Bangga Indonesia, Mataram – PT PLN (Persero) menerima penghargaan dalam bidang pendidikan vokasi dari Direktorat Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi PLN mendukung dunia pendidikan, khususnya pada pendidikan kejuruan.
Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Human Capital & Management PLN, Syofvi F. Roekman dalam acara “Apresiasi Pendidikan Vokasi Kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri” dalam Indonesia Vocational Outlook 2020 yang digelar di Jakarta, Senin (23/12).
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud Ahmad Saufi mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan ini merupakan bentuk apresiasi bagi dunia usaha dan industri.
“Direktorat Jenderal kami belum berusia setahun, maka dengan mengapresiasi dunia usaha dan industri ini menjadi langkah kami untuk semakin menguatkan kerjasama dan kolaborasi. Tahun ini baru 42 perusahaan yang dapat kami berikan pengharagaan, banyak sekali dunia usaha dan industri yang bisa berkontribusi positif pada kemajuan positif pada kemajuan vokasi di Indonesia,” kata Ahmad.
Ia juga berharap apresiasi tersebut dapat menjadi dorongan pendidikan kejuruan menjadi lebih baik ke depannya.
Direktur Human Capital & Management PLN, Syofvi F. Roekman menyampaikan bahwa penghargaan itu menjadi penyemangat bagi PLN untuk terus mendukung dunia pendidikan di Indonesia. Dirinya menilai, dunia pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk sumber daya manusia yang kompeten dan unggul.
“Terima kasih kepada Kemendikbud atas apresiasi yang diberikan. PLN berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan dunia pendidikan. Dengan SDM yang kompeten, unggul, dan dapat bersaing tentu akan menjadi motor penggerak kemajuan bangsa,” ucap Syofvi.
Beberapa program kerja sama telah dilakukan PLN untuk mendorong dunia pendidikan, khususnya vokasional, antara lain kelas D3 kerja sama dengan 17 perguruan tinggi/sekolah vokasi, kelas D4 kerja sama dengan empat perguruan tinggi/sekolah vokasi, kerja sama dengan 25 sekolah menengah kejuruan vokasi, penyediaan fasilitas praktikum, bantuan instruktur, dan program magang bersertifikat di PLN.
“Harapannya kurikulum yang ada dapat mempersiapkan peserta didik untuk terjun langsung ke dunia industri, sehingga kami bisa memiliki calon tenaga kerja yang memiliki talenta terbaik demi pengembangan industri kelistrikan Indonesia di masa depan,” kata Syofvi. (*)