Site icon Bangga Indonesia

Peradaban Islam yang Agung

Sumber gambar google

Peradaban Islam  yang Agung

Dr Nasrul  Syarif M.Si

Allah  telah mengutus Nabi Muhammad Saw  dengan membawa Islam sebagai rahmat bagi seluruh Alam. Hal itu ditunjukkan  dengan penerapan syariat Islam  akan menjaga kelestarian, kesejahteraan dan kedamaian umat manusia. Ada 8 Tujuan luhur yang dilekatkan pada hukum-hukum berdasarkan syariat Islam : Pemeliharaan atas  keturunan, pemeliharaan atas akal, pemeliharaan atas kemuliaan, pemeliharaan atas jiwa, pemeliharaan atas harta, pemeliharaan atas agama, pemeliharaan atas keamanan, dan pemeliharaan atas Negara.

Sobat.  Kita perlu memahami   apa  yang dimaksud  dengan hadharah, tsaqofah,  dan madaniyah.  Hadharah  adalah sekumpulan  persepsi (mafahim) tentang kehidupan. Sedangkan mafahim atau persepsi  adalah  pemikiran-pemikiran yang meyakinkan yang dimanifestasikan ke dalam tingkah laku. Maka hadharah Islam  adalah  sekumpulan mafahim  tentang kehidupan menurut sudut pandang Islam. Jadi hadharah  itu akan dipengaruhi oleh ideology tertentu. Jika hadharah  barat maka akan dipengaruhi oleh sudut pandang ideology sekulerisme. Jika hadharah sosialis maka akan dipengaruhi oleh sudut pandang komunisme.

Adapun tsaqofah  adalah  sekumpulan  pengetahuan yang mempengaruhi  akal  dan sikap seseorang terhadap fakta ( benda maupun perbuatan). Tsaqofah  merupakan   bagian  yang  tidak terpisahkan  dari hadharah. Sebab  tsaqofah  adalah  pemikiran-pemikiran  yang  menjelaskan  sudut pandang dalam kehidupan. Pemikiran-pemikiran  tersebut  nantinya  akan menjadi  sebuah mafahim (persepsi) yang akan  menghantarkan  kepada  terciptanya sebuah peradaban.

Sobat. Adapun  Madaniyah  adalah  segala  bentuk  materi ( fisik) yang terindera. Madaniyah  ini terbagi menjadi dua :

  1. Madaniyah yang berhubungan  dengan hadharah, sekaligus  menjadi elemen dari hadharah. Madaniyah  semacam ini adalah segala bentuk madaniyah yang bersifat materi dan  lahir dari suatu sudut pandang kehidupan.
  2. Madaniyah yang  bersifat universal yang merupakan hasil dari ilmu pengetahuan dan industry seperti alat-alat laboratorium, alal-alat komunikasi dan teknologi, computer, furniture, dll.

Sobat. Bagaimana sikap umat Islam terhadap hadharah, tsaqofah, madaniyah dan ilmu-ilmu yang dimiliki  bangsa-bangsa lainnya :

  1. Kaum muslimin tidak boleh mengambil hadharah dan tsaqofah  yang  bertentangan dengan Aqidah Islam  atau bukan hadharah dan tsaqofah Islam. Sebab  mengambil hadharah dan tsaqofah selain Islam berarti telah  berhukum dengan  selain Islam. Rasulullah  Saw bersabda, “ Kullu Syay-in laysa ‘alaihi  amrunaa fahuwa raddun – Segala sesuatu yang  tidak berasal dari perintah kami, maka ia tertolak.” Maksudnya  adalah , sesuatu  yang tidak boleh untuk diambil, tidak akan pernah diterima di sisi Allah.
  2. Mengenai madaniyah, jika madaniyah itu lahir atau dihasilkan dari suatu pandangan hidup tertentu (hadharah)  selain Islam, maka  seorang muslim tidak boleh mengambilnya; seperti patung  dan    Sedangkan jika  berupa hasil  dari Ilmu Sains yang bersifat netral dan universal  maka boleh diambil sekalipun baik dari barat maupun timur. Misalnya; mobil, alat komunikasi, tekonologi IT atau Komputer, dll
  3. Kaum muslimin diperbolehkan  mengambil ilmu-ilmu yang bersifat eksperimental dan universal, siapa pun dan dari mana pun sumbernya, seperti ilmu-ilmu Fisika, Kimia, Farmasi, Kedokteran, Ilmu-ilmu informatika dan teknologi, dan lain-lain.

Sobat. Mari kita lihat potret peradaban Islam dan penerapannya  sepanjang sejarah. Islam memberikan  jaminan bagi manusia  untuk hidup  dengan mulia dalam naungan daulah Islamiyah. Negara mengatur pemeliharaan  berbagai tujuan luhur  sebagaimana yang disebutkan di atas sejak  pada masa Rasulullah Saw, Keemasan dan kejayaan Islam hingga runtuhnya  daulah Islamiyah pada permulaan abad ke-20. Hal  tersebut dapat diuraikan dalam beberapa perkara berikut :

Sobat. Adapun  aspek-aspek yang menunjukkan Kemajuan  Kaum Muslimin dalam Ilmu dan Pendidikan :

  1. Pendidikan adalah  untuk  semua orang. Tidak dibedakan  antara  yang kaya  dengan  yang miskin, laki-laki  dan  perempuan, besar ataupun yang kecil.
  2. Banyaknya wahana  keilmuan, seperti sekolah-sekolah (madrasah), masjid-masjid  dan perguruan tinggi-perguruan tinggi (jami’ah).
  3. Pembebasan biaya  pendidikan  di seluruh tingkatan.
  4. Memberikan gaji untuk para pengajar  dan  beasiswa  untuk sebagian pelajar.
  5. Memprioritaskan pendidikan pemikiran Islam  setelah itu ilmu-ilmu lainnya.
  6. Wisata (rihlah) dalam rangka  menuntut ilmu. Pada masa lalu para  pelajar  mengunjungi  ibu kota –ibu kota, dan kota-kota besar.
  7. Menyediakan lemari-lemari  buku atau  perpustakaan  umum seperti  perpustakaan Darul Hikmah  yang didirikan oleh Khalifah Harun al-Rasyid  di Baghdad, perpustakaan al-Azis al-Fatimiy di Kairo  yang menghimpun  600.000  jilid buku.
  8. Adanya berbagai manuskrip  tulisan tangan  yang masih  ditemukan  di lemari-lemari  perpustakaan di Eropa dan Rusia.

Sobat. Al-Hakam  bin Abdurrahman  an-Nashir   telah mendirikan  Universitas Cordova yang saat  itu  menampung mahasiswa  dari kaum muslimin maupun orang-orang barat. Pernah juga dibangun sekolah-sekolah regular  tingkat tinggi  di berbagai tempat.

Demikian juga  telah, telah dibangun Universitas Mustanshiriyah di Baghdad. Universitas-universitas ini  telah  mencetak  para ilmuwan  yang pengaruhnya  mendunia  hingga saat ini  melalui berbagai temuan-temuannya, seperti al-Khawarizmi, Ibnu al-Haitsam, Ibnu Sina, Jabir bin Hayan, dan sebagainya.

( Seri Peradaban Islam part 1 – Integrasi Islam dan Sains  Dr. Nasrul Syarif M.Si )

Exit mobile version