Kamis, 18 April 2024

Pertamina Cilacap Ingatkan Pentingnya Aturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

“Aspek keselamatan seharusnya adalah suatu kebutuhan”
Bangga Indonesia, Cilacap – Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap mengadakan Safety Talk area fabrikasi sebagai upaya untuk mengingatkan pentingnya aturan kesehatan dan keselamatan kerja, mencakup semua aspek Health, Safety, Security, and Enviroment (HSSE) yang berlaku.Kegiatan yang digelar pada hari Selasa (15/12) itu dihadiri Senior Manager Operation Manufacturing (SMOM) Pertamina RU IV Didik Subagyo dan sejumlah manajemen terkait serta mengundang 34 kontraktor.

Dalam kesempatan tersebut, Didik mengatakan pekerjaan fabrikasi adalah kegiatan awal yang berpengaruh terhadap kinerja di area operasional kilang dengan potensi bahaya ledakan dan kebakaran.

“Maka, prioritas utama dalam pelaksanaan fabrikasi ini diharapkan dapat menjamin semua orang bisa bekerja dengan aman tanpa ada insiden,” katanya.

Oleh karena itu, Pertamina berkomitmen melaksanakan HSSE Golden Rules dan Corporate Life Saving Rules. 

HSSE Golden Rules terdiri atas tiga aspek, yaitu patuh, peduli, dan intervensi. Dengan penjabaran bahwa semua pekerja harus patuh pada kebijakan, peraturan dan prosedur HSSE, bisa saling melakukan intervensi dan dapat menghentikan pekerjaan jika melihat tindakan yang menyalahi aturan atau kondisi tidak aman, dan saling peduli pada setiap orang di sekitar area kerja.

Sementara Corporate Life Saving Rules adalah elemen-elemen khusus yang harus dipatuhi di area kerja Kilang Pertamina Cilacap, seperti aturan bekerja di ketinggian, pada ruang terbatas dan sebagainya.

Hal ini sejalan dengan instruksi SMOM RU IV dalam koridor tanggung jawabnya sebagai manager kilang, agar dapat teridentifikasi ke dalam Job Safety Analysis (JSA) dan Surat Izin Kerja Aman (SIKA).

“SIKA harus selalu tersedia di area kerja dan dilaksanakan dengan konsisten,” kata Didik.

Ia juga mengingatkan agar kegiatan Tool Box Meeting harus selalu dilakukan sebelum pekerjaan dimulai.

“Aspek keselamatan seharusnya adalah suatu kebutuhan. Kapan pun dan di mana pun safety harus menjadi bagian dari aktivitas kita, bukan lagi sekadar tanggung jawab,” tegasnya.

Pelaksanaan safety talk diisi dengan pemaparan layout fabrikasi, dan pemaparan aspek safety pada beberapa kegiatan, yaitu pekerjaan pemeriksaan kelistrikan baik di dalam gedung maupun di luar gedung, aspek safety pada pekerjaan sambungan dan pembuatan kembali jalur air, dan melaksanakan Good House Keeping (GHK) secara berkala, untuk kerapian, keserasian dan keindahan.

Demi menjaga estetika, penempatan mateial, peralatan, maupun fieldshack juga harus diatur sedemikian rupa.

Melalui safety talk ini para pekerja juga diimbau untuk mengikuti aturan dan posedur aspek HSSE saat melakukan kegiatan di area fabrikasi, dengan meminimalkan risiko insiden setiap melakukan aktivitas, termasuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

“Aspek keselamatan seharusnya adalah suatu kebutuhan”
Bangga Indonesia, Cilacap – Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap mengadakan Safety Talk area fabrikasi sebagai upaya untuk mengingatkan pentingnya aturan kesehatan dan keselamatan kerja, mencakup semua aspek Health, Safety, Security, and Enviroment (HSSE) yang berlaku.Kegiatan yang digelar pada hari Selasa (15/12) itu dihadiri Senior Manager Operation Manufacturing (SMOM) Pertamina RU IV Didik Subagyo dan sejumlah manajemen terkait serta mengundang 34 kontraktor.

Dalam kesempatan tersebut, Didik mengatakan pekerjaan fabrikasi adalah kegiatan awal yang berpengaruh terhadap kinerja di area operasional kilang dengan potensi bahaya ledakan dan kebakaran.

“Maka, prioritas utama dalam pelaksanaan fabrikasi ini diharapkan dapat menjamin semua orang bisa bekerja dengan aman tanpa ada insiden,” katanya.

