesional. Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas berkenaan dengan bidang studi yang aan diajarkan serta penguasaan didaktik metodik dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritis , mampu memiliki model, strategi, dan metode yang tepat serta mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Guru pun harus memiliki pengetahuan yang luas tentang kurikulum dan landasan
- Kompetensi Kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Sobat. Belajar dari system pendidikan di Finlandia mengutamakan common sense atau akal sehat, lingkungan pengajaran yang holistic dan menjunjung tinggi kesetaraan daripada kompetisi. Tiga hal inilah yang membuat Negara tersebut paling inovatif soal urusan pendidikan di dunia. Menjadi Guru di Finlandia adalah profesi yang sangat tinggi. Hanya 10 % dari kandidat guru yang diterima. Mereka harus lulusan master dengan ilmu pedagogi dan special ilmu untuk grade 7-9.
Sobat. Kompas memberitakan mengenai Laporan tahunan berjudul World Happiness Report yang menobatkan Finlandia negara paling bahagia di dunia, dirilis pada Jumat (19/3/2021). Para peneliti di balik World Happiness Report menggunakan metode analisis Gallup dan meminta orang-orang di 149 negara untuk menilai kebahagiaan mereka sendiri. Dalam menyusun laporan tersebut, para peneliti juga mempertimbangkan indikator lain seperti PDB, dukungan sosial, kebebasan pribadi, dan tingkat korupsi setiap negara. Indikator-indikator tersebut dirata-rata selama tiga tahun terakhir mulai 2018 hingga 2020.
Sobat. Setelah Finlandia, negara-negara paling bahagia di dunia secara berturut-turut adalah Denmark, Swiss, Islandia, dan Belanda. Indonesia berada pada peringkat 82 dari daftar tersebut. Sementara itu, Afghanistan berada di posisi paling bawah dan dinobatkan sebagai negara paling tidak bahagia di dunia tahun ini.
Berikut adalah beberapa faktor yang menjadikan Finlandia sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia : Mulai Sekolah Pada Usia 7 Tahun. …, Hanya 1 Kali Ujian. …,Tidak Ada Persaingan. …, Tidak Ada PR. …,Guru menjadi Profesi yang Paling Dihormati. …,Waktu Sekolah yang Pendek. … ,Waktu Istirahat Itu Penting.
“ Suatu Penghargaan yang tinggi sebagai profesi guru karena guru tidak boleh dianggap sebagai pengganti orang tua. Guru mitra dari orang tua. “
( Spiritual Motivator – Dr Nasrul Syarif, M.Si Penulis Buku Santripreneur-Santri Milenial. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo Kediri. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )