Bangga Indonesia, Kudus – Penerimaan retribusi dari sejumlah objek wisata di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, selama tahun 2020 berhasil melampaui target karena terealisasi Rp1,37 miliar atau 110,38 persen dari target sebesar Rp1,24 miliar.
“Selain hasil kerja keras semua jajaran, keberhasilan memenuhi target penerimaan dari sektor objek wisata di Kudus juga didukung adanya revisi penerimaan karena objek wisata sempat ditutup akibat masa pandemi COVID-19,” kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah di Kudus, Selasa.
Awalnya, kata dia, target penerimaan dari objek wisata, parkir, penginapan dan penggunaan kekayaan daerah sebesar Rp4 miliar. Kemudian target itu direvisi menjadi Rp1,24 miliar karena semua objek wisata sempat ditutup cukup lama.
Meskipun masa pandemi COVID-19, kata dia, pemulihan ekonomi diupayakan berbarengan dengan pemulihan kesehatan. Pemerintah Pusat juga turut memfasilitasi kebiasaan baru di tengah masa pandemi dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Para pelaku wisata juga mendapatkan bimbingan teknis wisata alam, budaya dan buatan dengan penerapan protokol kebersuhan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability/CHSE) dengan harapan bisa tetap beroperasi di tengah masa pandemi.
Hasilnya, kata dia, retribusi di sejumlah objek wisata yang dikelola Pemkab Kudus bisa melampaui target, seperti retribusi untuk pengunjung Objek Wisata Colo dari target Rp606,29 juta berhasil terealisasi Rp606,35 juta.
Sementara untuk penerimaan dari tempat parkir khusus di kawasan wisata serta penginapan, maupun retribusi kekayaan daerah juga berhasil melampaui target. Belum lagi desa wisata yang mulai bergeliat dengan menawarkan aneka potensi yang ada.
“Khusus retribusi kekayaan daerah seperti retribusi pedagang kaki lima hingga persewaan gedung kesenian realisasinya justru mencapai Rp201,82 juta atau 248,21 persen dari target,” ujarnya.
Upaya pemulihan ekonomi yang mulai menunjukkan hasil dan minat masyarakat untuk berwisata juga tetap tinggi, target penerimaan pada tahun 2021 ditetapkan sebesar Rp3 miliar.
Target penerimaan sebesar itu, kata dia, masih tetap menyesuaikan kondisi terkini karena sebelumnya juga sempat diambil keputusan untuk penutupan objek wisata demi mencegah penyebaran virus corona.
Untuk menjaga agar objek wisata tetap berjalan, lanjutnya, maka wisatawan baik lokal maupun luar daerah diminta tetap mematuhi protokol kesehatan.( Ant )