Bangga Indonesia

Pentol Bos Kabul, Sukses Bangun Ekosistem Bisnis di Masa Pandemi

Eko Febriyanto dan salah satu mitra Pentol Bos Kabul. (Bangga Indonesia)

Bangga Indonesia, Sidoarjo – Akibat dari pandemi covid 19, banyak masyarakat yang terkena dampaknya di antaranya terkena PHK maupun dirumahkan dari perusahaan tempat mereka bekerja.

Dengan bermodal minim Eko Febriyanto memunculkan ide kreatif mengembangkan bisnis kemitraan jajanan pentol yang selama ini jarang terpikirkan oleh orang lain.

“Karena selama ini pandangan masyarakat jajanan pentol adalah jajanan yang murah, dan tidak cocok untuk dijadikan berbisnis,” ujar alumnus Universitas Airlangga ini pada banggaindonesia.com, Selasa (5/1/2021).

Namun berbeda dengan yang difikirkan oleh Eko, dia berpandangan bahwa bisnis berkembang dikarenakan bisnis itu dekat dengan masyarakat, dan ada ditengah-tengah mereka. Dengan ilmu bisnis dan marketing yang minim Eko dengan perlahan membuat ekosistem penjual pentol terutama para warga yang terkena PHK dari pekerjaannya.

“Awalnya saya hanya bermodal 200 ribu untuk mendanai teman untuk berjualan pentol, tapi Alhamdulillah saat ini dengan kurang lebih 100 mitra yang sudah bergabung dengan manajemen kami rata-rata omset perhari saat ini sudah mencapai 30-50 juta,” kata pria 29 tahun ini.

Saat ini bisnis kemitraan Eko dengan brand Pentol Bos Kabul tidak hanya dijalankan masyarakat yang terdampak karena pandemi saja, banyak juga para pengusaha, karyawan swasta, BUMN, sampai kepala desa di salah satu desa di Sidoarjo tertarik untuk bermitra dengan Pentol Bos Kabul.

“Kami juga sempat mewawancarai salah satu mitra Pentol Bos Kabul selama menjalankan bisnis ini mereka mengaku bisa mendapatkan tambahan penghasilan mulai dari 2 sampai 10 juta rupiah perbulan tergantung lokasi mereka jualan,” ujar pria asli Surabaya ini.

“Salut dengan ide kreatif Eko dengan konsep yang sederhana bisa bermanfaat bagi ratusan masyarakat yang terlibat di dalamnya,” ujar Joni salah satu mitra pentol bos kabul. Menurutnya ide kreatif semacam itu sangat diperlukan di situasi pandemi.

Jumlah outlet yang ada pada ekosistem Pentol Bos Kabul saat ini sendiri sudah mencapai 100 lebih yang tersebar di Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan, Gresik, Lamongan, dan Malang. (zal)

Exit mobile version