Site icon Bangga Indonesia

Pentingnya Cakap Bermedia Digital

Gerakan Literasi Digital Nasional mengadakan webinar Literasi digital nasional di Jatim setiap hari jam 09.00 sd 11.30 kerjasama Kominfo dan Komnas Pendidikan Jawa Timur.

Bangga Indonesia, Surabaya – Pentingnya Cakap Bermedia Digital

Sobat. Gerakan Literasi Digital Nasional di Jatim terus digaungkan oleh Kominfo bekerjasama  dengan Komnas Pendidikan jawa Timur dengan mengadakan webinar Literasi Digital Nasional setiap hari kecuali hari minggu dengan menghadirkan para narasumber dan praktisi digital serta konten creator tingkat nasional serta kompeten di bidangnya.

Sobat. Berdasarkan data survei indeks literasi digital nasional 2020 di 34 provinsi di Indonesia, akses terhadap internet ditemukan kian cepat, terjangkau, dan tersebar hingga ke pelosok (Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2020). Dalam survei tersebut juga terungkap bahwa literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada level sedang (Katadata Insight Center & Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2020). Adapun indeks literasi digital yang diukur dibagi ke dalam 4 subindeks yaitu subindeks 1 terkait informasi dan literasi data, subindeks 2 terkait komunikasi dan kolaborasi, subindeks 3 tentang keamanan, dan subindeks 4 mengenai kemampuan teknologi dengan skor terbaik bernilai 5 dan terburuk bernilai 1. Dari keempatnya, subindeks tertinggi adalah subindeks informasi dan literasi data serta kemampuan teknologi (3,66), diikuti dengan subindeks komunikasi dan kolaborasi (3,38), serta informasi dan literasi data (3,17) (Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2020).

Sobat. Data tersebut nyatanya selaras dengan laporan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (ICT Development Index) yang dirilis oleh International Telecommunication Union (ITU) per tahun 2017. Indonesia menempati posisi 114 dunia atau kedua terendah di terendah di G20 setelah India dalam rilis tersebut (Jayani, 2020)

Sobat. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 pun mengungkap bahwa dari tiga subindeks Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia yaitu akses dan infrastruktur, intensitas penggunaan, dan keahlian/kecakapan, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah (BPS, 2019). Hal ini berarti bahwa Indonesia masih punya pekerjaan rumah dalam meningkatkan kecakapan digital masyarakatnya secara merata. Sejumlah rekomendasi inisiasi dan inovasi pun perlu dilahirkan guna mendongkrak naik hal ini. Salah satu yang dinilai urgen untuk didorong peningkatannya adalah kemampuan berpikir kritis tentang media dan data. Sebagai pilar dalam indeks informasi dan literasi data, masyarakat Indonesia dipandang perlu dalam mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data dan informasi yang diterima dan didistribusikan dari dan ke 3 berbagai platform digital yang dimilikinya (Katadata Insight Center & Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2020).

Sobat. Masyarakat tidak cukup hanya mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam kehidupannya sehari-hari, tetapi juga harus bisa mengoptimalkan penggunaannya untuk sebesar-besar manfaat bagi dirinya dan orang lain. Sebut saja fenomena hoaks yang menyebar dengan masif di aplikasi percakapan dan media sosial dan semakin meresahkan dari waktu ke waktu. Diperparah lagi dengan kondisi minimnya keterampilan dalam membagi data dan informasi serta berinteraksi melalui berbagai perangkat komunikasi digital (Katadata Insight Center & Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2020).

Singkatnya, kita tentu tidak mengharapkan bahwa gawai yang dimiliki justru menjadi alat untuk melakukan kejahatan atau mendatangkan bahaya untuk diri sendiri. Oleh karena itu, kecakapan digital sebagai bagian dari literasi digital perlu diasah secara terus-menerus.

Sobat. Kementerian Komunikasi dan Informatika, 8 Siberkreasi & Deloitte (2020) memberikan kerangka yang lebih besar dengan menawarkan empat area kompetensi yang terdiri dari Digital Skills, Digital Culture, Digital Ethics dan Digital Safety. Digital Skills adalah kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital. Digital Culture merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Digital Ethics adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Digital Safety merupakan kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

Yuk Kita Ikuti Webinar Literasi Digital Nasional  yang dilakukan Kominfo dan Komnas Pendidikan Jawa Timur setiap hari jam 09.00 sd 11.30 kecuali hari minggu. Dapatkan Ilmu yang bermanfaat agar Indonesia #MakinCakapDigital serta Gratis e-Sertifikat dari Kominfo.

( Dr Nasrul Syarif M.Si.  Penggiat Literasi Digital Nasional dan Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )

Exit mobile version