Oleh karena itu, Pertamina berkomitmen melaksanakan HSSE Golden Rules dan Corporate Life Saving Rules. 

HSSE Golden Rules terdiri atas tiga aspek, yaitu patuh, peduli, dan intervensi. Dengan penjabaran bahwa semua pekerja harus patuh pada kebijakan, peraturan dan prosedur HSSE, bisa saling melakukan intervensi dan dapat menghentikan pekerjaan jika melihat tindakan yang menyalahi aturan atau kondisi tidak aman, dan saling peduli pada setiap orang di sekitar area kerja.

Sementara Corporate Life Saving Rules adalah elemen-elemen khusus yang harus dipatuhi di area kerja Kilang Pertamina Cilacap, seperti aturan bekerja di ketinggian, pada ruang terbatas dan sebagainya.

Hal ini sejalan dengan instruksi SMOM RU IV dalam koridor tanggung jawabnya sebagai manager kilang, agar dapat teridentifikasi ke dalam Job Safety Analysis (JSA) dan Surat Izin Kerja Aman (SIKA).

“SIKA harus selalu tersedia di area kerja dan dilaksanakan dengan konsisten,” kata Didik.

Ia juga mengingatkan agar kegiatan Tool Box Meeting harus selalu dilakukan sebelum pekerjaan dimulai.

“Aspek keselamatan seharusnya adalah suatu kebutuhan. Kapan pun dan di mana pun safety harus menjadi bagian dari aktivitas kita, bukan lagi sekadar tanggung jawab,” tegasnya.

Pelaksanaan safety talk diisi dengan pemaparan layout fabrikasi, dan pemaparan aspek safety pada beberapa kegiatan, yaitu pekerjaan pemeriksaan kelistrikan baik di dalam gedung maupun di luar gedung, aspek safety pada pekerjaan sambungan dan pembuatan kembali jalur air, dan melaksanakan Good House Keeping (GHK) secara berkala, untuk kerapian, keserasian dan keindahan.

Demi menjaga estetika, penempatan mateial, peralatan, maupun fieldshack juga harus diatur sedemikian rupa.

Melalui safety talk ini para pekerja juga diimbau untuk mengikuti aturan dan posedur aspek HSSE saat melakukan kegiatan di area fabrikasi, dengan meminimalkan risiko insiden setiap melakukan aktivitas, termasuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

“Aspek keselamatan seharusnya adalah suatu kebutuhan”
Bangga Indonesia, Cilacap – Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap mengadakan Safety Talk area fabrikasi sebagai upaya untuk mengingatkan pentingnya aturan kesehatan dan keselamatan kerja, mencakup semua aspek Health, Safety, Security, and Enviroment (HSSE) yang berlaku.Kegiatan yang digelar pada hari Selasa (15/12) itu dihadiri Senior Manager Operation Manufacturing (SMOM) Pertamina RU IV Didik Subagyo dan sejumlah manajemen terkait serta mengundang 34 kontraktor.

Dalam kesempatan tersebut, Didik mengatakan pekerjaan fabrikasi adalah kegiatan awal yang berpengaruh terhadap kinerja di area operasional kilang dengan potensi bahaya ledakan dan kebakaran.

“Maka, prioritas utama dalam pelaksanaan fabrikasi ini diharapkan dapat menjamin semua orang bisa bekerja dengan aman tanpa ada insiden,” katanya.

Oleh karena itu, Pertamina berkomitmen melaksanakan HSSE Golden Rules dan Corporate Life Saving Rules. 

HSSE Golden Rules terdiri atas tiga aspek, yaitu patuh, peduli, dan intervensi. Dengan penjabaran bahwa semua pekerja harus patuh pada kebijakan, peraturan dan prosedur HSSE, bisa saling melakukan intervensi dan dapat menghentikan pekerjaan jika melihat tindakan yang menyalahi aturan atau kondisi tidak aman, dan saling peduli pada setiap orang di sekitar area kerja.

Sementara Corporate Life Saving Rules adalah elemen-elemen khusus yang harus dipatuhi di area kerja Kilang Pertamina Cilacap, seperti aturan bekerja di ketinggian, pada ruang terbatas dan sebagainya.

Hal ini sejalan dengan instruksi SMOM RU IV dalam koridor tanggung jawabnya sebagai manager kilang, agar dapat teridentifikasi ke dalam Job Safety Analysis (JSA) dan Surat Izin Kerja Aman (SIKA).

“SIKA harus selalu tersedia di area kerja dan dilaksanakan dengan konsisten,” kata Didik.

