Site icon Bangga Indonesia

Rasa Takut Kepada Allah yang Menyelamatkanmu!

Rasa Takut Kepada Allah yang Menyelamatkanmu !

Sobat. Umar  bin Khattab  seringkali menangis karena takutnya kepada Allah hingga air matanya mengalir dari  kedua matanya, sehingga permukaan pipinya terdapat dua garis hitam bekas aliran   air mata. Dia pernah berkata, “ Orang yang menangis karena takut kepada Allah tidak akan masuk neraka hingga susu kembali ke dalam kantong kelenjarnya.”

Baginda Rasulullah SAW bersabda, “ Jika jasad seorang hamba gemetar  karena takut kepada Allah , maka dosanya berguguran seperti dedaunan berguguran dari pohonnya.”

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ  (١٨)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( QS. Al-Hashr (59) : 18 )

Kepada orang-orang yang beriman diperintahkan agar bertakwa kepada Allah, dengan melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Termasuk melaksanakan perintah Allah ialah memurnikan ketaatan dan menundukkan diri hanya kepada-Nya, tidak ada sedikit pun unsur syirik di dalamnya, melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan, dan mengadakan hubungan baik sesama manusia.

Dalam ayat yang lain diterangkan tanda-tanda orang bertakwa:

Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (al-Baqarah/2: 177)

Dalam Al-Qur’an ungkapan kata takwa mempunyai beberapa arti, di antaranya: Pertama, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan diajarkan Rasulullah saw seperti contoh ayat di atas. Kedua, takut melanggar perintah Allah dan memelihara diri dari perbuatan maksiat.

Sobat. Orang yang bertakwa kepada Allah hendaklah selalu memperhatikan dan meneliti apa yang akan dikerjakan, apakah ada manfaat untuk dirinya di akhirat nanti atau tidak. Tentu yang akan dikerjakannya semua bermanfaat bagi dirinya di akhirat nanti. Di samping itu, hendaklah seseorang selalu memperhitungkan perbuatannya sendiri, apakah sesuai dengan ajaran agama atau tidak. Jika lebih banyak dikerjakan yang dilarang Allah, hendaklah ia berusaha menutupnya dengan amal-amal saleh. Dengan perkataan lain, ayat ini memerintahkan manusia agar selalu mawas diri, memperhitungkan segala yang akan dan telah diperbuatnya sebelum Allah menghitungnya di akhirat nanti.

Suatu peringatan pada akhir ayat ini agar selalu bertakwa kepada Allah, karena Dia mengetahui semua yang dikerjakan hamba-hamba-Nya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, yang lahir maupun yang batin, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.

Sobat. Orang mukmin adalah orang yang takut kepada Allah dengan menjaga seluruh anggota tubuhnya dari berbuat dosa. Abu al-Laits, seorang ahli fikih mengungkapkan tanda takut seorang kepada Allah akan tampak pada tujuh hal, yaitu :

  1. Ia akan menjaga lidahnya dari kebohongan, ghibah, mengadu domba, dusta, dan ucapan sia-sia. Membuatnya sibuk berdzikir kepada Allah, membaca Al Quran dan menelaah ilmu pengetahuan.
  2. Ia akan mengeluarkan dari dalam hatinya rasa permusuhan  dan  kedustaan. Begitu juga hasud ( dengki ) terhadap orang lain, karena dengi terhadap orang lain dapat menghapus kebaikan-kebaikan, sebagaimana sabda Nabi, “ Dengki dapat memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.”
  3. Ia tidak akan memandang kepada makanan haram, minuman haram, pakaian haram, dan lain-lain. Dia juga tidak memandang dunia dengan pandangan cinta, tetapi dia melihat dunia semata-mata untuk mengambil pelajaran. Dia juga tidak memandang kepada  yang tidak halal dilihat, sebagaimana sabda Nabi, “ Barangsiapa yang memenuhi kedua matanya dengan keharaman, maka Allah akan memenuhi kedua matanya dengan api neraka di hari kiamat.”
  4. Perutnya tidak menyentuh makanan haram, karena itu merupakan dosa besar. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad,” Jika satu suap makanan haram masuk ke dalam perut anak cucu Adam, maka semua malaikat melaknatnya, baik di bumi maupun di langit, selama suapan itu masih ada di dalam perutnya. Jika dia meninggal dunia dalam kondisi itu, maka tempat tinggalnya adalah neraka jahanam.”
  5. Tangannya tidak akan menyentuh benda haram, tetapi dia gunakan untuk melakukan ketaatan kepada  Allah. Diriwayatkan, Ka’ab al-Ahbar berkata, “ Sungguh, Allah  menciptakan sebuah negeri (surga) dari zamrud hijau. Di dalam negeri itu terdapat 70.000 desa. Di setiap desa terdapat 70.000 rumah. Rumah itu tidak bisa  ditempati kecuali oleh seseorang yang ditawari sesuatu yang haram, lalu dia meninggalkannya karena takut kepada Allah.”
  6. Kakinya tidak digunakan untuk berjalan  menuju perbuatan durhaka kepada Allah, tetapi digunakan untuk melakukan ketaatan kepada Allah, mendapatkan keridhaan-Nya, menemani para ulama dan orang-orang yang sholeh.
  7. Ketaatannya dibangun atas dasar keikhlasan kepada Allah.Dan ia takut berbuat riya ( pamer ) serta takut berbuat kemunafikan

Jika dia melakukan ke tujuh hal di atas, maka dia termasuk orang-orang  yang difirmankan oleh Allah SWT dalam :

إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِي جَنَّٰتٖ وَعُيُونٍ   (٤٥)

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).” ( QS. Al-Hijr (15 ) : 45 )

إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِي جَنَّٰتٖ وَنَعِيمٖ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan,”(QS. Ath-Thur : (52) : 17 )

إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٖ   (٥١)

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,” ( QS. Ad-Dukhan (44) : 51 )

Sobat. Seorang mukmin seyogyanya senantiasa  berada dalam khauf (Takut ) dan raja’ (harap). Sehingga dia selalu berharap kasih sayang Allah dan tidak putus dari rahmat-Nya.

( DR Nasrul Syarif M.Si.  Penulis Buku Buatlah Tanda di alam semesta. CEO Educoach dan Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )

Exit mobile version