Ramadhanku yang Hilang
by.Rahadianto
Suara genderang gendang, panci dan botol di tabuh bersahut sahutan. disertai suara panggilan sahur mengingatkan.
Ramadhan datang menyapa berbalut subuh yang dingin.
Semua yang khilaf dan hanif kini bersorban.
Kusiapkan menu sahur pertama, sesuai favorit mereka
Kebiasaan keluarga berkumpul saat sahur pertama yang tak tergantikan
Ada isak tangis dan canda disana.
Masjid kampung yang ramai penuh sesak insan yang ingin meraih syurga.
Tak peduli latar belakang kehidupannya diluar ramadhan
Kulihat aceng sang aheng kini berbaju koko dan kupluk putih.
Bahkan sigarang tukang tilang kini berlaku santun.
Tak ada pesta miras dan warung remang biasa ngelapak di pinggir pantai
Mpok atik yang selalu ngeluh sang suami yang kerjanya selalu nge-gaplek kini mengucap syukur
Negeri ini seakan mencapai Negeri yang makmur aman sentosa.
Tapi… itu dulu…
Ramadhan setahun lalu
Kini semua angan lalu telah hilang
Kakak Kandungku yang pulang kerumah harus menjadi ODP
Adik tak bisa pulang, sekolah memberlakukan karantina asrama sampai wabah berlalu
Aku sendiri bersama Keluarga tertahan di rumah isolasi pemerintah, sebab kami berasal dari daerah zona merah.
Kami rindu dengan Ramadhan yang laku
Kami rindu sahur dan berbuka bersama
Kami ingin tarawih dan itikaf bersama
Kajian bada tarawih dan bada subuhpun tiada lagi.
Wahai corona…
Kehadiranmu telah cukup,
Mengusir sang ahli maksiat dari kubangan dosa
Engkau mengapus transaksi Riba, dan menyuburkan sedekah
Engkau mengabulkan doa para ikhwan dengan uang walimah hanya seperangkat alat sholat
Engkau mengikis tradisi uang panai pernikahan yang tak terjangkau menggantikannya dengan lantunan kata basmalah
Engkau menghapus fitnah burqa dan jilbab
Bahkan pergerakanmu terhenti oleh gelombang lantunan azan
Corona kembalilah keharibaan Ilahi Robbi,
Saudara kami yang telah pergi akan menjadi pengingat akan kelemahan kami yang dibanding engkau yang tak terlihat
Cukuplah hari ini menjadi saksi ketaatan kami kepada sang Illahi.
Izinkan kami menyambut ramadhan ini dengan suka cita
#90HariMenulisBuku
#MarhabanYaRamadhan
#InspirasiIndonesiaMenulis