Ia juga mengingatkan agar kegiatan Tool Box Meeting harus selalu dilakukan sebelum pekerjaan dimulai.

“Aspek keselamatan seharusnya adalah suatu kebutuhan. Kapan pun dan di mana pun safety harus menjadi bagian dari aktivitas kita, bukan lagi sekadar tanggung jawab,” tegasnya.

Pelaksanaan safety talk diisi dengan pemaparan layout fabrikasi, dan pemaparan aspek safety pada beberapa kegiatan, yaitu pekerjaan pemeriksaan kelistrikan baik di dalam gedung maupun di luar gedung, aspek safety pada pekerjaan sambungan dan pembuatan kembali jalur air, dan melaksanakan Good House Keeping (GHK) secara berkala, untuk kerapian, keserasian dan keindahan.

Demi menjaga estetika, penempatan mateial, peralatan, maupun fieldshack juga harus diatur sedemikian rupa.

Melalui safety talk ini para pekerja juga diimbau untuk mengikuti aturan dan posedur aspek HSSE saat melakukan kegiatan di area fabrikasi, dengan meminimalkan risiko insiden setiap melakukan aktivitas, termasuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

“Aspek keselamatan seharusnya adalah suatu kebutuhan”
Bangga Indonesia, Cilacap – Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap mengadakan Safety Talk area fabrikasi sebagai upaya untuk mengingatkan pentingnya aturan kesehatan dan keselamatan kerja, mencakup semua aspek Health, Safety, Security, and Enviroment (HSSE) yang berlaku.Kegiatan yang digelar pada hari Selasa (15/12) itu dihadiri Senior Manager Operation Manufacturing (SMOM) Pertamina RU IV Didik Subagyo dan sejumlah manajemen terkait serta mengundang 34 kontraktor.

Dalam kesempatan tersebut, Didik mengatakan pekerjaan fabrikasi adalah kegiatan awal yang berpengaruh terhadap kinerja di area operasional kilang dengan potensi bahaya ledakan dan kebakaran.

“Maka, prioritas utama dalam pelaksanaan fabrikasi ini diharapkan dapat menjamin semua orang bisa bekerja dengan aman tanpa ada insiden,” katanya.

Oleh karena itu, Pertamina berkomitmen melaksanakan HSSE Golden Rules dan Corporate Life Saving Rules. 

HSSE Golden Rules terdiri atas tiga aspek, yaitu patuh, peduli, dan intervensi. Dengan penjabaran bahwa semua pekerja harus patuh pada kebijakan, peraturan dan prosedur HSSE, bisa saling melakukan intervensi dan dapat menghentikan pekerjaan jika melihat tindakan yang menyalahi aturan atau kondisi tidak aman, dan saling peduli pada setiap orang di sekitar area kerja.

Sementara Corporate Life Saving Rules adalah elemen-elemen khusus yang harus dipatuhi di area kerja Kilang Pertamina Cilacap, seperti aturan bekerja di ketinggian, pada ruang terbatas dan sebagainya.

Hal ini sejalan dengan instruksi SMOM RU IV dalam koridor tanggung jawabnya sebagai manager kilang, agar dapat teridentifikasi ke dalam Job Safety Analysis (JSA) dan Surat Izin Kerja Aman (SIKA).

“SIKA harus selalu tersedia di area kerja dan dilaksanakan dengan konsisten,” kata Didik.

Ia juga mengingatkan agar kegiatan Tool Box Meeting harus selalu dilakukan sebelum pekerjaan dimulai.

“Aspek keselamatan seharusnya adalah suatu kebutuhan. Kapan pun dan di mana pun safety harus menjadi bagian dari aktivitas kita, bukan lagi sekadar tanggung jawab,” tegasnya.

Pelaksanaan safety talk diisi dengan pemaparan layout fabrikasi, dan pemaparan aspek safety pada beberapa kegiatan, yaitu pekerjaan pemeriksaan kelistrikan baik di dalam gedung maupun di luar gedung, aspek safety pada pekerjaan sambungan dan pembuatan kembali jalur air, dan melaksanakan Good House Keeping (GHK) secara berkala, untuk kerapian, keserasian dan keindahan.

Demi menjaga estetika, penempatan mateial, peralatan, maupun fieldshack juga harus diatur sedemikian rupa.

Melalui safety talk ini para pekerja juga diimbau untuk mengikuti aturan dan posedur aspek HSSE saat melakukan kegiatan di area fabrikasi, dengan meminimalkan risiko insiden setiap melakukan aktivitas, termasuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News